Pendidikan Kesetaraan Pendidikan Non Formal

17

2. Standar Nasional Pendidikan

Perbedaan kebhinekaan budaya, keragaman latar belakang, karakteristik, kecepatan dan kesempatan belajar peserta didik, serta tuntutan untuk menghasilkan lulusan yang bermutu, diperlukan standar proses, yaitu standar nasional pendidikan yang berkaitan dengan pelaksanaan pembelajaran pada satuan pendidikan untuk mencapai standar kompetensi lulusan. Proses pembelajaran pada setiap satuan pendidikan dasar dan menengah termasuk pendidikan nonformal khususnya pada pendidikan kesetaraan Program Paket A, Program Paket B, dan Program Paket C harus dilaksanakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, dan perkembangan fisik dan psikologis peserta didik. Pemerintah pusat seringkali hanya berorientasi nilai dan kelulusan sehingga, berupaya meminimalisir kesenjangan kualitas pendidikan antar daerah dengan penerapan standar nasional pendidikan dan penyelenggaraan ujian nasional. Standar nasional mengamanatkan adanya delapan standar yang harus ditetapkan oleh pemerintah guna menghindari kesenjangan kualitas pendidikan, yaitu standar isi, standar proses, standar kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan. Ujian nasional merupakan salah satu perangkat yang diharapkan mampu mengurangi kesenjangan kualitas pendidikan sebagai salah satu penetapan dan pemberlakuan berbagai standar pendidikan. 18 Fungsi dan Tujuan standar nasional pendidikan 1 Standar nasional pendidikan berfungsi sebagai dasar dalam perencanaan, pelaksanakan, dan pengawasan pendidikan dalam rangka mewujudkan pendidikan nasional yang bermutu. 2 Standar nasional pendidikan bertujuan menjamin mutu pendidikan nasional dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa dan membentuk watak serta peradapan bangsa yang bermartabat. 3 Standar nasional pendidikan disempurnakan secara terencana, terarah dan berkelanjutan sesuai dengan tuntutan perubahan kehidupan lokal, nasional, dan global. Standar Nasional Pendidikan yang selanjutnya disebut SNP sebagaimana yang diatur dalam Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan dan peraturan perundangan lain yang relevan. Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistem pendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan Republik Indonesia. Lingkup Standar Nasional Pendidikan dalam peraturan pemerintah Nomer 19 Tahun 2005 meliputi: a Standar Isi Standar isi sebagaimana dimaksud oleh Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 2005, mencakup: 1 Kerangka dasar dan struktur kurikulum yang mencakup pedoman dalam penyusunan kurikulum pada tingkat satuan pendidikan. 19 2 Beban belajar bagi peserta didik pada satuan pendidikan dasar dan menengah, 3 Kurikulum tingkat satuan pendidikan yang akan dikembangkan oleh satuan pendidikan berdasarkan panduan penyususnan kurikulum sebagai bagaian tidak terpisahkan dari standar isi, dan 4 Kalender pendidikan untuk penyelengaraan pada satuan pendidikan jenjang pendidikan dasar dan menengah. b Standar Proses Standar dimaksud dalam Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 2005, mencakup: 1 proses pembelajaran pada satuan pendidikan dselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotifasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai denganbakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. 2 selain ketentuan sebagaimana dimaksud pada ayat 1 dalam proses pebelajaran pendidik memberikan keteladanan. 3 setiap satuan pendidikan melakukan perencanaan proses pembelajaran, pelaksanaan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, pengawasan proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan pengawasan proses pembelajaran untuk terlaksananya proses pembelajaran yang efektif dan efisien. 20 c Standar Kompetensi Lulusan Standar kompetensi lulusan untuk satuan pendidikan dasar dan menengah digunakan sebagai pedoman penilaian dalam menentukan kelulusan peserta didik. Standar Kompetensi minimal satuan pendidikan dasar dan menengah, standar kompetensi lulusan minimal kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi lulusan minimal mata pelajaran. d Standar Pendidik Dan Tenaga Kependidikan Pendidik harus memiliki kualifikasi akademik dan kompetensi sebagai agen pembelajaran, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Kualifikasi akademik yang dimaksud di atas adalah tingkat pendidikan minimal yang harus dipenuhi oleh seorang pendidik yang dibuktikan dengan ijazah danatau sertifikasi keahlian yang relevan sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku. Kompetensi sebagai agen pembelajaran pada jenjang pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan anak usia dini meliputi: 1 Kompetensi pedagogik 2 Kompetensi kepribadian 3 Kompetensi profesional, dan 4 Kompetensi sosial Pendidik melaksanakan pendidikan pada TKRA, SDMI, SMP,MTs, SMAMA, SDLBSMPLBSMALB, SMKMAK, satuan pendidikan Paket A, Paket B, dan Paket C dan pendidikan pada lembaga kursus dan pelatihan. Tenaga pendidikan meliputi kepala sekolahmadrasah pengawas satuan pendidikan,