BAB V PEMBAHASAN
5.1 Karakteristik Produsen Ikan Asin Kota Sibolga
Umur adalah lama waktu hidup sejak dilahirkan KBBI, 2008. Umur produsen ikan asin Kota Sibolga berada pada kisaran antara 23 sampai dengan 55
tahun. Sebagian besar 50 dalam kategori sedang 30 - 39 tahun. Menurut Nurmalia 2006 kisaran umur tersebut tergolong umur yang produktif, artinya dari
segi fisik memiliki kemampuan dalam melakukan kegiatan usaha pengolahan ikan asin dan produsen yang berada padarentang umur tersebut sudah memiliki
pengetahuan ynag cukup dalam hal kegiatan produksi ikan asin. Pendidikan adalah kegiatan akademik formal tertinggi yang pernah diikuti
berdasarkan ijasah terakhir KBBI, 2008. Tingkat pendidikan formal dari semua
produsen ikan asin di Kota Sibolga cukup baik, karena 6 orang 60 dari seluruh produsen berpendidikan terkahir SMA. Pendidikan produsen ikan asin di Kota
Sibolga sudah cukup baik. Dimana latar belakang pendidikan dapat memengaruhi cara produsen dalam memproduksimenangani pembuatan ikan asin. Menurut
Primasari 2008 dari Simanjuntak 1995 sumberdaya manusia adalah usaha kerja atau jasa yang diberikan dalam proses produksi yang diperoleh dari pelatihan dan
pendidikan yang pernahditempuh. Karena dengan pernah menempuh pendidikan dan pelatihan maka dapatdiketahui seberapa besar kemampuan produsen dalam
memanfaatkan sumber daya alamyang telah tersedia.
Universitas Sumatera Utara
Dengan berpendidkan SMA diperkirakan memiliki wawasan lebih luas dan terbuka dalam menerima informasi bila diberikan penyuluhan atau pembekalan
tentang higiene dan sanitasi pembuatan ikan asin yang memenuhi syarat kesehatan, sehingga proses produksi ikan asin di Kota Sibolga menjadi lebih baik.
Berdasarkan produsen yang pernah mendapat pelatihan atau tidak, ternyata 60 produsen belum pernah mendapat pelatihan. Hal ini disebabkan oleh tidak
meratanya informasi yang diterima oleh produsen dan hanya produsen yang lebih besar yang mendapatkan pelatihan. Pelatihan ini biasanya didahului dengan
penyuluhan tentang cara memproduksi ikan asin yang baik dan juga mengenai higiene sanitasinya yang dilakukan sekali dalam setahun. Menurut Primasari 2008
dari Simanjuntak 1995 sumberdayakemampuan produsen dalam memproduksi ikana asin dapatdiperoleh dari pelatihan yang pernah ditempuh, karena dengan pernah
menempuh pelatihan maka dapatdiketahui seberapa besar kemampuan produsen dalam memanfaatkan sumber daya yang tersedia.
Lama usaha adalah lamanya produsen melakukan usaha produksi ikan asin yang diperhitungkan sejak pertama kali beroperasi hingga saat ini. 50 produsen
telah memproduksi ikan asin selama 5-10 tahun. Pengalaman usaha pengolahan ikan asin di Kota Sibolga dalam kategori sedang yaitu 5 -10 tahun. Menurut Nurmalia
2006 pengalaman berhubungan dengan kepekaan seseorang untuk menafsirkan kegiatan di masa lalu dan juga merupakan salah satu tanda bahwa ia memiliki
pengetahuan yang dialaminya dalam waktu yang lalu. Pengalaman usaha produsen ikan asin dalam pengolahan ikan asin tergolong sudah cukup lama, hal ini berarti
produsen ikan asin semakin banyak berinteraksi dengan pengolah-pengolah yang lain
Universitas Sumatera Utara
dan semakin banyak berhubungan dengan pembeli. Makin lama memproduksi ikan asin, maka pengetahuan yang cukup dapat meningkatkan proses produksi menjadi
lebih baik. Berdasarkan jumlah produksi ikan asinbulan, 60 produsen memproduksi
ikan asin sebanyak 10 ton bulan. Produksi ikan asin bergantung pada musim ikan, jika musim ikan sedang banyak maka produksi ikan asin juga akan semakin banyak.
Dan juga bergantung pada permintaan pasar.
5.2 Observasi Enam Prinsip Higiene Sanitasi Pembuatan Ikan Asin