6. Pendampingan dan pendidikan bagi anak yang berkonflik dengan hukum. 7. Melakukan Upaya untuk melawan dan mencegah Perdagangan anak dan
perempuan. 8. Melakukan Pencegahan anak-anak yang bekerja di sektor terburuk.
9. Melakukan Penyelamatan anak-anak korban Bencana Alam dan memberikan Pemahaman program Pengirnagan Resiko Bencana PRB di Komunitas
Sekolah dan Masyarakat. 10. Melakukan Penguatan Kapasitas Kelompok Anak dan Perempuan dalam Isu
Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat.
4.5 Divisi Kelembagaan
4.5.1 Divisi Anak Dan Perempuan
Yayasan Pusaka Indonesia mempunyai tugas yaitu memberikan bantuan berupa perlindungan hukum maupun pendampingan terhadap anak dan perempuan dalam
memperoleh hak-haknya agar seorang anak maupun perempuan tersebut mendapatkan perlindungan dan kesejahteraan yang selayaknya. Dalam hal ini sejak awal pendirian
Yayasan Pusaka memfokuskan kerja pada tindakan advokasi dan pembelaan terhadap anak dan perempuan, dimana penanganan kasus merupakan salah satu entry point
dalam melakukan kerja-kerja lembaga. Upaya maupun tidakan dalam rangka menangani permasalahan anak dan
perempuan difokuskan menjadi bagian kerja dari divisi anak dan perempuan walaupun dalam pelaksanaannya divisi anak dan perempuan juga melakukan koordinasi dengan
divisi-divisi lain seperti divisi Riset, Informasi dan Dokumentasi, maupun dengan anggota divisi lain. Selain melakukan koordinasi dengan internal lembaga, divisi anak
dan perempuan juga melakukan koordinasi dengan pihak lain seperti Pusat Pelayanan
Universitas Sumatera Utara
Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A dalam upaya pengamanan korban maupun dengan pihak pemerintah, maupun swasta lainnya.
Visi dari Divisi Anak dan Perempuan adalah terwujudnya keberpihakan terhadap perempuan dan anak korban kekerasan, eksploitasi dan traffiking berbasis
gender di Indonesia. Pencapaian visis ini diwujudkan dengan melakukan upaya-upaya berupa pemberian perlindungan dan penguatan bagi perempuan dan anak korban
berbasis gender, selain itu juga diberikan pelayanan yang optimal terpadu, berupa; pelayanan hukum terhadap korban dan pelaku, pelayanan rehabilitasi dan reunifikasi
melakukan pencegahan tindak kekerasan, eksploitasi dan traffiking berbasis gender pada masyarakat.
Secara garis besar tujuan dari Divisi Anak dan Perempuan adalah: 1. Menguatkan jaringan pengamanan korban kekerasan terhadap perempuan dan
anak. Yaitu dengan bekerjasama dengan Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak P2TP2A maupun Lembaga Pemerintah Swasta dalam
melakukan upaya pengamanan korban. 2. Memperpendek birokrasi penanganan korban kekerasan terhadap perempuan
dan anak. Yaitu dengan melakukan upaya pendampingan dan advice hukum guna membantu dan mengarahkan korban dalam menentukan langkah
penanganan permasalahan korban kekerasan pada perempuan dan anak 3. Mendorong masyarakat agar melakukan pencegahan tindak kekerasan berbasis
gender. Yaitu dengan melakukan upaya sosialisasi kepada masyarakat mengenai tindak kekerasan berbasis gender dan pentingnya upaya pencegahan dari
masyarakat.
Universitas Sumatera Utara
Yang menjadi ruang lingkup divisi Anak dan Perempuan adalah : 1. Advokasi Kebijakan, khususnya yang menyangkut Kepentingan Anak dan
Perempuan. 2. Pendampingan terhadap Anak dan Perempuan khususnya di bidang
Pendidikan, Kesehatan, Sosial Ekonomi dan Hukum. 3. Penguatan Ekonomi Keluarga.
Aktifitas utama yang dilakukan oleh divisi Anak dan Perempuan adalah memberikan pelayanan, pendampingan hukum kepada anak dan perempuan yang
berhadapan dengan hukum, baik sebagai korban maupun sebagai pelaku. Namun, seiring dengan pengembangan dan perubahan struktur Yayasan Pusaka Indonesia, maka
pelayanan hukum tidak hanya berfokus pada penanganan hukum anak dan perempuan berkonflik dengan hukum, tetapi juga melakukan advokasi untuk kepentingan
perempuan dan anak. Tugas umum pelayanan hukum di Divisi Anak dan Perempuan adalah:
1. Mengkoordinir semua kegiatan baik internal maupun dalam hubungannya dengan divisi lain yang ada di Yayasan Pusaka Indonesia dan Badan Pengurus.
2. Menyusun program kerja divisi dan membuat laporan divisi kepada Ketua Badan Pengurus.
3. Membangun hubungan kerjasama networking dengan instansi pemerintah, aparat penegak hukum, LSM dan masyarakat umum, dalam melakukan kerja-
kerja advokasi khususnya penanganan kasus. 4. Melakukan kampanye pembentukan opini publik terhadap kasus yang di
tangani agar dapat menjadi pembelajaran bagi masyarakat umum baik melalui konfrensi pers, pers rilis, ataupun web-site Yayasan Pusaka Indonesia. Dalam
Universitas Sumatera Utara
hal ini, memberikan support data ke Divisi Indok untuk mengkampanyekan kasus.
5. Melakukan pendataan terhadap kasus-kasus anak dan perempuan yang terjadi baik lokal maupun nasional.
6. Melakukan analisis terhadap kasus-kasus yang di tangani untuk mengatasi hambatan yang di hadapi melalui diskusi bedah kasus dengan melibatkan divisi
lain, ataupun mengembangkan program baik di divisi litigasi ataupun divisi lainnya yang terkait.
7. Melakukan investigasi dan monitoring terhadap kasus-kasus yang di tangani, secara litigasi dan non litigasi.
8. Memberikan pendampingan dan pelayanan hukum terhadap anak, perempuan dan masyarakat umum yang membutuhkannya.
Adapun yang menjadi bidang kerja Pelayanan Hukum di Divisi Anak dan Perempuan adalah:
1. Melakukan pendampingan dan pelayanan hukum terhadap anak, perempuan dan masyarakat pencari keadilan, termasuk bimbingan psikologis dan kesehatan.
2. Mengembangkan jejaring kerja networking dalam rangka melakukan pembelaan dan perlindungan terhadap anak dan perempuan berkonflik dengan
hukum. 3. Melakukan pengembangan jaringan kerja yang lebih komprehensif terhadap
anak dan perempuan yang di dampingi oleh Pusaka Indonesia dalam proses litigasi.
Universitas Sumatera Utara
4. Melakukan penyadaran masyarakat tentang persoalan-persoalan yang menyangkut pada penegakan hukum dan perlindungan terhadap anak dan
perempuan sosialisasi, pelatihan paralegal, kampanye publik. 5. Melakukan kajian dan analisis terhadap peraturan dan kebijakan yang mengatur
tentang perlindungan anak dan perempuan. 6. Mendokumentasikan kasus-kasus yang di tangani.
7. Aktip dalam setiap tindakan yang bermuara pada perlindungan perempuan dan anak diseluruh level.
8. Melakukan investigasi dan monitoring terhadap kasus-kasus yang di tangani, baik yang menempuh jalur litigasi maupun nonlitigasi.
4.5.2 Divisi Pengurangan Resiko Bencana Dan Lingkungan