Proses kebijakan Kebijakan Standar Pelayanan Minimal
31 keadilan, keistimewaan, dan kekhususan serta potensi dan keanekaragaman
daerah dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.
2 Prinsip Desentralisasi Pendidikan
Secara konseptual, terhadap dua jenis desentralisasi pendidikan, yaitu: pertama, desentralisasi kewenangan di sektor pendidikan dalam hal kebijakan
pendidikan dan aspek pendanaanya dari pemerintah pusat ke pemerintah daerah Provinsi dan Distrik, dan kedua, desentralisai pendidikan dengan fokus pada
pemberian kewenangan yang lebih besar tingkat sekolah. Konsep desentralisasi pendidikan yang pertama terutama berkaitan dengan otonomi daerah dan
desentralisasi penyelenggaraan pemerintah dari pusat ke daerah, sedangkan konsep desentralisasi penyelenggaraan pemerintah dari pusat kedaerah, sedangkan
konsep desentralisasi pendidikan yang menfokuskan pada pemberian kewenangan yang lebih besar pada tingkat sekolah dilakukan dengan motivasi untuk
meningkatkan kualitas pendidikan. Dilain pihak, jika yang menjadi tujuan desentralisasi pendidikan adalah
peningkatan kualitas proses belajar mengajar dan kualitas dari hasil proses belajar mengajar tersebut, maka desentralisasi pendidikan lebih difokuskan pada
reformasi proses belajar mengajar Inom Nasution, 2010: 6
3 Otonomi daerah
Daerah otonom yang selanjutnya disebut daerah adalah kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas batas wilayah yang berwenang
mengatur dan mengurus urusan pemerintah dan kepentingan masyarakat setempat
32 menurut perkara sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negeara
Republik Indonesia. Urusan pemerintah wajib adalah urusan pemerinth yang wajib diselenggarakan oleh semua daerah.
Matrik pembagian urusan pemerintah konkuren antara pemerintah pusat dan daerah provinsi dan daerah kabupatenkota, sesuai Undang-Undang Republik
Indonesia Nomer 23 Tahun 2014 tentang pemerintah daerah.
Tabel 1. Pembagian kebijakan
No Sub urusan Pemerintah Pusat
Daerah Provinsi Daerah
KabupatenKota 1.
Manajement pendidikan
a. Penetapan
standar nasional pendidikan
b. Pengelolaan
pendidikan tinggi a.
Pengelolaan pendidikan
menengah b.
Pengelolaan pendidikan khusus
a. Pengelolaan
pendidikan dasar
b. Pengelolaan
pendidikan anak usia dini dan
pendiddikan nonformal.
2. Kurikulum
a. Penetapan
kurikulum nasional
pendidikan menengah
pendidikan dasar, pendidikan anak
usia dini dan pendidikan non
formal. a.
Penetapan kurikulum muatan
lokal pendidikan menengah dan
muatan lokal pendidikan khusus.
a. Penetapan
kurikulum muatan lokal
pendidikan dasar,
pendidikan anak usia dini dan
pendidikan non formal
3. Akreditasi
a. Akreditasi
akreditasi perguruan tinggi,
pendidikan menengah,
pendidikan dasar, pendidikan anak
usia dini, dan pendidikannon
formal -
-
4. Pendidik
dan tenaga a.
Pengendalian formasi pendidik,
a. Pemindahan
pendidik dan a.
Pemindahan pendidik dan