Definisi Konsep Definisi Operasional

2.6 Definisi Konsep dan Definisi Operasional

2.6.2 Definisi Konsep

Konsep adalah suatu makna yang berada di alam fikiran atau dunia kepahaman manusia yang dinyatakan kembali dengan sarana lambang perkataan atau kata-kata. Dengan demikian konsep bukanlah objek gejalanya itu sendiri, konsep adalah suatu hasil pemaknaan di dalam intelektual manusia yang memang merujuk ke gejala nyata ke alam empiris. Konsep merupakan sarana yang merujuk ke dunia empiris, dan bukan merupakan refleksi sempurna mutlak dunia empiris. Bahkan konsep bukanlah dunia empiris itu sendiri. Berdasarkan konsep tersebut peneliti dapat menata hasil pengamatannya ke dalam suatu tata kepahaman yang menggambarkan dunia realitas sebagaimana yang dirasa, dialami, dan diamati Suyanto, 2011 : 49. Adapun yang menjadi batasan konsep dalam penelitian ini adalah : a. Dampak adalah suatu akibat yang ditimbulkan oleh suatu keadaan atau kondisi. b. Kekerasan Anak adalah peristiwa pelukaan fisik, mental, atau seksual yang umumnya dilakukan oleh orang-orang yang mempunyai tanggung jawab terhadap kesejahteraan anak, yang mana itu semua diindikasikan dengan kerugian dan ancaman terhadap kesehatan dan kesejahteraan anak. c. Kekerasan Seksual adalah setiap perbuatan yang berupa pemaksaan hubungan seksual, pemaksaan hubungan seksual dengan cara tidak wajar dan atau tidak disukai, pemaksaan hubungan seksual dengan orang lain untuk tujuan komersil dan atau tujuan tertentu. d. Perkembangan Anak adalah perubahan-perubahan psiko-fisik sebagai hasil dari proses pematangan fungsi-fungsi psikis dan fisik pada anak, ditunjang oleh faktor lingkungan, dan proses belajar dalam pasage waktu tertentu, menuju kedewasaan. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara

2.6.3 Definisi Operasional

Menurut Soetandyo Wignjosoebroto dalam Suyanto, 2011: 50 , spesifikasi prosedur yang memungkinkan penegasan ada atau tidaknya realitas tertentu sebagaimana menurut konsepnya disebut defenisi operasional. Jika defenisi konsep ditujukan untuk mencapai keseragaman pemahaman tentang konsep-konsep, baik berupa obyek, peristiwa, maupun fenomena yang diteliti, maka perumusan operasional ditujukan dalam upaya transformasi konsep ke dunia nyata sehingga konsep-konsep penelitian dapat diobservasi. Defenisi operasional atau yang sering disebut operasionalisasi konsep berarti menjadikan konsep yang semula berfifat statis menjadi dinamis. Jika konsep itu sudah bersifat dinamis, maka akan memungkinkan untuk dioperasikan Siagian, 2011: 141. Dalam hal ini harus ditentukan terlebih dahulu variabel-variabel yang ada dalam penelitian ini agar terlihat jelas bagaimana dampak kekerasan seksual terhadap perkembangan anak. Terdapat dua variabel dalam penelitian ini yaitu variabel bebas dan variabel terikat. 1. Variabel Bebas Secara sederhana variabel bebas independent variable dapat didefenisikan sebagai variabel atau sekelompok atribut yang mempengaruhi atau memberikan akibat terhadap variabel atau sekelompok atribut lain. Ada kalanya variabel bebas juga disebut dengan variabel pengaruh. Biasanya untuk variabel bebas diberikan simbol “x”, sehingga sering disebut variabel x Siagian, 2011: 89. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah kekerasan seksual terhadap anak. Adapun kekerasan seksual terhadap anak dalam penelitian ini meliputi pemerkosaan, pencabulan, sodomi, dan incest. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara 2. Variabel Terikat Variabel terikat dependent variable secara sederhana dapat didefenisikan sebagai variabel yang dipengaruhi oleh variabel lain. Melihat kedudukannya maka variabel terikat sering juga disebut variable terpengaruh. Biasanya diberi notasi “y” sehingga disebut sebagai variabel y Siagian, 2011: 90. Dan variabel terikat dalam penelitian ini adalah perkembangan anak korban kekerasan seksual, dengan menganalisis kasus anak korban kekerasan seksual yang didampingi oleh Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara. Adapun perkembangan anak yang dimaksud dalam penelitian ini adalah perkembangan yang meliputi fisik, sosial, kepribadian, moral, intelektual, bahasa, dan emosi dari seorang anak. Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

3 35 153

KORBAN KEKERASAN SEKSUAL: STUDI KASUS PENYIMPANGAN SEKSUAL TERHADAP ANAK Korban Kekerasan Seksual: Studi Kasus Penyimpangan Seksual Terhadap Anak Di Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 2 16

KORBAN KEKERASAN SEKSUAL STUDI KASUS PENYIMPANGAN SEKSUAL TERHADAP ANAK Korban Kekerasan Seksual: Studi Kasus Penyimpangan Seksual Terhadap Anak Di Kepolisian Daerah Istimewa Yogyakarta.

0 2 11

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 17

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 2

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 9

Pengaruh Sosial Ekonomi Keluarga terhadap Korban Kekerasan Seksual Pada Anak Dampingan Yayasan Pusaka Indonesia

0 0 42

BAB II TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kekerasan terhadap Anak (Child Abuse) 2.1.1 Pengertian Anak - Dampak Kekerasan Seksual terhadap Perkembangan Anak (Studi Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara)

0 0 28

BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah - Dampak Kekerasan Seksual terhadap Perkembangan Anak (Studi Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara)

0 1 12

DAMPAK KEKERASAN SEKSUAL TERHADAP PERKEMBANGAN ANAK (Studi Kasus Anak Korban Kekerasan Seksual di Yayasan Pusaka Indonesia Sumatera Utara)

0 0 10