Analisis Data Hasil Penelitian

97 Penelitian ini juga mengkategorisasikan per indikator untuk citra diri dan per aspek untuk intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram. Hasil pengkategorisasian dapat dilihat sebagai berikut: Tabel 10. Kategorisasi Citra Diri Per Indikator Aspek Indikator Kategori Jumlah Persentase Fisik Menggambarkan, memahami dan menerima bentuk serta kondisi tubuh Sangat Tinggi 24 24 Tinggi 67 67 Sedang 8 8 Rendah 1 1 Sangat Rendah Menggambarkan, memahami, dan menerima barang atau benda kepemilikan yang melekat Sangat Tinggi 50 50 Tinggi 46 46 Sedang 4 4 Rendah 0 Sangat Rendah Psikis Menggambarkan, memahami, dan menerima kemampuan atau kecakapan diri Sangat Tinggi 49 49 Tinggi 46 46 Sedang 5 5 Rendah 0 Sangat Rendah Menggambarkan, memahami, dan menerima kekurangan atau keterbatasan diri Sangat Tinggi 16 16 Tinggi 64 64 Sedang 19 19 Rendah 1 1 Sangat Rendah Sosial Menggambarkan, memahami, dan menerima pikiran serta perasaan dari orang lain Sangat Tinggi 65 65 Tinggi 35 35 Sedang 0 Rendah 0 Sangat Rendah Menggambarkan, memahami, dan menerima pengenalan, status, dan tanggapan yang didapatkan dari orang lain Sangat Tinggi 38 38 Tinggi 56 56 Sedang 5 5 Rendah 1 1 Sangat Rendah 98 Berdasarkan tabel 10 dapat diketahui bahwa siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta kelas XI untuk aspek fisik dalam hal menggambarkan, memahami, dan menerima bentuk serta kondisi tubuh secara umum berada pada kategori tinggi yaitu sebanyak 67 67 siswa dengan rentang skor 20 – 24, siswa yang berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor 25 – 32 sebanyak 24 24 siswa, siswa yang berada pada kategori sedang dengan rentang skor 15 – 19 sebanyak 8 8 siswa, sisanya sebesar 1 1 siswa berada pada kategori rendah dengan rentang skor 10 – 14, dan tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah. Siswa yang berada pada kategori tinggi berarti siswa mampu menghargai fisik dirinya secara baik. Fisik dalam hal ini meliputi bentuk serta kondisi tubuh. Dalam hal menggambarkan, memahami, dan menerima barang atau benda kepemilikan yang melekat secara umum siswa berada pada kategori sangat tinggi yaitu 50 50 siswa dengan rentang skor 15 – 20, siswa yang berada pada kategori tinggi dengan rentang skor sebesar 12 – 14 sebanyak 46 46 siswa, sisanya 4 4 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor sebesar 9 – 11, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori rendah maupun sangat rendah. Siswa yang berada pada kategori sangat tinggi berarti siswa sangat mampu dalam hal membentuk image mengenai penampilan dirinya. Dalam hal menggambarkan, memahami, dan menerima kemampuan atau kecakapan diri yang masuk dalam aspek psikis 99 diperoleh data bahwa secara umum siswa berada pada kategori sangat tinggi yaitu 49 49 siswa dengan rentang skor sebesar 15 – 20, sebanyak 46 46 siswa berada pada kategori tinggi dengan rentang skor sebesar 12 – 14, sisanya sebanyak 5 5 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor 9 – 11, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori rendah maupun sangat rendah. Siswa yang berada pada kategori sangat tinggi berarti sangat mampu menggambarkan, memahami, dan menerima kemampuan atau kecakapan diri. Selanjutnya masih dalam aspek psikis untuk indikator dalam hal menggambarkan, memahami, dan menerima kekurangan atau keterbatasan diri diperoleh data bahwa sebanyak 16 16 siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor sebesar 20 – 24, sebanyak 64 64 siswa berada pada kategori tinggi dengan rentang skor sebesar 16 – 19, 19 19 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor sebesar 12 – 15. Sisanya sebanyak 1 1 siswa berada pada kategori rendah dengan rentang skor sebesar 8 – 11, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah. Siswa yang berada pada kategori tinggi berarti siswa mampu menggambarkan, memahami, dan menerima kekurangan atau keterbatasan diri. Dalam hal aspek sosial untuk indikator menggambarkan, memahami, dan menerima pikiran serta perasaan dari orang lain diperoleh data bahwa sebanyak 65 65 siswa berada pada kategori 100 sangat tinggi dengan rentang skor sebesar 15 – 20, sisanya sebanyak 35 35 siswa berada pada kategori tinggi dengan rentang skor sebesar 12 – 14, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sedang, rendah, ataupun sangat rendah. Siswa yang berada pada kategori sangat tinggi berarti siswa sangat mampu menggambarkan, memahami, dan menerima pikiran serta perasaan dari orang lain. Dalam hal menggambarkan, memahami, dan menerima status, pengenalan dan tanggapan yang didapatkan dari orang lain diperoleh data bahwa sebanyak 38 38 siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor sebesar 15 – 20, sebanyak 56 56 siswa berada pada kategori tinggi dengan rentang skor 12 – 14, 5 5 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor 9 – 11, sisanya 1 1 siswa berada pada kategori rendah dengan rentang skor 6 – 8, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah. Siswa yang berada pada kategori tinggi berarti siswa tersebut mampu menggambarkan, memahami, dan menerima pikiran serta perasaan dari orang lain. Pikiran serta perasaan dari orang lain tersebut meliputi perasaan ketika dikritik dan dikomentari orang lain, cara berpikir ketika dipandang tidak sesuai dengan pemikiran orang lain misal kurang cantik atau tampan, serta bagaimana siswa menggambarkan ucapan, pendapat, dan perilaku orang lain terhadap dirinya. 101 Tabel 11. Kategorisasi Intensitas Penggunaan Media Jejaring Sosial Instagram Per Aspek Aspek Kategori Jumlah Persentase Attention perhatian meliputi minat dan tujuan menggunakan instagram Sangat Tinggi 25 25 Tinggi 62 62 Sedang 13 13 Rendah 0 Sangat Rendah Comprehention penghayatan meliputi perasaan senang, pemahaman dan penggunaan konten atau fitur instagram Sangat Tinggi 29 29 Tinggi 64 64 Sedang 6 6 Rendah 1 1 Sangat Rendah Duration durasi meliputi lamanya waktu mengakses instagram setiap hari dan setiap minggu Sangat Tinggi 63 63 Tinggi 32 32 Sedang 5 5 Rendah 0 Sangat Rendah Frequency frekuensi meliputi keseringan menggunakan instagram setiap waktu, setiap hari, dan setiap minggu Sangat Tinggi 18 18 Tinggi 49 49 Sedang 31 31 Rendah 2 2 Sangat Rendah Berdasarkan tabel 11 dapat diketahui bahwa intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta untuk aspek attention perhatian yang meliputi 102 minat dan tujuan menggunakan instagram secara umum berada pada kategori tinggi yaitu 62 62 siswa dengan rentang skor sebesar 16 – 19, sebanyak 25 25 siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor sebesar 20 – 28, sisanya sebanyak 13 13 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor sebesar 12 – 15, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori rendah ataupun sangat rendah. Siswa yang memiliki attention perhatian sangat tinggi yaitu sebanyak 25 berarti dalam menggunakan instagram siswa memiliki perhatian yang sangat kuat, sangat menikmati dalam mengakses instagram, menjalin hubungan dengan orang lain melalui instagram secara intens, dan sangat tertarik menggunakan layanan instagram. Dalam hal aspek comprehention penghayatan yang meliputi perasaan senang, pemahaman, dan penggunaan konten atau fitur instagram diperoleh data bahwa sebanyak 29 29 siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor sebesar 40 – 56, 64 64 siswa berada pada kategori tinggi dengan rentang skor sebesar 32 – 39, lalu sebanyak 6 6 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor antara 24 – 31, sisanya 1 1 siswa berada pada kategori rendah dengan rentang skor 16 – 23, sisanya tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah. Siswa yang memiliki comprehention penghayatan yang sangat tinggi yaitu sebanyak 29 berarti siswa tersebut menghayati instagram dengan sangat baik, mampu memahami fitur, konten, aplikasi instagram dengan sangat baik, sehingga mampu 103 menikmati pengalaman untuk memenuhi dan menyimpan informasi dari penggunaan instagram dengan sangat baik pula. Dalam aspek duration durasi yang meliputi lamanya waktu mengakses instagram baik setiap hari maupun setiap minggunya diperoleh data bahwa sebanyak 63 63 siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor antara 10 – 16, sebanyak 32 32 siswa berada pada kategori tinggi dengan rentang skor 8 – 9, sisanya sebanyak 5 5 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor 6 – 7, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori rendah maupun sangat rendah. Siswa yang memiliki durasi sangat tinggi tersebut berarti siswa sangat lama dalam menjalankan perilakunya, misalnya siswa yang mengakses instagram dapat menghabiskan 1-2 jam setiap harinya. Data yang diperoleh dari aspek frequency frekuensi yang meliputi keseringan menggunakan instagram baik setiap waktu, hari atau minggu menunjukkan bahwa sebanyak 18 18 siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor 35 – 48, sebanyak 49 49 siswa berada pada kategori sangat tinggi dengan rentang skor antara 28 – 34, lalu sebanyak 31 31 siswa berada pada kategori sedang dengan rentang skor sebesar 21 – 27, sisanya sebanyak 2 2 siswa berada pada kategori rendah dengan rentang skor 7 – 13, serta tidak terdapat siswa yang berada pada kategori sangat rendah. Siswa yang berada pada kategori sangat tinggi tersebut berarti siswa sering membuka dan 104 mengakses instagram setiap waktu, misalkan setiap 1 jam sekali membuka instagram, setiap hari dan dimana saja mengakses instagram. Siswa yang berada pada kategori sangat tinggi yaitu sebanyak 18 berarti siswa sangat sering membuka dan mengakses instagram, sedangkan siswa yang berada pada kategori sedang yaitu sebanyak 31 berarti siswa cukup sering membuka dan mengkases instagram, dan siswa yang berada pada kategori rendah yaitu sebanyak 2 berarti siswa kurang sering dalam membuka dan mengakses instagram. Berikut ini adalah tabel untuk mengkategorisasikan jenis pengguna jejaring sosial instagram pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta dilihat dari skor durasinya: Tabel 12. Kategorisasi Jenis Pengguna Instagram Jenis Pengguna Rentang Skor Jumlah Persentase Heavy User 12 – 16 5 5 Medium User 8 – 11 90 90 Light User 4 – 7 5 5 Berdasarkan tabel 12 dapat diketahui bahwa secara umum berdasarkan dari skor aspek durasi siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta termasuk ke dalam jenis pengguna instagram kategori medium user yaitu sebanyak 90 90 siswa dengan rentang skor 8 – 11, jumlah heavy user sebanyak 5 5 siswa dengan rentang skor 12 – 16, dan jumlah light user sebanyak 5 5 siswa dengan rentang skor 4 – 7. Heavy user atau pengguna berat merupakan siswa yang mengakses 105 instagram lebih dari 40 jam per bulan, medium user atau pengguna sedang merupakan siswa yang mengakses instagram antara 10 jam sampai 40 jam per bulan, sedangkan light user atau pengguna sedang merupakan siswa yang mengakses instagram kurang dari 10 jam per bulan Tabel 13. Koefisien Korelasi Intensitas Penggunaan Media Jejaring Sosial Instagram dan Citra Diri Correlations Intensitas Insta Citra Diri Intensitas Insta Pearson Correlation 1 .298 Sig. 2-tailed .003 N 100 100 Citra Diri Pearson Correlation .298 1 Sig. 2-tailed .003 N 100 100 . Correlation is significant at the 0.01 level 2-tailed. Berdasarkan tabel 11 di atas didapatkan tingkat signifikansi sebesar p 0,003 0,05 yang artinya signifikan. Koefisien korelasi r xy antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri sebesar 0,298 dengan taraf signifikansi 0,03 yang berarti hipotesis alternatif Ha berbunyi terdapat hubungan antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta diterima. Besarnya koefisien korelasi tersebut bersifat positif sehingga dapat diartikan bahwa hubungan kedua variabel searah, searah artinya jika variabel X nilainya tinggi, maka variabel Y akan tinggi pula, dan 106 sebaliknya jika variabel X bernilai rendah maka variabel Y juga akan bernilai rendah. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta. Berdasarkan hal tersebut, semakin tinggi intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram maka semakin tinggi pula citra diri siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta, demikian juga sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram maka semakin rendah pula citra diri siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta. Besarnya sumbangan efektif dari variabel bebas intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram untuk variabel terikat citra diri dapat diketahui dari koefisien sumbangan efektif. Besarnya sumbangan efektif setiap variabel bebas dapat dilihat pada tabel berikut ini. Tabel 14. Sumbangan Efektif Variabel Bebas terhadap Variabel Terikat B Berdasarkan tabel tersebut, dapat diketahui bahwa koefisien determinasi R 2 intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram yaitu sebesar 0,089. Hasil tersebut dapat dimaknai bahwa sumbangan efektif dari variabel intensitas penggunaan media jejaring sosial Measures of Association R R Squared Eta Eta Squared Citra Diri Intensitas Insta .298 .089 .711 .505 107 instagram terhadap citra diri akademik sebesar 8,9 dengan demikian masih terdapat 91,1 faktor lain yang mempengaruhi citra diri pada siswa SMA Negeri 9 Yogyakarta. Faktor-faktor lain yang kemungkinan mempengaruhi citra diri akan dibahas lebih lanjut dalam pembahasan hasil penelitian.

B. Pembahasan Hasil Penelitian

Pada bagian ini akan dibahas mengenai hasil penelitian yang telah diperoleh secara empirik. Hasil penelitian yang diperoleh menunjukkan bahwa terdapat hubungan positif dan signifikan antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta, sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa hipotesis alternatif Ha dapat diterima. Hal tersebut ditunjukkan dengan hasil perhitungan analisis uji korelasi yang menunjukkan Koefisien korelasi r xy antara intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri sebesar 0,298 dengan taraf signifikansi 0,03. Berdasarkan hasil perhitungan tersebut, maka dapat disimpulkan bahwa meningkatnya atau tingginya intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram diikuti dengan meningkatnya citra diri atau dapat juga dikatakan bahwa tingginya intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram mempengaruhi citra diri siswa. Hubungan yang positif dan signifikan menujukkan bahwa semakin tinggi intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram maka semakin tinggi pula citra diri siswa kelas XI SMA 108 Negeri 9 Yogyakarta, demikian juga sebaliknya semakin rendah intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram maka semakin rendah pula citra diri siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta. Penelitian lain yang dilakukan oleh Ilkido KOPACZ 2011: 304 yang berjudul “Say Lovely Things about Me so I Know I am Like That”. The Role of Positive Photo Comments Posted on Social Networking Websites in the Development of The Self Image menunjukkan bahwa komentar yang positif terhadap foto yang ditampilkan di jejaring sosial dapat meningkatkan dan mengembangkan citra diri dan harga diri pengguna jejaring sosial tersebut. Komentar positif merupakan salah satu hal yang dapat juga diukur untuk mengetahui peningkatan citra diri pengguna jejaring sosial instagram, oleh karena itu komentar positif dapat dijadikan variabel dalam mengukur citra diri pengguna jejaring sosial instagram selain mengukur intensitas penggunaannya. Pada penelitian ini komentar tidak dijadikan variabel tersendiri, tetapi ada item-item yang mengukur pendapat atau komentar orang lain. Item tersebut merupakan penjabaran dari aspek sosial untuk variabel citra diri. Penelitian sebelumnya yang berkaitan dengan jejaring sosial dilakukan oleh Tri Listyawati 2012: 1 untuk mengukur tingkat persentase narcisistic personality disorder pada siswa pengguna facebook di kota Yogyakarta menunjukkan hasil bahwa siswa di kota Yogyakarta tingkat persentase narcisistic personality disorder- nya berada pada kategori tinggi yaitu 51,4 . Salah satu faktor yang menyebabkan narsistik adalah konsep diri Pradana, 109 2008: 39. Konsep diri merupakan evaluasi individu mengenai diri sendiri, penilaian atau penaksiran mengenai diri sendiri oleh orang yang bersangkutan. Citra diri merupakan bagian dari konsep diri Hana Afradhila dan Yeniar Indriana, 2015: 3. Salah satu aspek citra diri adalah social self yaitu pengenalan atau tanggapan individu yang didapatkan dari teman atau lingkungan sosialnya akan berpengaruh terhadap bagaimana individu tersebut memandang dirinya sendiri. Citra diri dapat dibangun oleh siswa atau remaja melalui internet atau media sosial. Hal tersebut sesuai dengan pendapat Yudit dan Appril 2011:3 bahwa kepopuleran situs jejaring sosial dalam hal ini adalah instagram harus dipergunakan secara cerdas untuk membangun self image citra diri maupun interaksi yang sehat. Menurut Yanica 2014: 82 intensitas suatu kegiatan seseorang mempunyai hubungan yang erat dengan perasaan. Perasaan senang terhadap kegiatan yang akan dilakukan dapat mendorong orang yang bersangkutan melakukan kegiatan tersebut secara berulang-ulang. Kesenangan siswa dalam bermain media sosial instagram yang tengah populer memungkinkan siswa untuk terus memposting atau menampilkan foto-foto, saling bertukar, berkomentar, dan menyukai foto yang diunggah, bersaing untuk mendapatkan follower yang banyak, dan lain sebagainya. Semua kegiatan tersebut bertujuan untuk membangun dan menampilkan citra diri siswa kepada pengguna instagram yang lain. Beberapa pernyataan tersebut merupakan salah satu alasan peneliti untuk menghubungkan variabel berupa intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram dengan citra diri. 110 Kontribusi intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram terhadap citra diri pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta yakni sebesar 8,9, artinya persentase sisanya yakni sebesar 91,1 citra diri dipengaruhi oleh faktor lain. Terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi citra diri seperti faktor komentar positif, persepsi, keyakinan, komunikasi, teman-teman sebaya, keadaan keluarga, sikap mendidik orang tua, dan perkembangan sosial. Menurut Holden 2005: 91-95 citra diri merupakan jalinan yang berupa hubungan atau pengaruh satu sama lain terhadap persepsi, keyakinan, isi pikiran, komunikasi, perilaku dan keputusan. Selain dari pendapat Holden, faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi citra diri menurut Andi Mappiare dalam Norma Lulusiana, 2008: 10 adalah penampakan menyeluruh seperti keadaan fisik, nama atau panggilan, pakaian dan perhiasan, teman-teman sebaya, keadaan keluarga, situasi rumah tangga, sikap mendidik orang tua, pergaulan, dan perkembangan sosial. Hal tersebut dapat diperkirakan oleh peneliti yang dominan adalah pergaulan dan perkembangan sosial karena siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki skor tinggi pada aspek sosial dan terlihat menonjol dari ketiga variabel citra diri fisik, psikis, sosial. Dalam aspek sosial terdapat indikator siswa mampu menggambarkan, memahami, dan menerima pikiran serta perasaan orang lain, dan juga siswa mampu menggambarkan, memahami, dan menerima pengenalan, status, dan tanggapan yang didapatkan dari orang lain. Hal ini sesuai dengan pernyataan Jersild dalam Fristy, 2012:5 salah satu aspek citra diri adalah social self yaitu pengenalan 111 atau tanggapan individu yang didapatkan dari teman atau lingkungan sosialnya akan berpengaruh terhadap bagaimana individu tersebut memandang dirinya sendiri. Pernyataan tersebut memberikan kemungkinan bahwa siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta memiliki pergaulan dan perkembangan sosial yang baik, sehingga siswa mampu menerima aspek sosialnya dengan baik dan menyebabkan citra diri siswa berada pada kategori tinggi. Berdasarkan beberapa faktor yang mempengaruhi citra diri tersebut maka citra diri pengguna jejaring sosial instagram selain diukur melalui intensitas penggunaannya, ada hal lain yang dapat diukur untuk mengetahui hubungan atau pengaruhnya penggunaan jejaring sosial instagram terhadap citra diri seperti faktor komunikasi antar pribadi, keterbukaan diri, narsistic disorder, komentar positif, persepsi, keyakinan, komunikasi, teman-teman sebaya, keadaan keluarga, sikap mendidik orang tua, dan perkembangan sosial. Faktor-faktor tersebut dapat dijadikan variabel yang dapat mengukur citra diri pengguna jejaring sosial instagram selain faktor intensitas, karena seperti yang sudah disebutkan sebelumnya bahwa kemungkinan ada responden yang intensitas penggunaan media jejaring sosialnya rendah akan tetapi memiliki citra diri yang tinggi. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa citra diri ditinjau dari intensitas penggunaan media jejaring sosial instagram pada siswa kelas XI SMA Negeri 9 Yogyakarta tergolong tinggi. Citra diri siswa berada pada kategori tinggi dengan perolehan persentase sebesar 62 62 siswa, serta

Dokumen yang terkait

IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PEMALANG DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

1 7 140

HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakar

0 4 13

PENDAHULUAN HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 43

PENUTUP HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 23

PENGARUH CITRA TUBUH TERHADAP KEYAKINAN KEMAMPUAN DIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

0 1 126

KEJENUHAN (BURNOUT) BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KESEPIAN DAN KONTROL DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

2 5 170

KORELASI ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

25 85 230

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI PANGGUNG PRESENTASI DIRI PADA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

0 0 15

PERILAKU PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER PADA MAHASISWA DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI - Unika Repository

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL INSTAGRAM DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

0 0 140