Aspek Citra Diri Kajian Tentang Citra Diri

28 pertanyaan mengapa dalam melakukan berbagai hal dalam hidupnya. Atribusi kausal ini juga dapat dilakukan kepada perilaku orang lain yang berhubungan dengan individu, dengan mengetahui alasan orang lain melakukan suatu perbuatan yang berhubungan dengan individu, sehingga individu tahu bagaimana gambaran diri sebenarnya. Atribusi yang dibuat mempengaruhi pandangan individu terhadap dirinya. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek dari citra diri ada tiga, yaitu fisik, psikis, dan sosial. Aspek fisik adalah penilaian individu terhadap penampilan dirinya, seperti bentuk tubuh, pakaian atau benda yang melekat pada dirinya. Aspek psikis adalah penilaian dari dalam diri individu terhadap karakteristiknya seperti kemampuan, kecakapan, kekurangan dan keterbatasan dirinya. Aspek sosial adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang didapatkan dari teman atau orang lain, penilaian tersebut berupa pikiran dan perasaan seseorang mengenai dirinya, status dan pandangan terhadap orang lain.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Citra Diri

Andi Mappiare dalam Norma Lulusiana, 2008:10 mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi citra diri, yaitu: a. Penampakan menyeluruh; keadaan fisik dan psikis mempengaruhi pembentukan citra diri seseorang. Keadaan yang demikian seringkali dibandingkan dengan keadaan teman-teman sebaya sehingga dapat menimbulkan rasa rendah diri. 29 b. Nama atau panggilan; hal ini besar pengaruhnya terhadap rasa percaya diri. Para remaja tidak senang terhadap nama yang dapat menjadikan mereka malu, sehingga banyak di antara remaja mengganti nama atau panggilan diri yang sering diselaraskan dengan norma kelompoknya. c. Pakaian dan perhiasan adalah standar lain bagi remaja. Keadaan pakaian yang menurut remaja tidak memuaskan seringkali membuat remaja menghindar atau disingkirkan dari kelompoknya. d. Teman-teman sebaya dalam kelompok sangat berpengaruh terhadap citra diri. Penerimaan kelompok terhadap diri remaja, rasa ikut serta dalam kelompok dapat memperkuat citra diri remaja. e. Keadaan keluarga; merupakan salah satu hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan citra diri dan rasa percaya diri remaja. Keadaan keluarga yang berkecukupan akan membentuk citra diri yang positif pada remaja. f. Situasi rumah tangga; rumah tangga yang harmonis ikut membantu dalam perkembangan citra diri remaja. g. Sikap mendidik orang tua; cara mendidik anak juga berpengaruh sangat besar terhadap perkembangan citra diri remaja, apabila seorang anak sering diperlakukan kasar, secara tidak langsung anak tersebut akan tidak percaya diri dan citra dirinya rendah. h. Pergaulan; merupakan salah satu hal yang sangat besar pengaruhnya terhadap perkembangan citra diri dan rasa percaya diri remaja. Remaja 30 dalam hal ini sangat membutuhkan pergaulan terutama denga teman- teman sebaya. i. Perkembangan sosial; pandangan remaja terhadap masyarakat dan kehidupan bersama dalam masyarakat banyak dipengaruhi oleh kuat atau tidaknya citra diri remaja. Faktor yang mempengaruhi citra diri menurut Mappiare adalah keadaan fisik dan psikis, nama panggilan, pakaian dan perhiasan, teman- teman, lingkungan keluarga, situasi rumah tangga, sikap mendidik, pergaulan, dan perkembangan sosial. Selanjutnya proses mencari tahu bagaimana citra diri individu menentukan citra diri individu tersebut negatif atau positif, jika prosesnya ternyata positif, terdapat faktor yang mendorongnya untuk tetap seperti itu. Brown dalam Amalia Puspita Hardiani, 2010 mengungkapkan faktor-faktor tersebut adalah: a. Faktor perilaku 1 Perhatian selektif terhadap masukan yang mendukung citra diri individu. Individu cenderung memilah-milah masukan mana yang ingin diperhatikannya. 2 Melumpuhkan diri sendiri Individu memunculkan sendiri perilaku tertentu yang mengeluarkan kekurangannya. 3 Pemilihan tugas yang memperlihatkan usaha positif. Individu cenderung lebih melihat masukan yang bersifat menunjukkan 31 kelebihan mereka, daripada kemampuan mereka sebenarnya kemampuan yang kurang baik. 4 Bukti yang memperjelas perilaku mencari info strategis Individu cenderung menghindari situasi dimana kekurangannya dapat terlihat dan individu cenderung mencari masukan untuk hal yang mudah diperbaiki dari hasil kemampuan mereka. b. Faktor sosial 1 Interaksi selektif Interaksi selektif disini berarti individu bisa memilih dengan siapa dia bergaul. 2 Perbandingan sosial yang bias Individu cenderung membandingkan dirinya dengan orang lain yang menurutnya lebih rendah kemampuannya daripada dirinya. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi citra diri adalah keadaan fisik dan psikis, perilaku individu dalam berpakaian atau memilih perhiasan, lingkungan sosial berupa teman dan keluarga, pergaulan, sikap mendidik orang tua, serta kondisi dan situasi di rumah.

B. Kajian Tentang Media Jejaring Sosial Instagram

1. Pengertian Media Jejaring Sosial Instagram

Menurut Dan 2010:1 instagram adalah sebuah aplikasi berbagi foto yang memungkinkan pengguna mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial seperti 32 facebook dan twitter, termasuk milik instagram sendiri. Ciri khas dari instagram adalah hasil fotonya yang berupa persegi, mirip dengan produk kodak instamatic dan gambar-gambar yang dihasilkan oleh foto Polaroid, berbeda dengan kamera modern yang biasanya memiliki bentuk persegi panjang atau dengan rasio perbandingan bentuk 6:19. Instagram yang merupakan aplikasi berbagi foto masuk ke dalam jenis media sosial berbagi foto. Hal tersebut senada dengan pendapat Kementerian Perdagangan Republik Indonesia 2014: 84 yang menyebutkan bahwa aplikasi instagram adalah media atau jaringan sosial berbagi foto dan video seperti program-program lainnya, hanya saja yang paling membedakan adalah tampilan foto instagram memiliki ciri khas dengan “bingkai” persegi. Berdasarkan kedua pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa instagram adalah sebuah media sosial berbentuk aplikasi berbagi foto yang memungkinkan penggunanya untuk mengambil foto, menerapkan filter digital, dan membagikannya ke berbagai layanan jejaring sosial lainnya seperti facebook dan twitter. Instagram memiliki ciri khas yakni foto yang ditampilkan berbentuk persegi.

2. Sejarah Media Jejaring Sosial Instagram

Instagram diciptakan oleh Kevin Systrom dan Mike Krieger dan diluncurkan pada Oktober 2010. Nama instagram menurut Kevin dan Mike merupakan gabungan dari “instant camera” dan “telegram” Kementerian Perdagangan Republik Indonesia, 2010:84. Asal mula nama

Dokumen yang terkait

IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PEMALANG DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

1 7 140

HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakar

0 4 13

PENDAHULUAN HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 43

PENUTUP HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 23

PENGARUH CITRA TUBUH TERHADAP KEYAKINAN KEMAMPUAN DIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

0 1 126

KEJENUHAN (BURNOUT) BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KESEPIAN DAN KONTROL DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

2 5 170

KORELASI ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

25 85 230

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI PANGGUNG PRESENTASI DIRI PADA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

0 0 15

PERILAKU PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER PADA MAHASISWA DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI - Unika Repository

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL INSTAGRAM DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

0 0 140