Jalinan Citra Diri Kajian Tentang Citra Diri

25 a. Perceptual Component Komponen ini merupakan image yang dimiliki seseorang mengenai penampilan dirinya, terutama tubuh dan ekspresi yang diberikan pada orang lain. Tercakup di dalamnya adalah attractiviness, appropriatiness yang berhubungan dengan daya tarik seseorang bagi orang lain. Hal ini dapat dicontohkan oleh seseorang yang memiliki wajah cantik atau tampan, sehingga seseorang tersebut disukai oleh orang lain. Komponen ini disebut sebagai Physical Self Image. b. Conseptual Component Merupakan konsepsi seseorang mengenai karakteristik dirinya, misalnya kemampuan, kekurangan dan keterbatasan dirinya. Komponen ini disebut sebagai Psychological Self Image. c. Attitudional Component Merupakan pikiran dan perasaan seseorang mengenai dirinya, status dan pandangan terhadap orang lain. Komponen ini disebut sebagai Social Self Image. Senada dengan pendapat Jersield tersebut, Brown dalam Amalia Puspita Hardiani, 2010:38 mengungkapkan bahwa ada tiga aspek dalam pengetahuan diri sendiri berkaitan dengan proses mencapai kesimpulan akan adanya citra diri. Tiga aspek tersebut adalah: a. Dunia fisik physical word Realitas fisik dapat memberikan suatu arti yang mana kita dapat belajar mengenai diri kita sendiri. Sumber pengetahuan dari 26 dunia fisikal memberikan pengetahuan kepada diri sendiri, akan tetapi pengetahuan dari dunia fisik terbatas pada atribut yang bisa diukur dengan yang mudah terlihat dan bersifat subjektif dan kurang bermakna jika tidak dibangingkan dengan individu yang lainnya. b. Dunia sosial social word Sumber masukan untuk mencapai pemahaman akan citra diri adalah masukan dari lingkungan sosial individu. Proses pencapaian pemahaman diri melalui lingkungan sosial tersebut ada dua macam, yaitu: 1 Perbandingan sosial social comparison Serupa dengan dunia fisik, dunia sosial juga membantu memberi gambaran diri melalui perbandingan dengan orang lain. Pada umumnya individu memang cenderung membandingkan dengan individu lain yang dianggap sama dengannya untuk memperoleh gambaran yang menurut mereka adil, akan tetapi tidak jarang individu membandingkan dirinya dengan individu yang lebih baik disebut upward comparison atau yang lebih buruk downward comparison sesuai dengan tujuan mereka masing- masing. 2 Penilaian yang tercerminkan reflected apraisal Pengetahuan akan diri individu tercapai dengan cara melihat tanggapan orang lain terhadap perilaku individu. Misalnya jika individu melontarkan gurauan dan individu lain tertawa, hal 27 tersebut dapat menjadi sumber untuk mengetahui bahwa individu tersebut lucu. c. Dunia dalam innerpshycologycal word Sumber penilaian dari dalam diri individu, ada tiga hal yang dapat mempengaruhi pencapaian pemahaman akan citra diri individu, yaitu: 1 Instropeksi instropection Instropeksi dilakukan agar individu melihat kepada dirinya untuk mencapai hal-hal yang menunjang pada dirinya. Misalnya seseorang yang merasa dirinya pandai, bila berintropeksi akan melihat berbagai kejadian dalam hidupnya, misalnya bagaimana dirinya menyelesaikan masalah, menjawab pertanyaan, dan sebagainya. 2 Proses mempersepsi diri self perception process Proses ini memiliki kesamaan dengan intropeksi, namun bedanya adalah bahwa proses mempersepsi diri dilakukan dengan melihat kembali dan menyimpulkan seperti apa dirinya setelah mengingat-ingat ada tidaknya atribut yang dicarinya di dalam kejadian-kejadian di hidupnya sedangkan introspeksi dilakukan sebaliknya. 3 Atribusi kausal causal attributions Cara ini dilakukan dengan mencari tahu alasan dibalik perilaku. Atribusi kausal adalah dimana individu menjawab 28 pertanyaan mengapa dalam melakukan berbagai hal dalam hidupnya. Atribusi kausal ini juga dapat dilakukan kepada perilaku orang lain yang berhubungan dengan individu, dengan mengetahui alasan orang lain melakukan suatu perbuatan yang berhubungan dengan individu, sehingga individu tahu bagaimana gambaran diri sebenarnya. Atribusi yang dibuat mempengaruhi pandangan individu terhadap dirinya. Berdasarkan beberapa pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa aspek dari citra diri ada tiga, yaitu fisik, psikis, dan sosial. Aspek fisik adalah penilaian individu terhadap penampilan dirinya, seperti bentuk tubuh, pakaian atau benda yang melekat pada dirinya. Aspek psikis adalah penilaian dari dalam diri individu terhadap karakteristiknya seperti kemampuan, kecakapan, kekurangan dan keterbatasan dirinya. Aspek sosial adalah penilaian individu terhadap dirinya sendiri yang didapatkan dari teman atau orang lain, penilaian tersebut berupa pikiran dan perasaan seseorang mengenai dirinya, status dan pandangan terhadap orang lain.

5. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Citra Diri

Andi Mappiare dalam Norma Lulusiana, 2008:10 mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi citra diri, yaitu: a. Penampakan menyeluruh; keadaan fisik dan psikis mempengaruhi pembentukan citra diri seseorang. Keadaan yang demikian seringkali dibandingkan dengan keadaan teman-teman sebaya sehingga dapat menimbulkan rasa rendah diri.

Dokumen yang terkait

IDENTITAS DIRI REMAJA PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 2 PEMALANG DITINJAU DARI JENIS KELAMIN

1 7 140

HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakar

0 4 13

PENDAHULUAN HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 43

PENUTUP HUBUNGAN INTENSITAS MENGAKSES SITUS JEJARING SOSIAL PADA INTERAKSI LANGSUNG SISWA SMA DITINJAU DARI TINGKAT EKONOMI SISWA Studi pada siswa di SMA Pangudi Luhur Yogyakarta.

0 4 23

PENGARUH CITRA TUBUH TERHADAP KEYAKINAN KEMAMPUAN DIRI PADA SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

0 1 126

KEJENUHAN (BURNOUT) BELAJAR DITINJAU DARI TINGKAT KESEPIAN DAN KONTROL DIRI SISWA KELAS XI SMA NEGERI 9 YOGYAKARTA.

2 5 170

KORELASI ANTARA KEBUTUHAN AFILIASI DAN KETERBUKAAN DIRI DENGAN INTENSITAS MENGGUNAKAN JEJARING SOSIAL PADA SISWA KELAS VIII SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA.

25 85 230

MEDIA SOSIAL INSTAGRAM SEBAGAI PANGGUNG PRESENTASI DIRI PADA SISWA SMA NEGERI 2 KARANGANYAR

0 0 15

PERILAKU PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL TWITTER PADA MAHASISWA DITINJAU DARI KEPERCAYAAN DIRI - Unika Repository

0 0 17

PENGARUH PENGGUNAAN JEJARING SOSIAL INSTAGRAM DALAM PEMBELAJARAN TERHADAP PRESTASI BELAJAR PENDIDIKAN AGAMA KATOLIK SISWA KELAS XI SMK NEGERI 6 YOGYAKARTA

0 0 140