Tempat dan Waktu Subjek Penelitian

49 1. Observasi Observasi atau pengamatan merupakan suatu teknik atau cara pengumpulkan data dengan jalan mengadakan pengamatan terhadap kegiatan yang sedang berlangsung. Permasalahan yang harus diamati ketika melakukan pengamatan menurut J.P Spredly seperti di kutip oleh S. Nasution 2011: 88 yaitu sebagai berikut : a. Ruang dalam aspek fisik b. Perilaku, yaitu semua orang yang terlibat dalam situasi c. Kegiatan, yaitu apa yang dilakukan orang dalam situasi itu d. Obyek, yaitu benda-benda yang berada di tempat itu. e. Kejadian atau peristiwa, yaitu rangkaian kegiatan. f. Tujuan, yaitu apa yang ingin di capai orang dan makna perbuatan orang g. Perasaan, yaitu emosi yang dirasakan dan dinyatakan. Observasi menurut Sutrisno Hadi Sugiyono 2014: 311 mengemukakakn bahwa, observasi merupakan suatu proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantaranya yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan. 2. Wawancara Wawancara mendalam dilakukan dengan mengajukan pertanyaan- pertanyaan terbuka, yang memungkinkan responden memberikan jawaban secara luas. Pertanyaan diarahkan pada mengungkap kehidupan responden, konsep, persepsi, peranan, kegiatan dan peristiwa-peristiwa yang dialami berkenan dengan 50 fokus yang diteliti. Pertanyaannya bervariasi dalam beberapa format: aplikasinya, isi, urutan pertanyaan. Diperkuat lagi oleh pernyataan menurut Esterberg Moleong: 2002 : 281 mendefinisikan interview sebagai berikut. “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning abaout a particular topic”. Wawancara dalah merupakan pertemuan dua orang untuk bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab, sehingga dapat didefinisikan makna dalam suatu topik tertentu. Dalam penelitian kualitatif, sering menggabungkan teknik observasi partisipatif dengan wawancara mendalam. Selama melakukan observasi, peneliti juga melakukan interview kepada orang-orang ada di dalamnya. Wawancara akan berlangsung dengan baik kalau telah tercipta rapport antara peneliti dengan yang diwawancarai. Susan Stainback dalam buku Metode Penelitian Pendidikan Sugiyono: 2014: 287 menyatakan bahwa “Rapport is a relationship of manual trust and emosional affinity betwen two or more people. Establishing rapport is an imprortant task for the qualitative research”. 3. Studi Dokumenter Studi Dokumenter merupakan suatau teknik pengumpulan data dengan menghimpun dan menganalisa dokumen-dokumen, baik dokumen tertulis, gambar maupun elektronik Nana Syaodih Sukmadinata: 2012: 221. Studi dokumentasi merupukan perlengkapan dari penggunakan metode observasi dan wawancara dalam penelitian kualitatif. D okumen Bogdan menyatakan “ in most tradition o qualitative research, the phrase personal document is used broadly to refer to any