47 tertentu, misalnya dalam satu minggu seseorang dapat mengakses
jejaring sosial sebanyak 10 kali, atau dalam satu bulan dapat mengakses jejaring sosial sebanyak 40 kali.
Berdasarkan beberapa penjelasan tersebut, maka aspek-aspek intensitas menggunakan jejaring sosial adalah attention perhatian,
comprehension penghayatan, duration durasi, dan frequency
frekuensi, sehingga dapat disimpulkan bahwa intensitas menggunakan jejaring sosial atau media sosial instagram adalah tingkat kuantitas waktu
dalam melakukan suatu kegiatan tertentu dalam waktu yang tertentu pula menunjukkan durasi, frekuensi lama waktu yang diperlukan, dan tingkat
kualitas perasaan, minat, perhatian dalam menggunakan media sosial instagram yang meliputi semua fasilitas yang disediakan oleh media sosial
instagram tersebut, antara lain seberapa sering memperbaharui atau memposting foto baik itu foto sendiri, jalan-jalan, kegiatan yang
dilakukan, ataupun foto barang-barang bermerk yang dimiliki, memberikan komentar pada foto orang lain, menyukai foto orang lain,
seberapa banyak pengikut atau seberapa banyak mengikuti akun instagram orang lain, dan seberapa sering memberikan direct atau tagging
foto pada pengguna lainnya.
48
D. Kajian Tentang Remaja sebagai Siswa SMA
1. Pengertian Remaja
Istilah asing yang sering dipakai untuk menunjukkan makna remaja, antara lain adalah puberteit, adolescentia, dan youth. Dalam
bahasa Indonesia sering pula dikatakan pubertas atau remaja. Istilah puberty
Inggris atau puberteit Belanda berasal dari bahasa Latin: pubertas
yang berarti usia kedewasaan the age of manhood. Istilah ini berkaitan dengan kata Latin lainnya pubescere yang berarti masa
pertumbuhan rambut di daerah tulang “pusic” di wilayah kemaluan. Penggunaan istilah ini lebih terbatas dan menunjukkan mulai berkembang
dan tercapainya kematangan seksual. Pubescere dan Puberty sering diartikan sebagai masa tercapainya kematangan seksual ditinjau dari aspek
biologisnya Sunarto dan Agung Hartono, 2002: 51. Istilah adolescentia berasal dari kata Latin: Adulescentis, dengan
adulescentia dimaksudkan masa muda. Adolescence menunjukkan masa yang tercepat antara usia 12—22 tahun dan mencakup seluruh
perkembangan psikis yang terjadi pada masa tersebut, di Indonesia baik istilah pubertas maupun adolescencia dipakai dalam arti umum dengan
istilah yang sama yaitu remaja Sunarto dan Agung Hartono, 2002: 51-52. Istilah asing untuk menunjukkan makna remaja, dalam bahasa
Indonesia disebut pubertas. Istilah tersebut penggunaannya lebih menunjukkan kepada masa perkembangan dan tercapainya kematangan
seksual. Hal ini senada dengan pernyataan Muhammad Al-Mighwar
49 2006: 55-56 bahwa istilah adolescence atau remaja berasal dari kata
Latin adolescere kata bendanya, adolescentia yang berarti remaja yang berarti “tumbuh” atau “tumbuh menjadi dewasa”.
Menurut Sarlito Wirawan Sarwono 2005:9 yang dimaksud dengan remaja adalah:
“Remaja adalah suatu masa ketika: Individu berkembang dari saat pertama kali ia menunjukkan tanda-tanda seksual sekundernya
sampai saat ia mencapai kematangan seksual; individu mengalami perkembangan psikologis dan pola identifikasi dari anak-anak
mencapai dewasa; terjadi peralihan dan ketergantungan sosial ekonomi yang penuh kepada keadaan yang relatif lebih mandiri”.
Berdasarkan pendapat Sarlito Wirawan diketahui bahwa remaja adalah masa dimana individu mencapai kematangan seksual dengan tanda-
tanda seksual sekundernya, serta mencapai perkembangan psikologis dan terjadi peralihan dari ketergantungan penuh menuju kepada keadaan yang
relatif lebih mandiri. Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak dengan masa
dewasa yang mengalami perkembangan semua aspek atau fungsi untuk memasuki masa dewasa Sri Rumini dan Siti Sundari, 2004: 53-54
sedangkan menurut Santrock 2003: 26 remaja adolescence diartikan sebagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan masa dewasa
yang mencakup perubahan biologis, kognitif, dan sosio emosional. Berdasarkan pendapat tersebut diketahui bahwa masa remaja
merupakan masa peralihan atau transisi dan perkembangan antara masa anak dengan masa dewasa dan mencakup perubahan biologis, kognitif, dan
sosio emosional. Berdasarkan beberapa pengertian tersebut, dapat