29
mencatat, akan tetapi menghendaki aktivitas pebelajar dalam proses berpikir.
b. Pembelajaran membangun suasana dialogis dan proses tanya jawab terus menerus yang diarahkan untuk memperbaiki dan meningkatkan
kemampuan berfikir pebelajar, yang pada gilirannya kemampuan berfikir itu dapat membantu pebelajar untuk memperoleh pengetahuan
yang mereka konstruksi sendiri. Dengan memperhatikan kedua hal tersebut, pembelajaran
diharapkan mampu benar-benar mendukung dan mengembangkan kemampuan belajar anak. Selain itu, agar benar-benar berjalan sesuai
dengan harapan, maka pembelajaran harus tertata dengan baik menjadi suatu sistem.
2. Pembelajaran sebagai Sistem
Sistem dapat diartikan sebagai suatu kesatuan komponen- komponen, dimana masing-masing komponen memiliki fungsi tertentu
yang saling berinteraksiberhubungan antara satu dengan lainnya yang secara keseluruhan memiliki tujuan tertentu Zainal Arifin Ahmad,
2012:55 . Pernyataan di atas menunjukkan bahwa sistem merupakan suatu kesatuan, yang terdiri dari bermacam-macam hal, yang memiliki suatu
tujuan seperti dalam pembelajaran. Davis 1974:30 dalam Tim Pengembang MKDP Kurikulum
Pembelajaran 2011:132 menyebutkan bahwa learning system me- nyangkut pengorganisasian dari perpaduan antara manusia, pengalaman
30
belajar, fasilitas, pemeliharaan atau pengontrolan, dan prosedur yang mengatur interaksi perilaku pembelajaran untuk mencapai tujuan. Deni
Darmawan Permasih dalam Tim Pengembang MKDP Kurikulum Pembelajaran 2011:132 juga menambahkan bahwa konsep tersebut
dipandang sebagai suatu sistem, sehingga dalam sistem belajar ini terdapat komponen-komponen pebelajar atau pebelajar, tujuan, materi, fasilitas dan
prosedur serta alat atau media yang harus dipersiapkan. Pernyataan para ahli tersebut memperjelas bahwa pembelajaran terdiri dari berbagai
macam komponen. Komponen-komponen tersebut saling berintegrasi untuk menciptakan suatu kondisi belajar.
Lebih lanjut jika komponen-komponen pembelajaran tersebut dijabarkan adalah sebagai berikut :
a. Tujuan Tujuan pembelajaran merupakan suatu target yang ingin dicapai
oleh kegiatan pembelajaran, dimulai dari tujuan pembelajaran umum dan khusus, tujuan-tujuan itu bertingkat, berakumulasi, dan bersinergi
untuk menuju tujuan yang lebih tinggi tingkatannya, seperti membangun manusia yang sesuai dengan yang dicita-citakan Tim
Pengembang MKDP Kurikulum Pembe-lajaran, 2011:148. Tujuan pembelajaran merupakan hal utama yang diusahakan dari terintegrasi
nya berbagai komponen yang ada di dalam pembelajaran.
31
Menurut Toto Fathoni dan Cepi Riyana dalam Tim Pengembang MKDP Kurikulum Pembelajaran 2011:149 hierarki tujuan
pembelajaran dapat digambarkan sebagai berikut :
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
MEMBENTUK MANUSIA INDONESIA SEUTUHNYA
TUJUAN INSTITUSIONAL
JENJANG DAN JENIS PERSEKOLAHAN
TUJUAN KURIKULER
MATA PELAJARANBIDANG STUDI
TUJUAN PEMBELAJARAN UMUM
MATA PELAJARANBIDANG STUDI
TUJUAN PEMBELAJARAN KHUSUS
PERSATUAN KBMBAHASAN
Gambar 1. Hierarki Tujuan Pembelajaran
b. Pebelajar
32
Pebelajar sebagai pihak yang berkepentingan di dalam proses belajar mengajar, sebab tujuan yang harus dicapai semata-mata untuk
pebelajar, sehingga lebih bijaksana jika dalam faktor belajar mengajar didasarkan atas faktor pebelajar Tim Pengembang MKDP Kurikulum
Pembelajaran, 2011:156. Faktor pebelajar adalah hal yang penting untuk diperhatikan. Dengan tidak mengindahkan pebelajar dalam
merencanakan pembelajaran, maka pembelajaran tidak akan menjadi suatu hal yang berarti bagi pebelajar.
c. Guru atau pendidik Guru adalah salah satu faktor yang penting, pertimbangan faktor-
faktor lain dalam pembelajaran juga bergantung atas kreativitas guru, kemampuan guru mempengaruhi proses pembelajaran Tim
Pengembang MKDP Kurikulum Pem-belajaran, 2011:157. Pernyataan di atas juga menunjukkan bahwa guru adalah salah satu
penentu kesuksesan dalam proses pembelajaran. d. Materi
Materi pembelajaran pada dasarnya adalah isi dari kurikulum yang berupa mata pelajaran atau bidang studi dengan topik atau sub topik
rinciannya, dan secara umum dapat dipilah menjadi tiga unsur, yaitu logika pengetahuan tentang salah-benar, etika pengetahuan tentang
baik-buruk, Estetika pengetahuan tentang indah-jelek berupa muatan nilai seni Tim Pengembang MKDP Kurikulum
33
Pembelajaran, 2011:152. Materi merupakan sesuatu yang di produksi dan diolah di dalam proses pembelajaran.
e. Media Yusuf Hadi Miarso 2009:458 mengatakan bahwa media
pembelajaran adalah segala sesuatu yang digunakan untuk menyalurkan pesan serta dapat merangsang pikiran, perasaan,
perhatian, dan kemauan si belajar sehingga dapat mendorong terjadinya proses belajar yang disengaja, bertujuan, dan terkendali.
Dapat dikatakan bahwa media adalah hal yang mendukung terjadinya proses pembelajaran yang lebih kreatif dan menyenangkan, serta dapat
memberikan rangsangan-rangsangan untuk berpikir lebih aktif. f.
Lingkungan Adalah tempat di mana proses belajar mengajar berlangsung, yaitu
meliputi keadaan, kondisi, dan berbagai macam perlengkapan yang tersedia Yusuf Hadi Miarso, 2009:534. Lingkungan yang mampu
menunjang proses pembelajaran dengan baik, akan menghasilkan hasil yang baik pula.
3. Teori belajar yang menjadi pijakan Pedagogi Kritis