Pendidikan Non Formal Pendidikan Non Formal
16 mendesain, merencanakan, membiayai, mengelola dan menilai sendiri apa yang
dilakukan secara spesifik di dalam, untuk dan oleh masyarakat sendiri. Menurut Umbrerto Sihombing dalam buku Pengelolaan Pendidikan,
konsep, prinsip dan aplikasi mengelola pesantren dan madrasah 2012:253 menyebutkan bahwa terdapat lima aspek dalam pelaksanaan CBE yaitu:
Pertama, teknologi yang dipelajari hendaknya sesuai dengan kondisi dan situasi nyata yang ada di dalam masyarakat. Teknologi canggih yang
diperkenalkan dan ada kalanya dipaksakan sering berubah menjadi pengarbitan masyarakat yang akibatnya tidak digunakan sebab kehadiran teknologi itu bukan
karena kebutuhan, melainkan karena dipaksakan. Hal inilah yang membuat masyarakat rapuh.
Kedua adalah kelembagaan artinya ada wadah yang statusnya jelas memiliki atau dipinjam, dikelola, dikembangkan oleh masyarakat. Disini digugah
dan ditumbuhkan partisipasi masyarakat dalam perencanaan pengadaan, pengantian dan pemeliharaan lembaga.
Ketiga adalah sosial, artinya program belajar harus bernilai sosial atau bermakna bagi kehidupan peserta didik atau warga belajar. Oleh karena itu
program harus digali berdasarkan potensi lingkungan yang dimiliki. Keempat adalah kepemilikan program, artinya kelembagaan harus menjadi
milik masyarakat, bukan milik instansi pemerintah. Kelima adalah organisasi, artinya pengelola pendidikan tidak menangani
sendiri programnya, melainkan bermitra dengan organisasi kemasyarakatan lain.
17