Visi , Misi dan slogan Sanggar Anak Alam Yogyakarta

82 Sanggar Anak Alam sebagai lembaga pendidikan non formal pada akhirnya disebut sebagai lembaga pendidikan alternatif, karena memiliki bentuk pembelajaran yang dapat dikatakan berbeda dari sekolah formal. Hal tersebut seperti yang diucapkan Ibu Sri Wahyaningsih : “ Sanggar Anak Alam berangkat dari mengkritisi pendidikan formal yang ada, semestinya pendidikan itu belajar hal-hal yang mendasar dari kehidupan, semestinya sekolah dekat dengan kehidupan, sedangkan sekolah formal yang ada itu mengedepankan sisi kognitif dan tidak mengakar pada kehidupan masyarakat, seperti lembaga yang berdiri sendiri.” 1 Wujud nyata dari mengkritisi pendidikan formal bagi Ibu Sri Wahyaningsih sebagai salah satu penggagas Sanggar Anak Alam adalah dengan menciptakan komunitas belajar yang menyenangkan dan bermakna bagi anak-anak sekaligus menumbuhkan kepribadian dirikarakter yang positif pada diri anak.

c. Visi , Misi dan slogan Sanggar Anak Alam Yogyakarta

Sanggar Anak Alam sebagai lembaga pendidikan non formal yang menyediakan ruang belajar bagi siapa saja yang ingin belajar, memiliki visi, misi, dan slogan yang memandu seluruh anggotanya dalam melakukan aktivitas pembelajaran. Slogan Sanggar Anak Alam diambil dari salah satu quote terkenal tokoh Konfusius, yaitu :”mendengar saya lupa, mengingat saya ingat, melakukan sendiri saya paham”. Lalu oleh Sanggar Anak Alam ditambah dengan 1 wawancara dengan Ibu Sri Wahyaningsih, 20 Maret 2015, transkrip wawancara 83 “menemukan sendiri saya kuasai”. Sanggar Anak Alam mengingingkan pembelajaran yang tidak hanya sekedar menerima pengetahuan dari orang lain, namun pembelajaran sebagai sebuah proses hingga pebelajar mampu menemukan sendiri pengetahuan atau dengan kata lain produksi pengetahuan. Penggunaan Slogan tersebut oleh Sanggar Anak Alam juga bukan tanpa maksud. Sanggar Alam Alam ingin menyelenggarakan pendidikan yang tidak hanya menekankan pada indera pendengaran seperti yang banyak dilakukan pendidikan formal saat ini. Sanggar Anak Alam mencoba mengoptimalkan seluruh indera yang ada pada pebelajar dalam aktivitas pembelajaran sesuai dengan usia pebelajar. Hal tersebut seperti yang diungkapkan oleh Ibu Sri Wahyaningsih: “nah bagaimana mengoptimalkan panca inderatubuh, sebagai alat untuk mencari data. Nah dari data lalu diolah, dianalisa, direfleksikan, dan sampai pada kesimpulan. Nah seperti itu, tubuh dan panca indera ya sesuai dengan tingkat usia nya, tentu berbeda antara KB dan SMP, namun apa yang ada di diri kita ini perlu kita optimalkan.” 2 Lebih lanjut slogan tersebut dijabarkan dalam sebuah kerangka visi dan misi yang memandu jalannya Sanggar Anak Alam. Adapun visi dan misi Sanggar Anak Alam adalah sebagai berikut : Visi Terwujudnya sebuah komunitas sebagai wadah pemberdayaan masyarakat dalam mengoptimalkan tumbuh kembang anak dengan pendekatan alam lingkungan serta sosial budaya setempat. 2 Wawancara dengan Ibu Sri Wahyaningsih, 84 Misi 1. Menyelenggarakan pendidikan alternatif yang berbasis alam, lingkungan, sosial, budaya setempat. 2. Menyelenggarakan pendidikan keterampilan yang berbasis pada kehidupan yang disesuaikan dengan kondisi lingkungan setempat

d. Anggota Komunitas Belajar Sanggar Anak Alam Yogyakarta