42 yang harus diperbarui. Indikator yang kedua adalah mengenai pendidik
dan tenaga pendidik sudah tercapai dengan baik. Karena dilihat dan dihitung secara kuantitatif keberangkatan 37,5 jam. Indikator yang ketiga
adalah pelayanan kurikulum terdiri dari tiga indikator didalamnya, dari tiga indikator tersebut hanya satu yang tidak mencapai standar pelayanan
minimal yaitu rencana pembelajaran. Secara keseluruhan sudah mencapai standar pelayanan minimal namun ada beberapa aspek yang perlu
diperhatikan lagi. Agar terjadi pendidikan yang memiliki mutu dan tingkat pendidikan yang bersaing dengan sekolah-sekolah negeri maupun swasta
di kancah Nasional maupun Internasional.
C. Kerangka berfikir
Pemerintah terus berupaya dalam mengembangkan dan memperbaiki pendidikan di Indonesia, sehingga banyak peraturan-peraturan yang dibuat oleh
pemerintah untuk menguatkan kebijakan tersebut. Dilihat dari kacamata hukum dan juga dijadikan sebagai sebuah pegangan untuk masyarakat secara nasional
maupun secara daerah. Upaya pemerintah tersebut diwujudkan dengan peraturan menteri pendidikan dan kebudayaan Republik Indonesia nomer 23 tahun 2013
tentang perubahan atas peraturan menteri pendidikan nomer 15 tahun 2010 tentang standar pelayanan minimal di KabupatenKota. Dalam Peraturan Menteri
Pendidikan Dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomer 23 Tahun 2013 tersebut dapat berbagai indikator yang terbagi menjadi dalam pelayanan pendidikan dasar
oleh KabupatenKota dan pelayanan pendidikan dasar oleh satuan pendidikan.
43 Dengan indikator-indikator tersebuat dapat diketahui bahwa sekolah atau lembaga
sudah memenuhi SPM atau tidak. Berdasarkan uraian di atas, sebelum melakukan penelitian penulis
merumuskan kerangka berfikir sebagai berikut:
Standar Pelayanan Minimal SPM
UU NO 23 TAHUN 2014 tentang
Pemerintah Daerah
SPM Pendidikan
Pendidikan Formal
SPM oleh KabKota
SPM Satuan Pendidikan
Studi Implementasi Standar Pelayanan Miniml Paket B
Tingkat capaian
Kendala Upaya
Capaian SPM Pendidikan Non
Formal
Gambar 2. Kerangka berfikir
44
D. Pertanyaan Penelitian
Dari kerangka berpikir di atas, maka dapat diajukan beberapa pertanyaan
penelitian yang diharapkan dapat menjawab permasalahan yang ingin diteliti.
1. Bagaimana standar kompetensi lulusan dalam kesetaraan Paket B di Kota
Magelang? 2.
Bagaimana standar pendidik dan tenaga kependidikan yang berlaku dalam Kesetaraan Paket B di Kota Magelang?
3. Bagiamana keadaan sarana dan prasarana untuk mendukung proses
pembelajaran Kesetaraan paket B? 4.
Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar Pelayanan Minimal dalam Kesetaraan Paket B di Kota Magelang?
5. Bagaimana solusi untuk menghadapi kendala dalam pengimplementasian
standar pelayanan minimal dalam kesetaraan Paket B di Kota Magelang?