107
Lester, James P dan Steward, Josep Jr. 2000. Public policy: An Evolutionari Approach. Belmont. Wadsworth
Lijan Poltak Sinambela,dkk. 2010. Reformasi Pelayanan Publik. Bumi Aksara. Jakarta.
Moleong, Lexy J. 2007. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Nana Syaodih Sukmadinata. 2012. Metode Penelitian Pendidikan. PT. Remaja Rosdakarya. Bandung.
Nasution. 2011. Metodologi Research Penelitian Ilmiah Bumi Aksara: Jakarta Nurhatti Fuad. 2014. Manajemen Pendidikan Berbasis Masyarakat konsep dan
Strategi Implementasi. PT Raja Grafindo Persada. Jakarta Mastuhu. 2003. Menata ulang pemikiran sistem pendidikan nasional dalam abad
21. MSI. Universitas Indonesia. Jakarta M.Saleh Marzuki. 2012. Pendidikan Non Formal dimensi dalam keaksaraan
fungsional, pelatihan, dan andragogi. PT Remaja Rosdakarya. Bandung. Oentarto. 2004. Kebijakan Publik: Formulasi, Implementasi dan Evaluasi.
Gramedia: Jakarta Peraturan Pemerintah Nomer 38 Tahun 2007
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomer 47 Tahun 2008 Nasional
Pendidikan
Peraturan Pemerintah Nomer 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Permendikbud Nomer 23 Tahun 2013 tentang Standar Pelayanan Minimal.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Nomer 23 Tahun 2013 Tentang Perubahan Atas Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomer 15 Tahun
2010 Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Dasar di KabupatenKota. Permen Nomer 03 Tahun 2008 Tentang Standar Proses Pendidikan Kesetaraan
Program Paket A, Program Paket B Dan Program Paket C Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomer 79 Tahun 2007 Tentang Pedoman
Penyusunan Perencanaan Pencapaian Standar Pelayanan Minimal Permendikbud Republik Indonesia Nomer 5 Tahun 2005 tentang Kriteria
Kelulusan Peserta Didik
Penyelenggaraan Ujian
Nasional, Dan
Penyelenggraan Ujian SekolahMadrasahPendidikan Kesetaraan Pada SMPMts Atau Sederajat Dan SMAMASMK Atau Yang Sederajat.
Pusat Kajian Kinerja Otonomi Daerah. 2004. Sistem manajemen kinerja otonomi daerah. Lembaga Administrasi Negara.
108
Ratminto Atik Septi Winarsih. 2008. Pelayanan pengembangan model konseptual, penerapan citizen’s charter dan standar pelayanan minimal.
Pustaka Pelajar. Yogyakarta Sanjaya Wina. 2009. Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses
Pendidikan, Jakarta: Kencana. Shafique Ali Khan. 2005. Filsafat Pendidikan Al-Ghazali. Pustaka Setia. Bandung
Solichin Abdul Wahab. 2008. Analisa Kebijakan: Dari Formulasi ke Implementasi Kebijakan Negara. PT Sinat Grafika. Jakarta
Suharsimi Arikunto. 2010. Prosedur Penelitian. Jakata. Rineka Cipta Sudjana. 2002. Metode Statistika. PT. Tarsito. Bandung
Sugiyono. 2014. Metode Penelitian Pendidikan : pendekatan kuantitatif, kualitatif, dan RD. Alfabeta: Bandung
Syaiful Sagala. 2011. Kemampuan Profesioanl Guru dan Tenaga Kependidikan. Alfabeta. Bandung
Syafarudin. 2002. Manajement Mutu Terpadu dalam pendidikan konsep, strategi, dan aplikasi. PT. Grasindo. Jakarta
Tatang M. Amirin. 2013. Manajement Pendidikan. UNY Press. Yogyakarta Moestopadidjaja.2006. Kebijakan Publik Untuk Negara-Negara Berkembang
model-model perumusan Implementasi dan Evaluasi. Gramedia. Jakarta Undang-Undang Nomer 23 Tahun 2014 Tentang Pemerintah Daerah
UU RI No. 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Undang-Undang Nomer 09 Tahun 2015 Tentang Pemerintah Daerah
Umberto Sihimbing. 2012. Pengelolaan Pendidikan, konsep, prinsip, dan aplikasi mengelola pesantren dan madrasah. Rineka Cipta: Jakarta
Undang-Undang Nomer 25 Tahun 2009 tentang Pelayanan Publik Undang Undang No.32 Tahun 2004 tentang Pemerintah Daerah
Undang Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 1 Yoyon Suryono dan Sumarno. 2013. Pembelajaran Kewirausahaan Masyarakat.
Aditya Media. Yogyakarta Vibriyanthy, R., Fauziah, P. 2014. Implementasi Pendidikan Karakter Di
Homeschooling Kak
Seto Yogyakarta.Jurnal
Pendidikan dan
Pemberdayaan Masyarakat,
11, 75
- 85.
Retrieved from
http:journal.uny.ac.idindex.phpjppmarticleview2358
LAMPIRAN
109
Lampiran. Pedoman Wawancara
PEDOMAN WAWANCARA PENGELOLA PKBM
I. IDENTITAS
Nama :
laki – lakiperempuan
Jabatan :
Usia :
Alamat :
II. PERTANYAAN
A. Tingkat Implementasi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Kesetaraan Paket B di Kota Magelang
1. Apakah warga belajar masih usia sekolah?
2. Berapa kuota untuk warga belajar kesetaraan paket B di PKBM?
3. Berapa jumlah Warga belajar di lembaga PKBM?
4. Berapa Jumlah ruangan yang ada ?
5. Apakah ada warga belajar yang tidak aktif namun namanya terdaftar?
6. Apakah warga belajar dapat mengikuti ujian Nasional kesetaraan
paket B? 7.
Apakah PKBM ini milik pemerintah atau yayasan? 8.
Apakah hasil Ujian Nasional memenuhi standar kelulusan minimal? 9.
Berapa prosentase warga belajar yang memasuki dunia kerja? 10.
Berapa prosentase warga belajar yang melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi?
11. Bagaimana Mutu pendidikan Kesetaraan paket B di Kota
Magelang? 12.
Apakah warga belajar mencapai target yang telah ditentukan? 13.
Berapakah tutor yang ada di PKBM ini ? 14.
Apakah tutor murni mengajar di PKBM saja? 15.
Apakah ada tutor yang mengajar di pendidikan formal? 16.
Apakah jumlah tutor di PKBM terpenuhi sesuai dengan kebutuhan?
17. Berapakah tutor yang berasal dari pendidikan formal?
18. Apakah ada kualifikasi tertentu untuk menjadi tutor di PKBM ini?
19. Apakah Standar kualifikasi tutor sudah sesuai dengan standar
kualifikasi Tutor nasional? 20.
Apakah proporsi tutor ideal dengan jumlah warga belajar yang ada?
21. Bagaimana dukungan pemerintah dalam menunjang kinerja tutor?
22. Apakah sarana dan prasarana yang ada mendukung proses
pembelajaran? 23.
Apakah dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang mendukung?
24. Apakah media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan warga
belajar? 25.
Apakah tutor menguasai media pembelajaran yang ada?
110
26. Apakah ada pelatihan khusus tentang media pembelajaran?
III.
Kendala Implementasi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Kesetaraan Paket B di Kota Magelang
1. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar
Pelayanan Minimal dalam Kesetaraan Paket B di Kota Magelang? 2.
Apakah ada
pihak-pihak tertentu
yang menghambat
pengimplementasian standar pelayanan minimal dalam kesetaraan paket B di kota magelang?
3. Apakah kelengkapan sarana dan prasarana menjadi kendala?
4. Apakah kualifikasi tutor menjadi kendala dalam proses pembelajaran?
5. Apakah peraturan dari dinas pendidikan menjadi salah satu kendala
dalam proses pembelajaran?
IV. Solusi Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencapai Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan Kesetaraan Paket B di Kota Magelang
1. Bagaimana
solusi untuk
menghadapi kendala
dalam pengimplementasian Standar Pelayanan Minimal dalam Kesetaraan
Paket B di Kota Magelang? 2.
Bagimaan Solusi untuk mengatasi pihak-pihak tertentu yang menghambat pengimplementasian standar pelayanan minimal dalam
kesetaraan paket B di kota magelang? 3.
Bagaimana solusi untuk sarana dan prasarana yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi ketidaksesuaian kualifikasi tutor
dalam proses pembelajaran? 5.
Bagaiaman solusi untuk menanggulangi peraturan pemerintah yang ada demi terlaksannya proses pembelajaran?
111
PEDOMAN WAWANCARA TUTOR
I. IDENTITAS
Nama :
laki – lakiperempuan
Jabatan :
Usia :
Alamat :
II. PERTANYAAN
A. Tingkat Implementasi Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan
Kesetaraan Paket B di Kota Magelang
1. Apakah peserta didik juga aktif dalam proses pembelajaran?
2. Apakah warga belajar dapat mengikuti ujian nasional kesetaraan?
3. Apakah tutor yang mengajar sesuai dengan bidang pendidikanya?
4. Apakah tutor mendapat pelatihan dan pembekalan dari Dinas
Pendidikan? 5.
Apakah ada kualifikasi tertentu untuk menjadi tutor di PKBM ini? 6.
Apakah sarana dan prasarana dalam proses pembelajaran sudah lengkap?
7. Apakah sarana prasarana sudah sesuai dengan standar teknis
lapangan? 8.
Apakah dalam proses pembelajaran menggunakan media pembelajaran yang mendukung?
9. Apakah media pembelajaran sesuai dengan kebutuhan warga belajar?
10. Apakah media pembelajaran yang digunakan disediakan oleh
PKBM? B.
Kendala Implementasi Standar Pelayanan Minimal Pendidikan Kesetaraan Paket B di Kota Magelang
1. Apa saja kendala yang dihadapi dalam pengimplementasian Standar
Pelayanan Minimal dalam Kesetaraan Paket B di Kota Magelang? 2.
Apakah kualifikasi tutor menjadi kendala dalam proses pemebelajaran?
3. Apakah kelengkapan sarana dan prasarana menjadi kendala?
4. Apakah usia warga belajar yang sangat berbeda menjadi kendala
dalam proses pembelajaran?
C. Solusi Yang Dapat Dilakukan Untuk Mencapai Standar Pelayanan
Minimal Pendidikan Kesetaraan Paket B di Kota Magelang
1. Bagaimana
solusi untuk
menghadapi kendala
dalam pengimplementasian Standar Pelayanan Minimal dalam Kesetaraan
Paket B di Kota Magelang? 2.
Bagaimana solusi untuk mengatasi permasalaahn kualifikasi tutor? 3.
Bagaimana solusi untuk sarana dan prasarana yang menjadi kendala dalam proses pembelajaran?
4. Bagaimana solusi untuk mengatasi usia warga belajar yang sangat
berbeda dalam proses pembelajaran?
112
PEDOMAN WAWANCARA DINAS PENDIDIKAN
I. IDENTITAS
Nama :
laki – lakiperempuan
Jabatan :
Usia :
Alamat :
II. PERTANYAAN
A. Tingkat Implementasi Tentang Standar Pelayanan Minimal Pendidikan