Perkembangan Moral Dampak Kekerasan Seksual terhadap Perkembangan Anak (Studi Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara)

5.7 Perkembangan Moral

Menurut Shaffer dalam Ali dan Anshori, 2004: 136 moral pada dasarnya merupakan rangkaian nilai tentang berbagai macam perilaku yang harus dipatuhi. Rogers juga berpendapat bahwa moral merupakan standar baik-buruk yang ditentukan bagi individu dalam hubungannya dengan kelompok sosial dan masyarakat. Pada diri Laila, ia terlihat sulit membedakan antara perilaku yang harus dipatuhi dan perilaku yang tidak boleh dipatuhi. Laila kerap terlihat melakukan tindakan yang seharusnya tidak dilakukan oleh anak seumurnya. Beberapa kali Laila terlihat mengganggu dan menggoda lawan jenisnya. Selain itu selama proses wawancara berlangsung Laila kerap menyebutkan istilah-istilah tabu yang menjelaskan tentang alat kelamin. Selain itu Laila juga terlihat mengerti dan memahami istilah seksual, selain itu Laila juga sempat terlihat mengisyaratkan dan menyimbolkan istilah hubungan seksual dengan menggunakan jari. Menurut penuturan ibu Irianti, Laila kerap kali mendapat teguran oleh keluarga mengenai perilakunya. Namun hal itu tidak merubah perilaku yang kerap dilakukan Laila. Berikut penuturannya : “ Nantik disuruh jangan mentel-mentel, nantik dikobel orang lagi dia, ya nggak denger jugak, asik dikerjakannya juga kayak gitu”. Berbeda dengan kondisi Laila, kondisi Juwita dan Sari tidak terlihat mengalami perubahan dalam perkembangan moral. Juwita dan Sari terlihat mampu membedakan apa yang boleh dan tidak boleh dikerjakan. Sari juga merupakan anak yang taat dalam beragama, ia selalu pergi mengaji setiap hari sehabis maghrib. Selain itu dalam sehari- hari sari juga terlihat beberapa kali mengingatkan temannya mengenai hal yang seharusnya tidak boleh dilakukan seperti berpacaran maupun mengejek teman. Universitas Sumatera Utara Hal itu juga terlihat pada kondisi Juwita, rasa bersalah kepada kedua orang tuanya membuat Juwita lebih antipati dalam melanggar aturan yang berlaku. Tekatnya untuk membuktikan kepada orang tuanya bahwa ia tidak akan mengecewakan kedua orang tuanya membuat Juwita lebih takut untuk melakukan hal-hal yang tidak boleh dikerjakan.

5.8 Perkembangan Kreativitas

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

3 35 153

KORBAN KEKERASAN SEKSUAL: STUDI KASUS PENYIMPANGAN SEKSUAL TERHADAP ANAK Korban Kekerasan Seksual: Studi Kasus Penyimpangan Seksual Terhadap Anak Di Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 2 16

KORBAN KEKERASAN SEKSUAL STUDI KASUS PENYIMPANGAN SEKSUAL TERHADAP ANAK Korban Kekerasan Seksual: Studi Kasus Penyimpangan Seksual Terhadap Anak Di Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 2 11

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 17

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 2

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 9

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kekerasan terhadap Anak (Child Abuse) 2.1.1 Pengertian Anak - Dampak Kekerasan Seksual terhadap Perkembangan Anak (Studi Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Dampak Kekerasan Seksual terhadap Perkembangan Anak (Studi Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara)

0 1 12

DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK (Studi Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara)

0 0 10