49
4 Mengumpulkan data Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang
dIbutuhkan untuk menguji hipotesis yang diajukan. 5 Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah proses menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai dengan data atau informasi yang
diperoleh berdasarkan pengumpulan data. 6 Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temu- an yang diperoleh berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
6. Tahap-tahap pembelajaran dalam Pedagogi Kritis
Sub bab ini memaparkan tentang pembelajaran sebagai suatu proses kegiatan yang terdiri dari tiga fase atau tahapan, yaitu tahap
perencanaan, tahap pelaksanan, dan tahap evaluasi. Tahap-tahap tersebut didasarkan atas karakteristik pembelajaran Pedagogi Kritis dan model
pembelajaran konstruktivistik. Adapun ketiga tahap tersebut adalah sebagai berikut:
a. Tahap perencanaan pembelajaran
Tahap perencanaan
pembelajaran merupakan
tahap penyusunan sesuatu untuk dilaksanakan agar mendapatkan tujuan
tertentu yang telah ditetapkan. Dalam tahap ini terdapat hal-hal yang harus dipersiapkan agar pembelajaran dapat berjalan efektif dan
50
efisien. Perencanaan proses pembelajaran biasanya meliputi dua hal, yaitu silabus dan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran.
Silabus sebagai acuan pengembangan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran memuat identitas mata pelajaran atau tema pelajaran,
standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, alokasi
waktu, dan sumber belajar Rusman, 2011:5. Silabus akan menjadi panduan
bagi guru
untuk membuat
Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran. Silabus dikembangkan oleh satuan pendidikan dengan memperhatikan kurikulum yang berlaku.
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP merupakan jabaran dari silabus. RPP disusun untuk setiap kompetensi dasar yang
dilaksanakan dalam satu kali pertemuan atau lebih Abdul Majid, 2013:38. RPP akan memandu guru dan pebelajar dalam menjalankan
kegiatan pembelajaran. Adapun komponen-komponen RPP menurut Rusman 2011:5
adalah sebagai berikut: 1 Identitas mata pelajaran
Terdiri dari satuan pendidikan, kelas, semester, program, mata pelajarantema pelajaran, dan jumlah pertemuan.
2 Standar kompetensi Adalah kualifikasi kemampuan minimal pebelajar yang
menggambarkan penguasan pengetahuan, sikap, dan keterampilan
51
yang diharapkan dicapai pada kelas dan atau semester pada suatu mata pelajaran.
3 Kompetensi dasar Sejumlah kemampuan yang harus dikuasai pebelajar dalam
mata pelajaran tertentu sebagai tujuan penyusunan indikator dalam suatu mata pelajaran.
4 Indikator pencapaian kompetensi Perilaku yang dapat diukur atau diobservasi untuk
menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran.
5 Tujuan pembelajaran Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar
yang diharapkan dicapai oleh pebelajar sesuai dengan kompetensi dasar.
6 Materi ajar Memuat fakta, konsep, prinsip dan prosedur yang relevan dan
ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
7 Alokasi waktu Alokasi waktu ditentukan sesuai dengan keperluan untuk
pencapaian kompetensi dasar dan beban belajar.
52
8 Metode pembelajaran Metode pembelajaran yang digunakan oleh guru untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar pebelajar mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator
yang telah ditetapkan. 9 Kegiatan pembelajaran
Perencanaan kegiatan pembelajaran biasanya dibagi menjadi tiga, yaitu pendahuluan, inti, dan penutup. Pendahuluan adalah
kegiatan awal
pada pertemuan
pembelajaran untuk
membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian pebelajar. Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai
kompetensi dasar. Sedangkan penutup adalah kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat
dilakukan dalam bentuk rangkuman atau kesimpulan, refleksi, dan umpan balik.
10 Penilaian hasil belajar Merupakan prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil
belajar. Biasanya disesuaikan dengan indikator pen-capaian kompetensi dan mengacu pada standar penilaian
11 Sumber belajar Biasanya
ditentukan berdasarkan
standar kompetensi,
kompetensi dasar, materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
53
Perlu diperhatikan bahwa dalam konteks pembelajaran Pedagogi Kritis, tahap perencanaan yang dilakukan tidak terlalu kaku
seperti dalam pembelajaran konvensional. Dalam tahap perencaan pembelajaran Pedagogi Kritis, guru dan pebelajar melakukan
bersama-sama dengan cara berdialog. Seperti yang dilakukan Ira Shor yang merupakan salah satu tokoh Pedagogi Kritis. Ira shor mengajak
pebelajar untuk menentukan kelas, aturan, silabus, perencanaan pembelajaran, dan bagaimana mereka akan dievaluasi Rakhmat
Hidayat: 2013,101. Ruang demokratisasi dalam pembelajaran Pedagogi Kritis dimulai dari tahap perencanaan, sehingga tercipta
perencanaan yang
mengakomodir ide
dari semua
yang berkepentingan, baik guru maupun pebelajar.
Dari beberapa komponen RPP yang telah disampaikan di atas, terdapat beberapa komponen yang memiliki sifat khas dalam
pembelajaran Pedagogi Kritis. Yang pertama adalah tujuan pembelajaran. Pedagogi Kritis berangkat dengan tujuan untuk
menumbuhkan kesadaran transitif kritis. kesadaran transitif kritis adalah
pebelajar mampu
memandang kritis
lingkungannya, memisahkan dirinya dengan keadaan sekitar yang menindas,
kemudian bertindak untuk membebaskan dirinya Rakhmat Hidayat, 2013:28. Apapun mata pelajaran yang akan dibahas bersama antara
guru dan pebelajar, tujuan dari hal tersebut haruslah menumbuhkan
54
kesadaran transitif kritis walaupun pada akhirnya pebelajar juga menguasai indikator-indikator tertentu pada mata pelajaran.
Hal yang kedua adalah komponen materi ajar. Materi ajar memang berisi fakta dan konsep yang sebelumnya telah diketahui
kebenarannya. Kebenaran tersebut dalam pembelajaran konvensional disampaikan secara verbalistik oleh guru kepada pebelajar. Tugas
guru dalam pendidikan adalah menceritakan realitas-realitas, seolah- olah sesuatu yang tidak bergerak, statis, terpisah satu sama lain, dan
dapat diramalkan Rakhmat Hidayat,2013:28. Seakan-seakan ilmu pengetahuan yang ada dalam materi ajar bersifat mutlak dan pasti,
sehingga akan mematikan daya kritis pebelajar untuk melakukan penggalian ilmu pengetahuan.
Pedagogi Kritis menolak penyampaian materi ajar yang bersifat kaku seperti yang disampaikan di atas. Pedagogi Kritis
mendorong penggalian ilmu pengetahuan dalam materi ajar dengan model-model pembelajaran yang lebih demokratis, seperti model
pembelajaran kontekstual,
model pembelajaran
berbasis masalahproblem posing, model pembelajaran kooperatif, dan model
pembelajaran inquirypenemuan. Metode pembelajaran yang dipilih dalam pembelajaran Pedagogi Kritis adalah yang bersifat dua arah,
seperti dialog. Dialog adalah bentuk perjumpaan di antara sesama manusia dengan perantara dunia dalam rangka menamai dunia Freire,
55
1985:73. Pedagogi Kritis mendorong bentuk-bentuk pembelajaran yang humanis.
b. Tahap pelaksanaan pembelajaran