Bentuk-Bentuk Penyesuaian Diri Aspek-Aspek Penyesuaian Diri

15 mudah akrab, disiplin dan lain-lain”. sebaliknya bagi remaja yang tidak mampu menyesuaikan dirinya dengan orang lain atau lingkungannya mempunyai ciri-ciri: ”suka menonjolkan diri, menipu, suka bermusuhan, egoistik, merendahkan orang lain, buruk sangka dan sebaginya” 2009, dalam http:e-psikologpenyesuaian- diri.htm diunduh pada tanggal 1 September 2009. Dari pendapat di atas dapat disimpulkan bahwa penyesuaian diri yang sehat yang ditandai dengan, tidak menunjukkan adanya ketegangan emosional, tidak menunjukkan adanya frustasi pribadi, memiliki pertimbangan rasional dan pengarahan diri, mampu dalam belajar, menghargai pengalaman, bersikap realistik dan objektif, suka bekerja sama dengan orang lain, simpati, mudah akrab, disiplin. Sedangkan penyesuaian diri yang tidak sehat bisa diartikan usaha untuk mencapai keharmonisan pada diri sendiri dan pada lingkungan namun dengan cara yang salah. Penyesuaian diri yang salah ditandai dengan, reaksi bertahan, reaksi menyerang, reaksi melarikan diri.

2.2.3 Bentuk-Bentuk Penyesuaian Diri

Menurut Gunarsa dalam Sobur 2003: 529-531 bentuk-bentuk penyesuaian diri diklasifikasikan dalam dua kelompok yaitu yang adaptive dan yang adjustive. 2.2.3.1 Adaptive Bentuk penyesuaian diri yang adaptive sering dikenal dengan istilah adaptasi. Bentuk penyesuaian diri ini lebih bersifat badani. Artinya, perubahan- perubahan dalam proses badani untuk menyesuaikan diri terhadap keadaan 16 lingkungan. Misalnya, berkeringat adalah usaha tubuh untuk mendinginkan tubuh dari suhu yang panas atau dirasakan terlalu panas. 2.2.3.1 Adjustive Bentuk penyesuaian diri yang adjustive menyangkut pada kehidupan psikis. Misalnya, jika kita harus pergi ke tetangga atau teman yang tengah berduka cita karena kematian salah seorang keluarganya, mungkin sekali wajah kita dapat diatur sedemikian rupa, sehingga menampilkan wajah duka, sebagai tanda ikut menyesuaikan terhadap suasana sedih dalam keluarga tersebut.

2.2.4 Aspek-Aspek Penyesuaian Diri

Menurut Fatimah 2006: 207-208 pada dasarnya, penyesuaian diri memiliki dua aspek yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. 2.2.4.1 Penyesuaian pribadi adalah kemampuan seseorang untuk menerima diri demi tercapainya hubungan yang harmonis antara dirinya dan lingkungan sekitarnya. 2.2.4.2 Penyesuaian sosial, dalam kehidupan di masyarakat terjadi proses saling mempengaruhi satu sama lain yang terus-menerus dan silih berganti. Dari proses tersebut, timbul suatu pola tingkah laku yang sesuai dengan aturan, hukum, adat istiadat, nilai, dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat. proses ini dikenal dengan istilah proses penyesuaian diri. Beberapa aspek penyesuaian diri terdapat pada pribadi individu remaja dapat menimbulkan penerimaan atau penolakan , ”peer group” atau teman sebaya mereka dalam kelompok. 17 Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan aspek penyesuaian diri ada dua, yaitu penyesuaian pribadi dan penyesuaian sosial. Penyesuaian pribadi seperti: penampilan, kemampuan pikir, sikap, sifat, dan perasaan. Sedangkan penyesuaian sosial seperti pola kebudayaan dan pola tingkah laku yang sesuai dengan aturan, hukum, adat istiadat, nilai, dan norma sosial yang berlaku dalam masyarakat.

2.2.5 Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Penyesuaian Diri