Data Dasar SPM Ketercapaian SPM Pendidikan Non Formal Data Dasar

69 wawancara menunjukan bahwa keaktifan warga belajar dalam mengikuti setiap pembelajaran sangt kurang. Dilihat dari pernyataan RA: “Banyak itu mbak, maklum ya mbak namanya juga sekolah non formal. Tapi biasanya akan aktif kalau udah mau mendekati ujian mid semester sama semesteran gitu mbak .” CW.19.5 Didukung lagi dengan pernyataan dari AG: “Banyak mbak, apalagi kalau cuma pembelajaran biasa biasanya hanya sedikit yang hadir” CW.20.5 Sementara itu, dari data yang ada jumlah dari warga belajar yang tidak aktif melebihi 10 persen di 3 lembaga non formal yang ada. Dari penuturan dari hasil wawancara warga belajar akan mulai aktif lagi saat mendekati ujian akhir semester dan ujian nasional.

b. Standar Kompetensi Lulusan

Standar kompetensi lulusan ini mencakup 4 indikator yang harus dibahas dalam Standar Pelayanan Minimal yang tercantum pada indikator nomer 4, indikator nomer 5, indikator nomer 6 dan indikator nomer 7. 1 Indikator Nomer 4 “Sejumlah 80 persen peserta didik yang mengikuti ujian akhir Program Paket B lulus ujian kesetaraan. ” Permendiknas Nomer 129aU2004 Ujian akhir adalah salah satu bentuk pencapain terakhir dari sebuah pendidikan, dengan dibuktikanya mendapatkan sebuah ijazah untuk melanjutkan kejenjang selanjutnya atupun untuk bekerja. Namun sebelum mendapatkan Ijazah warga belajar harus melewati sebuah proses terkhir dalam pembelajaran, yaitu Ujian Nasional. PKBM pun juga ada Ujian yang 70 dinamakan Ujian Kesetaraan yang mana memiliki hak yang sama dengan peserta Ujian Nasional yang lainya, seperti yang diungkapkan oleh KS: “Hampir semua warga belajar mengikuti mbak, untuk ujian kesetaraan kalau sayarat kehadiran memenuhi. ” CW.3.2 Diperkuat oleh pernyataan dari HW: “Hampir semuanya saya ikutkan mbak, itu saja biasanya saat ujian Nasional kadang juga tetep aja yang tidak datang dengan berbagai alasan, padalhal sayang ya kan tinggal ujian saja. Tapi mau bagaimana lagi, anaknya sendiri yang tidak mau, kita sebagai pengelola ya hanya bisa mengarahkan saja” CW.9.6 Penuturan tersebut sejalan dengan MB yaitu: “Kalau daftar hadir 70 persen terpenuhi, bisa mengikuti ujian nasional mbak. ” CW.12.2 Ujian nasional di Tingkat Paket B yang setara dengan Ujian Nasional setara SMP di Kota Magelang sudah berjalan dengan baik, dimana peran dari warga belajar dan tutor maupun pamong sangat baik. Dilihat semua warga belajar yang ada harus mengikuti ujian nasional. 2 Indikator Nomer 5 “Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat memasuki dunia kerja. ” Permendiknas Nomer 129aU2004 Pendidikan pada dasarnya adalah satu batu loncatan ketika memasuki dunia kerja, jenjang dalam pendidikan di Indonesia masih menjadi tolak ukur kemampuan masyarakat secara umum. Dilihat dari data yang ada banyak warga belajar yang ada di Kota Magelang banyak yang memasuki dunia kerja dibandingkan dengan melanjutkan di pendidikan selanjutnya. Dengan berbagai alasan salah satunya karena faktor ekonomi ataupun karena faktor yang lainya. Bisa dilihat dari penuturan ZU: 71 “Menurut data tahun lalu ya mbak itu ada banyak sekali yang masuk dunia kerja dibandingkan dunia pendidikan selanjutnya.” CW.18.9 Hal ini sesuai disampaikan oleh NN: “60 persen dari 40 warga belajar masuk dunia kerja mbak, soalnya banyak dari warga belajar Paket B yang sudah disambi kerja.” CW. 1.9 Sedangkan RA menuturkan: “Dilihat dari tahun lalu ya mbak jumlahnya itu ada 30 anak dari jumlah totalnya 45 anak. ” CW. 19.9 Berbagai faktor yang menyebabkan warga belajar masuk ke dunia kerja dibandingkan dengan melanjutkan pendidikan selanjutnya. Beberapa faktor yang lainya adalah faktor ekonomi, maupun karena mereka sudah bekerja sebelumnya. 3 Indikator nomer 6 “Sejumlah 50 persen lulusan Program Paket B dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi SMA, SMK, MA, atau Program Paket C.” Permendiknas Nomer 129aU2004 Pendidikan menjadi hal yang sangat dibutuhkan dalam setiap kehidupan manusia ini, sehingga dalam pendidikan yang ada pasti memiliki jenjang- jenjang untuk terus dicapai. Warga belajar memiliki hak yang sama untuk melanjutkan pendidikan, namun dalam hal ini minat warga belajar untuk melanjutkan pendidikan masih sangat rendah, Hal ini disampaikan oleh IN: “Dari 38 siswa tahun lalu hanya 10 persen saja mbak, itu saja dengan berbagai bujukan sudah saya lakukan.”CW.2.10 Sedangkan RA menyampaikan : 72 “Yang masuk data saya itu ada 4 anak saja mbak, soalnya kan biasanya jarang juga yang konfirmasi kalau sudah lulus mbak .” CW.19.10 Diperkuat oleh ZU : “Tahun kemarin itu yang masuk data di PKBM cuma ada 4 orang kalau enggak salah mbak, itu yang lapor mbak .” CW.18.10 4 Indikator Nomer 7 “Sejumlah 90 persen peserta didik Program Paket B yang mengikuti uji sampel mutu pendi dikan mendapat nilai memuaskan.” Permendiknas Nomer 129aU2004 Mutu pendidikan dapat dilihat dari nilai yang memuaskan dalam hasil akhir pendidikan, seperti hasil mid semester maupun hasil ulangan harian. Pembelajaran perlu diadakan evaluasi secara terjadwal dan berkala. Namun evaluasi yang dadakan oleh PKBM sangatlah sedikit, yaitu hanya mid semesteran dan semesteran saja. Dilihat dari penuturan SW: “Kalau yang berkala dan terjadwal biasanya mid semester dan semesteran mbak, itu kan sudah dijadwal oleh PKBM juga”CW.7.9 Hal ini juga disampaikan oleh TT: “Kalau yang terjadwal ngikuti dari PKBM ada mbak,mid semester sama semesteran itu lho... yang biasanya berengan sama PKBM yang lain juga”CW.17.9 Hal ini juga disampaikan oleh RH: “Kalau dari PKBM ada mbak, itu lho mid semester sama semesteran itu aja, k alau yang lainnya mah enggak ada”CW.11.9 Melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi terkadang memiliki banyak kendala yang ada, apalagi dilihat dari faktor ekonomi dari para warga