Standar Kompetensi Kelulusan Ketercapaian SPM Pendidikan Non Formal Data Dasar

93 nilai yang memuaskan dalam hasil akhir pendidikan, seperti hasil mid semester maupun hasil ulangan harian. Pembelajaran perlu diadakan evaluasi secara terjadwal dan berkala. Kenyataan yang dipaparkan dalam hasil wawancara yang ada sangat memprihatinkan, karena warga belajar hanya akan datang saat mengikuti ujian semester ataupun semesteran saja, berarti dari kesimpulanya adalah bahwa warga belajar banyak yang tidak mengikuti pembelajaran dengan baik. Dengan alasan berbagai kendala sehingga proses pembelajaran tidak bisa berjalan sebagaimana pendidikan seharusnya yang mana ada pembelajaran yang kondusif dengan segala bentuk masukan moral dan yang lainya. Mutupendidikan yang mana bisa dilihat dari proses pembelajaran tidak dapat dilihat dan bahkan 50 persen pun tidak tercapai sesuai dengan standar pelayanan minimal.

c. Standar Sarana Dan Prasarana

1 Indikator Nomer 3 Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program Paket B. Menurut Ibrahim Bafadal 2003: 2 Sarana Pendidikan adalah semua pernagkat peralatan, bahan dan perabot yang secara langsung digunakan dlaam proses pendidikan disekolah. Prasarana pendidikan dapat diartikan sebagai penunjang keberlangsungan sebuah proses pendidikan. Dari pendapat diatas dapat disimpulkan bahwa saran dan prasarana adalah 94 segala fasilitas bisa berupa peralatan, bahan dan perabot yang langsung dipergunakan dalam proses belajar sekolah. Pendidikan non formal Kota Magelang telah mencapai tingkat pencapaian yang sangat baik dalam pemenuhan slah satu Indikator SPM yang ada. “Sebanyak 100 persen peserta didik memiliki modul Program Paket B.” Permendiknas Nomer 129aU2004. Ketersediaan buku pegangan atau modul untuk warga belajar berasal dari dana APBD II Kota Magelang. Buku teks yang digunakan sebagai pegangan warga belajar dipinjamkan oleh PKBM. Buku dikembalikan setelah Ujian Akhir Semester UAS. Modul pembelajaran yang dimiliki di setiap PKBM sudah mencapai SPM, namun berdasarkan penelitian yang telah dilakukan terdapat banyak buku yang memiliki kesamaan sehingga kurang variatif. Sebagian buku pengayaan yang dimiliki PKBM merupakan sumbangan dari berbagai pihak. Pengadaan buku referensi berasal dari APBD II Kota Magelang. 2 Indikator Nomer 10 “Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar mengajar memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan teknis pembelajaran. ” Permendiknas Nomer 129aU2004 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki sarana yang meliputi perabot, peralatan pendidikan, media pendidikan, buku dan sumber belajar lainya, bahan habis pakai, seta perlengkapan lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. 95 Setiap satuan pendidikan wajib memiliki prasarana yang memiliki lahan, ruang kelas, ruang pimpinan satuan pendidikan, ruang pendidik, ruang tata usaha, ruang perpustakaan, ruang laboratorium, ruang bengkel kerja, raung unit produksi, ruang kantin, instalasi daya dan jasa, tempat berolahraga, tempat beribadah, tempat beriman, tempat berkreasi, dan ruangtempat lain yang diperlukan untuk menunjang proses pembelajaran yang teratur dan berkelanjutan. Indikator nomer 10 menyatakan bahwa “Sejumlah 90 persen pusat kegiatan belajar mengajar memiliki sarana dan prasarana minimal sesuai dengan teknis pembelajaran” Permendiknas Nomer 129aU2004belum memenuhi standar yang ada. Karena dari hasil wawancara yang ada sarana dan prasarana yang ada di PKBM Kota Magelang dari segi sarana masih dipinjami oleh Pemerintahan Kota Magelang. Prasarana yang ada masih kurang memadahi untuk proses pembelajaran yang ada disana.

d. Standar Pendidik dan Tenaga Pendidik

1 Indikator Nomer 8 Sejumlah 100 persen tutor program paket B yang diperlukan terpenuhi. Dilihat dari indikator di atas jumlah tutor yang ada disetiap PKBM di Kota Magelang, maka jumlah yang ada sudah mencapai SPM. Karena dilihat dari jumlah tutor dan kebutuhan dari mata pelajaran yang diampu sudah terpenuhi. 96 Menurut Mulyadi 73: 2013 Tutor merupakan pendidik yang membantu warga belajar untuk meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berhitung selama proses pembelajaran keaksaraan berlangsung. Tutor adalah pendidik profesional yang memiliki tugas utama membimbing, memotivasi dan memfasilitasi kegiatan belajar peserta didik pada jalur pendidikan non formal. PP No. 192005 Menurut Knowles 1990:38 tutor sebagai fasilitator perlu memperhatiakn hal-hal berikut: a Menekankan suatu suasana yang kondusif untuk belajar b Menciptakan mekanisme untuk perencanaan yang saling menguntungkan c Mendiagnosis kebutuhan-kebutuhan untuk pembelajaran d Menformulasikan tujuan program yang dapat memenuhimemuaskan kebutuhan-kebutuhan tersebut e Mendesain pola belajar berpengalaman f Mengarahkan belajar berpengalaman dengan metode dan bahan belajar yang sesuai g Mengevaluasi hasil belajar dan mendiagnosis ulang kebutuhan belajar selanjutnya. Tutor harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sehingga bisa mewujudkan warga belajar yang memiliki moral dan etika untuk