57
Keterangan: X = Layanan bimbingan kelompok variabel bebas Y = Usaha membantu penyesuaian diri siswa dalam
pemilihan karier variabel terikat
3.4 Definisi Oprasional Variabel
”Definisi operasional berarti meletakkan arti pada suatu variabel dengan cara menetapkan kegiatan-kegiatan atau tindakan-tindakan yang perlu untuk
mengukur variabel itu” Latipun, 2006: 59
3.4.1 Variabel terikat Penyesuaian Diri Siswa dalam Pemilihan Karier
Penyesuaian diri merupakan perbaikan perilaku yang dibangun oleh seseorang. Seseorang yang merasa jika selama ini perilakunya menyebabkan
dirinya sulit untuk menyatu dan diterima dalam kelompok, maka orang tersebut akan berusaha untuk memperbaiki perilakunya sehingga dapat diterima oleh
kelompok. Adapun indikator bahwa orang itu mampu menyesuaikan diri adalah tidak menunjukkan ketegangan emosional, tidak menunjukkan frustasi pribadi,
memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri, mampu dalam belajar, menghargai pengalaman, bersikap realistik dan objektif, suka bekerja sama
dengan orang lain. Pemilihan karier merupakan usaha untuk mengungkapkan dan menetapkan
diri di dalam kehidupan kerja, dimana individu mempunyai mempunyai konsep X
Y
58
diri minat, kepribadian, keterampilan, sifat kepribadian dan mampu memahami sosial ekonomi keluarga serta budaya yang ada d lingkungan.
Sedangkan penyesuaian diri siswa dalam pemilihan karier adalah perbaikan perilaku yang dibangun siswa sebagai usaha untuk mengungkapkan dan
menetapkan diri di dalam kehidupan kerja, dimana seseorang dikatakan dapat menyesuaikan diri dalam pemilihan kariernya jika seseorang itu dapat
menyesuaikan dengan minat, menyesuaikan dengan kepribadian, menyesuaikan dengan keterampilan, menyesuaikan dengan konsep diri, menyesuaikan dengan
sifat kepribadian, menyesuaikan dengan sosial ekonomi keluarga, dan menyesuaikan dengan lingkungan dan kebudayaan.
3.4.2 Variabel bebas Bimbingan Kelompok
Yang dimaksud bimbingan kelompok dalam penelitian ini adalah upaya pemberian bantuan kepada siswa melalui kelompok untuk mendapatkan
informasi, baik tentang pendidikan, karier, pribadi, dan sosial agar dapat menyusun rencana, membuat keputusan yang tepat, serta untuk memperbaiki dan
mengembangkan pemahaman terhadap dirinya sendiri, orang lain dan lingkungan dalam menunjang terbentuknya perilkau yang efektif. Bimbingan kelompok
dikatakan efektif jika dalam bimbingan kelompok itu mengandung adanya saling hubungan yang dinamis antar anggota, adanya tujuan bersama, adanya hubungan
antara besarnya kelompok, dan sifat kegiatan kelompok, i’tikad dan sikap terhadap orang lain, serta kemampuan, mandiri dari setiap anggota kelompok.
Dalam pelaksanaannya bimbingan kelompok melalui empat tahap yaitu: pertama tahap pembentukan yang berisi perkenalan, penyampaian tujuan, asas-asas serta
59
permainan sebagai pengakraban apabila diperlukan, kedua, tahap peralihan yang berisi pemantapan dari anggota kelompok ke tahap berikutnya, ketiga, tahap
kegiatan yang berisi tentang pembahasan masalah atau topik yang terjadi dalam kelompok, dan keempat tahap pengakhiran yang berisi penyampaian hasil
bimbingan kelompok serta tanggapan dan saran dari para anggota kelompok.
3.5 Populasi dan Sampel Penelitian