Perkembangan fisik seolang anak dapat mempengaruhi perilaku anak sehari- hari baik secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung, perkembangan
fisik seorang anak menentukan keterampilannya dalam bergerak. Dan secara tidak langsung, pertumbuhan dan perkembangan fisik akan mempengaruhi bagaimana
anak memandang dirinya sendiri dan bagaimana ia memandang orang lain. Ini akan tercermin dari pola penyesuaian diri anak secara umum yang akan memberikan
warna tersendiri pada perkembangan pribadi anak Hurlock, 1993 : 114.
2. Perkembangan Intelektual
C.P. Chaplin mengartikan intelegensi sebagai kemampuan menghadapi dan menyesuaikan diri terhadap situasi baru secara cepat dan efektif. Anita E. Woolfolk
mengemukakan bahwa menurut teori-teori lama, intelegensi itu meliputi tiga pengertian yaitu 1 kemampuan untuk belajar; 2 keseluruhan pengetahuan yang
diperoleh; 3 kemampuan untuk beradaptasi secara berhasil dengan situasi baru atau lingkungan pada umumnya. Selanjutnya Woolfolk mengemukakan intelegensi
merupakan satu atau beberapa kemampuan untuk memperoleh dan menggunakan pengetahuan dalam rangka memecahkan masalah dan beradaptasi dengan
lingkungan Yusuf, 2004 : 106. Jean Piaget dalam Ali dan Ansori, 2004: 27 membagi perkembangan
Intelekkognitif menjadi empat tahapan sebagai berikut : a. Tahap Sensori-Motoris
Dialami pada usia 0-2 tahun, pada tahap ini anak dengan lingkungannya dilakukan melalui perasaan dan otot-ototnya. Interaksi ini terutama diarahkan
oleh sensasi-sensasi dari lingkungannya. Dimana anak mengembangkan
Universitas Sumatera Utara Universitas Sumatera Utara
kemampuannya untuk mempersepsi, melakukan sentuhan, gerakan dan secara perlahan belajar mengoordinasikan tibdakan-tindakannya.
b. Tahap Praoperasional Dialami pada usia 2-7 tahun, tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab
perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana intuitif. Pada tahap ini anak sangat bersifat egosentis sehingga
seringkali bermasalah dengan lingkungannya dan cenderung mengutamakan pandangannya sendiri.
c. Tahap Operasional Konkret Dialami pada usia 7-11 tahun, pada tahap ini anak mulai menyesuaikan diri
dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya. Dalam tahap ini interaksinya dengan lingkungannya semakin berkembang dengan baik
karena egosentrisnya sudah semakin berkurang dan anak sudah mulai lebih objektif.
d. Tahap Operasional Formal Dialami pada usia 11 tahun ke atas. Pada masa ini anak telah mampu
mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya yang merupakan hasil dari berfikir logis. Pada tahap ini interaksinya dengan lingkungan sudah amat luas,
menjangkau teman sebayanya bahkan berusaha untuk dapat berinteraksi dengan orang dewasa.
3. Perkembangan Emosi