Subjek Penelitian Teknik Pengumpulan Data

68

D. Subjek Penelitian

Subjek penelitian dalam penelitian ini adalah seluruh pebelajar dan fasilitator di Sanggar Anak Alam Yogyakarta. Peneliti akan melihat aktivitas yang berkaitan dengan proses pembelajaran yang dilakukan oleh pebelajar dan fasilitator di Sanggar Anak Alam Yogyakarta. Waktu penelitian dilakukan pada bulan Februari sampai Maret 2015.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data adalah langkah penting yang harus dikuasai dan dilakukan oleh peneliti. Hal tersebut menjadi mutlak karena tujuan dari dilakukannya penelitian adalah untuk didapatkannya data. Data tersebut nanti yang akah diolah hingga muncul suatu kesimpulan dari si peneliti. Ada beberapa metode yang dapat dilakukan untuk mengumpulkan data dalam penelitian kualitatif. Seperti yang disebutkan oleh Catherine Marshall, Gretchen B. Rossman dalam Sugiyono, 2013:309 yaitu “the fundamental methods relied on by qualitative researchers for gathering information are, participation in the setting, direct observation, in- depth interviewing, document review”. Berdasarkan pernyataan ahli di atas, maka peneliti akan menggunakan tiga metode untuk mendapatkan data, yaitu : metode observasi, metode wawancara, dan metode dokumentasi. 1. Metode Observasi Nasution 1988 dalam Sugiyono, 2013:310 menyatakan bahwa observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan, Para ilmuwan hanya 69 dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi. Marshal 1995 dalam Sugiyono: 2013, 310 juga menyatakan bahwa: “through observation, the researcher learn about behavior and the meaning attached to those bevavior”. Metode observasi akan memberikan fakta-fakta berupa perilaku- perilaku yang dilakukan oleh subjek penelitian. Peneliti akan mencoba memaknai setiap perilaku yang dilakukan oleh subjek penelitian. Peneliti akan menggunakan metode observasi, khususnya observasi partisipatifberperan serta. Bogdan 1972:3 dalam Moleong 1989:128 mendefinisikan secara tepat pengamatan berperanserta sebagai penelitian yang bercirikan interaksi sosial yang memakan waktu cukup lama antara peneliti dengan subjek dalam lingkungan subjek, dan selama itu data dalam bentuk catatan lapangan dikumpulkan secara sistematis dan berlaku tanpa gangguan. Dikatakan pula oleh Sugiyono 2013:310 bahwa dalam observasi ini, peneliti terlibat dengan kegiatan sehari-hari orang yang sedang diamati atau yang digunakan sebagai sumber data penelitian, sambil melakukan pengamatan, peneliti ikut melakukan apa yang dikerjakan oleh sumber data dan ikut merasakan suka dukanya. 2. Metode Wawancara Esterberg 2002 dalam Sugiyono 2013:317 mendefinisikan wawancara sebagai berikut : “a meeting of two persons to exchange information and idea through question and responses, resulting in communication and joint construction of meaning about a particular topic”. 70 Dijelaskan pula oleh Lincoln dan Guba 1985:266 dalam Moleong 1989:148 bahwa maksud dari diadakannya wawancara antara lain: mengkontruksi mengenai orang, kejadian, kegiatan, organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain-lain kebulatan; merekontruksi kebulatan-kebulatan sebagai yang telah diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang; memverifikasi, mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang lain, baik manusia maupun bukan manusia; dan memverifikasi, mengubah dan memperluas konstruksi yang dikembangkan oleh peneliti sebagai pengecekan anggota. Metode wawancara dapat dilakukan sebagai studi pendahuluan terhadap penemuan masalah-masalah yang akan diteliti atau dapat digunakan sebagai teknik untuk mengumpulkan data. Peneliti akan menggunakan wawancara terstuktur dengan mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan yang akan diajukan kepada narasumber di Sanggar Anak Alam Yogyakarta. Selain itu, peneliti juga akan menggunakan beberapa alat bantu. Sugiyono 2013:319 menyatakan bahwa untuk melakukan wawancara selain harus membawa instrumen sebagai pedoman untuk wawancara, maka pengumpul data juga dapat menggunakan alat bantu seperti tape recorder, gambar, brosur, dan material lain yang dapat membantu pelaksanaan wawancara menjadi lancar. 71 3. Dokumentasi Guba dan Lincoln 1981:228 dalam Moleong 1989:176 mendefinisikan dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, yang tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Adapun bentuk-bentuk dokumen seperti yang disebutkan oleh Sugiyono 2013:329 antara lain berbentuk tulisan, gambar, atau karya-karya monumental dari seseorang. Data dokumentasi dapat digunakan untuk melengkapi data yang diperoleh dari hasil observasi dan wawancara. Peneliti bisa mendapatkan dokumentasi-dokumentasi tentang sejarah hingga pelaksanaan pembelajaran sanggar anak alam dari waktu ke waktu, sehingga penelitian yang dilakukan lebih kredibel.

F. Teknik Analisis Data