Pengertian Bimbingan Kelompok Tujuan Bimbingan Kelompok

36 5 Karena orang dalam satu rumpun pekerjaan memiliki kepribadian yang serupa. 6 Kepuasan, kemantapan dan hasil kerja tergantung atas kongruensi antar kepribadian individu dengan lingkungan. 7 Pengetahuan kita tentang kehidupan vokasional adalah tidak tersusun dan seringkali terpisah dari batang tubuh pengetahuan psikologis dan sosiologis. 8 Di dalam masyarakat Amerika, kebanyakan orang dapat digolongkan ke dalam salah satu dari pada enam tipe yaitu Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional, Usaha, dan Artistik. 9 Terdapa enam jenis lingkungan Realistik, Intelektual, Sosial, Konvensional, Usaha dan Artistik. 10 Seseorang mencari lingkungan dan jabatannya yang memungkinkan dapat melaksanakan kemampuan dan keterampilannya. 11 Perilaku seseorang dapat diterangkan melalui bagaimana interaksi pola kepribadiannya dan lingkungannya.

2.4 Bimbingan Kelompok

2.4.1 Pengertian Bimbingan Kelompok

”Bimbingan kelompok merupakan salah satu layanan yang ada dalam Bimbingan dan Konseling” Prayitno 1995: 65, bimbingan kelompok sebagai media dalam upaya membimbing individu yang memerlukan bantuan dengan memanfaatkan dinamika kelompok. 37 Menurut Romlah 2001: 3 ”bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan yang diberikan pada individu dalam situasi kelompok”. Bimbingan kelompok dianjurkan untuk mencegah timbulnya masalah pada siswa dan mengembangkan potensi siswa. Secara umum dapat dikatakan bahwa sebagai salah satu teknik bimbingan, bimbingan kelompok mempunyai prinsip, kegiatan, dan tujuan yang sama dengan bimbingan. Perbedaannya hanya terletak pada pengelolaannya yaitu dalam situasi kelompok. Winkel 2005: 565 ”bimbingan kelompok merupakan sarana untuk menunjang perkembangan optimal masing-masing siswa, yang diharapkan dapat mengambil manfaat dari pengalaman pendidikan bagi dirinya sendiri”. Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat ditarik kesimpulan bahwa bimbingan kelompok adalah proses pemberian bantuan pada siswa yang diberikan dalam suasana kelompok. Sehingga apa yang disampaikan akan lebih mudah diterima dan diingat oleh siswa anggota kelompok.

2.4.2 Tujuan Bimbingan Kelompok

“Tujuan bimbingan kelompok tradisional adalah untuk memberikan informasi yang akurat kepada para siswa yang dapat membantu mereka membuat rencana yang lebih tepat dan dalam pengambilan keputusan serta dalam hal ini berorientasi pada pencegahan” Gazda, 1984: 6. Prayitno 2004: 2-3, terdapat 2 tujuan bimbingan kelompok, yaitu tujuan umum dan tujuan khusus. 2.4.2.1 Tujuan umum bimbingan kelompok adalah berkembangnya kemampuan sosialisasi siswa, khususnya kemampuan komunikasi anggota kelompok. 38 2.4.2.2 Tujuan khusus bimbingan kelompok bermaksud membahas topik-topik tertentu yang mengandung permasalahan aktual hangat dan menjadi perhatian anggota kelompok. Melalui dinamika kelompok yang intensif, pembahasan topik-topik mendorong pengembangan perasaan, pikiran, persepsi, wawasan, dan sikap yang menunjang diwujudkannya tingkah laku yang lebih efektif. Dalam hal ini komunikasi verbal dan non veral ditingkatkan. Winkel 2005: 564 “tujuan bimbingan kelompok adalah supaya orang yang dilayani menjadi mampu mengatur kehidupannya, memiliki pandangan hidup, mengambil sikap mandiri, dan berani bertanggung jawab atas konsekuensi- konsekuensinya”. Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan tujuan bimbingan kelompok antara lain mengembangkan kemampuan sosial, komunikasi, meningkatkan pengetahuan individu terkait dengan topik yang dibahas, mencapai perkembangan yang maksimal, bertanggungjawab, dan mencapai kemandirian.

2.4.3 Fungsi Bimbingan Kelompok