9
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang tersebut, terdapat identifikasi beberapa masalah yang ada yaitu sebagai berikut :
1. Pendidikan di Indonesia yang menjauhkan pebelajar dari realitas dan lingkungan, sehingga menciptakan manusia-manusia yang tidak peka dan
mudah diombang-ambingkan. 2. Pola hubungan satu arah antara guru dan pebelajar dalam proses
pembelajaran. Guru memperlakukan pebelajar sebagai objek kosong yang siap diisi oleh guru. Pebelajar tidak mampu mengembangkan potensi diri
di dalam situasi yang demikian. 3. Jarang ditemukan praktik-praktik pembelajaran yang menumbuhkan
kesadaran kritis di Indonesia, sehingga masyarakat menjadi awam terhadap bentuk-bentuk pembelajaran yang menumbuhkan kesadaran
kritis. 4. Praktik pembelajaran yang berupaya mewujudkan kemanusiaan di Sanggar
Anak Alam perlu ditelaah dengan menggunakan perspektif Pedagogi Kritis untuk mengetahui sejauh mana praktik-praktik tersebut telah berlangsung.
5. Penelitian terhadap bentuk-bentuk pembelajaran yang menumbuhkan kesadaran kritis masih minim dilakukan dalam lingkup Teknologi
Pendidikan.
10
C. Batasan Masalah
Berdasarkan pokok-pokok masalah yang ada pada identifikasi masalah, peneliti membatasi masalah penelitian dengan memfokuskan pada
proses pembelajaran yang diselenggarakan di Sanggar Anak Alam.
D. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang diajukan oleh peneliti adalah: Bagaimana proses pembelajaran di Sanggar Anak Alam dilihat dari
pers-pektif Pedagogi Kritis?
E. Tujuan Penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk: 1. Mengetahui proses pembelajaran yang terdapat di Sanggar Anak Alam
Yogyakarta. 2. Mengetahui dan menganalisis proses pembelajaran di Sanggar Anak Alam
dengan menggunakan perspektif Pedagogi Kritis.
F. Manfaat Penelitian
Dari hasil penelitian yang dilakukan tentang Proses Pembelajaran yang ada di Sanggar Anak Alam dengan menggunakan pendekatan Pedagogi Kritis
adalah: 1. Manfaat Teoritis
Diharapkan mampu memberikan sumbangsih dalam membangun keilmuan Teknologi Pendidikan dengan perspektif kritis, karena kondisi
pendidikan di Indonesia saat ini membuat pebelajar menjadi tidak kritis,
11
dan disiplin ilmu Teknologi Pendidikan merupakan salah satu yang mampu memecahkan kondisi tersebut.
2. Manfaat Praktis Secara umum diharapkan mampu
memberikan gambaran tentang
bagaimana implementasi Pedagogi Kritis di Indonesia secara lebih jelas, karena praktik-praktik Pedagogi Kritis di Indonesia yang jarang ditemui.
G. Definisi Operasional