21 Berdasarkan pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa citra diri merupakan
bagian dari konsep diri ditambah dengan harga diri.
3. Jalinan Citra Diri
Citra diri terbentuk dari penilaian yang dibuat oleh kita sendiri maupun oleh orang lain Holden, 2005: 91. Citra diri merupakan diri yang
dipelajari. Citra diri terbentuk dari informasi, pengalaman, umpan balik, dan kesimpulan yang seseorang buat. Berikut ini adalah hubungan citra
diri seseorang dan persepsi, kepercayaan, kejiwaan, cara berkomunikasi
dan perilaku:
Gambar 1. Jalinan Citra Diri Menurut Holden 2005: 91-95 citra diri memiliki jalinan yang
berupa hubungan atau pengaruh satu sama lain terhadap persepsi, keyakinan, isi pikiran, komunikasi, perilaku dan keputusan. Penjelasan
lebih jelasnya adalah sebagai berikut:
22 a.
Jalinan citra diri dan persepsi Citra diri merupakan lensa yang dapat digunakan untuk
memandang dunia, apabila seseorang tidak bisa melihat dirinya sebagai orang yang sukses maka seseorang tersebut akan membisikkan
kepada dirinya sendiri bahwa dirinya harus berhenti mencoba sebaliknya jika seseorang bisa melihat dirinya berbakat dalam sesuatu
maka seseorang tersebut mungkin menemukan kekuatan batin dan pertolongan dari luar. Menurut Holden 2005: 92 pada dasarnya
persepsi merupakan proyeksi dan dunia merupakan cerminnya. b.
Jalinan citra diri dan keyakinan Keyakinan diri sesungguhnya merupakan pandangan pribadi
seseorang tentang apa yang mungkin dan apa yang tidak, ketika seseorang mengubah keyakinan diri atau pandangan pribadinya maka
akan banyak kemungkinan atau peluang yang muncul. c.
Jalinan citra diri dan isi pikiran Orang yang memandang dirinya sangat efektif bertindak,
berpikir, dan merasa dengan cara yang berbeda dari orang yang memandang dirinya tidak efektif. Orang tersebut menciptakan masa
depannya sendiri bukan hanya meramalkannya Bandura dalam Holden, 2005: 94.
d. Jalinan citra diri dan komunikasi
Citra diri sangat mempengaruhi cara seseorang berhubungan dan berkomunikasi dengan orang lain. Hubungan seseorang dengan
23 orang lain pada dasarnya merupakan perpanjangan dari hubungan
seseorang dengan dirinya sendiri. Penerimaan diri yang buruk bisa menjadi penyebab tingkat kemandirian yang tidak sehat, kompetisi,
rasa iri, pengekangan diri, terlalu berusaha menyenangkan hati orang lain, dan penyiksaan diri, sebaliknya penerimaan diri yang positif bisa
membantu mengembangkan keakraban yang lebih baik, keramahan dan kesuksesan secara menyeluruh.
e. Jalinan citra diri dan perilaku
Peran yang diambil seseorang dalam hubungannya dengan orang lain sangat dipengaruhi oleh cara pandangnya terhadap dirinya
sendiri. Citra diri merupakan penasihat internal yang membimbing seseorang untuk melakukan atau tidak melakukan. Citra diri
menimbang setiap situasi dan menyarankan seseorang mengambil suatu tindakan atau tidak bertindak. Secara alamiah, citra diri tentu saja
mencari apa yang menguntungkan bagi dirinya sendiri, dengan kata lain seseorang tidak selalu bertindak atau berperilaku dalam cara yang
benar-benar autentik karena citra diri mencoba melindungi dirinya sendiri.
Berdasarkan pendapat Holden tersebut dapat disimpulkan bahwa ada jalinan atau hubungan citra diri dengan persepsi, keyakinan, isi
pikiran, komunikasi dan perilaku seseorang bahwa citra diri dapat dipengaruhi oleh persepsi, keyakinan, isi pikiran, komunikasi dan perilaku