4.2.2.1. Pemilihan Bahan Baku Ikan Asin
Berdasarkanhasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada tempat- tempat produksi ikan asin berdasarkan pemilihan bahan baku dapat dilihat pada tabel
4.6.di bawah ini :
Tabel 4.6. Distribusi Produsen Ikan Asin Berdasarkan Pemilihan Bahan Baku Ikan Asin Di Kota SibolgaTahun 2012.
No. Karakteristik Penilaian
Ya Tidak
Jlh Jlh
1 Bahan pembuat ikan asin dalam keadaan
segar dan tidak busuk 10
100 2
Bahan pembuatan ikan asin masih baik dan utuh
10 100
3 Bahan pembuatan ikan asin di peroleh dari
tempat penjualan yang diawasi pemerintah 10
100
Berdasarkan tabel di atas, dapat dilihat bahwa seluruh pedagang 100 menggunakan bahan baku utama ikan yang sudah memenuhi syarat kesehatan.
Dimana ikan yang digunakan dalam keadaan tidak busuk, masih baik, masih utuh dan di peroleh dari tempat yang diawasi pemerintah.
4.2.2.2. Penyimpanan Bahan Baku Ikan Asin
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada tempat- tempat produksi ikan asin berdasarkan penyimpanan bahan baku dapat dilihat pada
tabel 4.7 di bawah ini :
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.7. Distribusi Produsen Ikan Asin Berdasarkan Penyimpanan Bahan Baku Ikan Asin Di Kota SibolgaTahun 2012.
No. Karakteristik Penilaian
Ya Tidak
Jlh Jlh
1 Tempat penyimpanan bahan baku dalam
keadaan bersih 2
20 8
80 2
Tempat penyimpanan ikan tertutup 1
10 9
90 3
Tempat penyimpanan bahan baku terpisah dengan bahan jadi
10 100
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui bahwa hanya 20 produsen menyimpan bahan baku pembuatan ikan asin dalam keadaan bersih, hanya 10
produsen yang menyimpan bahan baku dalam keadaan tertutp, dan seluruh produsen 100 menyimpan bahan baku terpisah dengan bahan jadi.
4.2.2.3. Pengolahan Bahan Baku Ikan Asin
Berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan oleh peneliti pada tempat- tempat produksi ikan asin berdasarkan pengolahan bahan baku dapat dilihat pada
tabel 4.8 di bawah ini :
Tabel 4.8. Distribusi Produsen Ikan Asin Berdasarkan Pengolahan Bahan Baku Ikan Asin di Kota SibolgaTahun 2012
No. Karakteristik Penilaian
Ya Tidak
Jlh Jlh
1 Penjamah makanan tidak menderita
penyakit menular : batuk, pilek, influenza, diare
10 100
2 Menggunakan sarung tangan, penutup
kepala, menutup mulut saat menyiangi ikan 6
60 4
40 3
Menggunakan sarung tangan, penutup kepala, menutup mulut saat mengolah ikan
10 100
4 Mencuci tangan setiap kali hendak
menangani makanan 10
100 5
Tidak sambil merokok 7
70 3
30 6
Tidak sambil menggaruk anggota badan telinga, hidung, mulut, atau bagian lainnya
10 100
Universitas Sumatera Utara
7 Tidak batuk atau bersin saat pengolahan
ikan 10
100 8
Tidak menggunakan perhiasan 10
100 9
Tidak bercakap-cakap saat mengolah ikan 10
100 10
Menggunakan air bersih saat mencuci ikan 3
30 7
70 11
Menggunakan garam sesuai takaran 10
100 12
Penjemuran ikan dilakukan diatas wadah yang bersih
10 100
13 Pada saat penjemuran, ikan terhindar dari
debu 10
100 14
Pada saat penjemuran, ikan terhindar dari lalat
10 100
15 Peralatan yang digunakan dicuci dahulu
sebelum digunakan dalam setiap pengolahan 10
100 16
Peralatan yang telah dipakai dicucidengan sabun
10 100
17 Peralatan yang telah dipakai dicucidengan
air yang mengalir 10
100 18
Peralatan yang digunakan tidak dalam keadaan rusak dan tidak menimbulkan
pencemaran terhadap makanan, tidak mengeluarkan zat beracun dan mudah
dibersihkan. 10
100
19 Menggunakan pisau yang tajam saat
menyiangi dan membelah ikan 10
100 20
Tempat pengolahan mempunyai ventilasi yang cukup baik
10 100
21 Lantai terbuat dari bahan yang mudah
dibersihkan, tidak licin, rata, dan kedap air 9
90 1
10 22
Atap rapat air, tidak bocor, cukup landai, tidak menjadi sarang tikus atau serangga
lainnya 9
90 1
10 23
Ruangan bebas vektor lalat, tikus,dll 10
100 24
Tersedia tempat mencuci tangan dan peralatan
10 100
25 Tersedia tempat pembuangan sampah
tertutup 10
100 26
Memiliki SPAL tertutup dari bahan kedap air
10 100
27 Tersedia air bersih yang cukup
3 30
7 70
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.8 di atas dapat dilihat bahwa kriteria penilaian dalam pengolahan bahan baku ikan asin masih kurang memenuhi syarat. Hanya 40
produsen yang tidak menggunakan sarung tangan, penutup kepala, dan penutup mulut saat menyiangi ikan. Seluruh produsen 100 tidak menggunakan sarung
tangan, penutup kepala, dan penutup mulut saat mengolah ikan. Saat mengolah ikan seluruh produsen 100 tidak mencuci tangan setiap
kali hendak menangani makanan. 70 produsen yang merokok saat menggolah ikan. 70 produsen tidak menggunakan air bersi saat mencuci ikan melainkan
menggunakan air laut atau air sumur. Untuk pemakaian peralatan, seluruh produsen 100 menggunakan peralatan yang tidak dicuci dahulu sebelum digunakan pada
setiap pengolahan. Hanya 10 lantai dan atap dari seluruh tempat produksi yang tidak memenuhi syarat . Dari seluruh tempat produksi 100 memiliki ruangan yang
tidak bebas vektor, tidak memiliki tempat mencuci tangan dan peralatan, tidak memiliki tempat pembuangan sampah dan SPAL yang tertutup.
4.2.2.4. Penyimpanan Ikan Asin yang Sudah Jadi