diamati tidak meninggalkan batas-batas kemampuan dari seorang
decesion maker Zulaikha, 2006.
Menurut Weick 1979 dalam Cecilia 2007 menyimpulkan bahwa kompleksitas tugas muncul dari ambiguitas dan struktur yang
lemah, baik dalam tugas-tugas utama maupun tugas-tugas lain yang
terlibat. Untuk tugas-tugas yang memiliki ambiguitas dan tidak terstruktur akan berakibat tidak dapatnya teridentifikasi alternatif-
alternatif yang ada sehingga data tidak dapat diperoleh dan outputnya tidak dapat diprediksi.
4. Pertimbangan Auditor
a. Pengertian Audit
Audit berasal dari bahasa latin yaitu “audire” yang berarti mendengarkan. Mendengarkan dalam hal ini adalah memperhatikan
dan mengamati pertanggungjawaban keuangan yang disampaikan oleh penanggungjawab keuangan yakni manajemen perusahaan. Fungsi ini
perlahan-lahan berkembang sesuai dengan tuntutan zaman yang semakin maju. Orang yang melaksanakan oleh auditor dinamakan
auditing.
Whittington 2001 : 5, mengemukakan pendapatanya mengenai
pengertian auditing
Auditing is an examination of a company’s financial statements by a firm of independent public accountants. The audit consists
of searching investigation of the accounting records and other evidence supporting those financial statements. By obtaining an
Universitas Sumatera Utara
understanding of the company’s internal control, and by inspecting documents, observing of assets, making inquiries
within and outside the company, and performing other auditing procedures, the auditors will gather the evidence necessary to
determine wether the financial statements provide a fair and reasonably complete picture of the company’s financial
position and it’s activites during the period being audited.
Terdapat beberapa unsur-unsur penting yang mendasari istilah auditing, yaitu :
1 Proses sistematik. Auditing merupakan suatu proses
sistematik, yaitu berupa suatu rangkaian langkah atau prosedur yang logis, terstruktur dan jelas tujuannya bagi pengambilan
keputusan dan audit bukan merupakan proses yang tidak terancang dan asal jadi.
2 Pengumpulan dan pengevaluasian bukti secara objektif. Audit
berkaitan dengan pengumpulan bukti-bukti tentang informasi yang akan mempengaruhi proses keputusan auditor. Bukti
diartikan sebagai semua informasi yang digunakan auditor dalam menentukan kesesuaian informasi yang sedang diaudit
dengan kriteria yang telah ditetapkan. Bukti audit dapat diperoleh dalam berbagai bentuk, seperti pernyataan lisan dari
pihak yang diaudit klien, komunikasi tertulis dengan pihak ketiga dan hasil pengamatan auditor. Demi tercapainya
sasaran dari kegiatan auditing ini diperlukan bukti-bukti dengan jumlah dan mutu yang memadai. Proses penentuan
jumlah bahan bukti yang diperlukan dan penilaian kelayakan
Universitas Sumatera Utara
informasi sesuai dengan criteria yang telah ditetapkan, yang merupakan bagian penting dari audit.
3 Pernyataan mengenai kejadian atau kegiatan ekonomi. Yang
dimaksud dengan pernyataan mengenai kejadian atau kegiatan ekonomi adalah hasil proses akuntansi. Akuntansi merupakan
proses pengidentifikasian, pengukuran dan penyampaian informasi ekonomi yang dinyatakan dalam satuan uang dalam
bentuk yang teratur dan logis dengan tujuan menyajikan informasi yang dibutuhkan dalam pengambilan keputusan.
Setiap kali audit dilakukan ruang lingkup pertanggungjawaban auditor harus dinyatakan dengan jelas. Yang terutama harus
dilakukan adalah menegaskan entitas atau satuan usaha yang dimaksud dengan periode waktunya.
4 Tingkat kesesuaian antara pernyataan dengan kriteria yang
telah ditetapkan. Ketika melakukan proses audit, tujuan auditor adalah menentukan apakah pernyataan pihak yang
diaudit sesuai dengan kriteria yang telah ditetapkan. Kriteria atau standar yang dipakai sebagai dasar untuk menilai
pernyataan yang berupa proses Akuntansi dapat berupa : a. Peraturan yang ditetapkan oleh suatu badan tertentu
b. Anggaran atau ukuran prestasi pemilik satuan usaha c. Standar Akuntansi Keuangan SAK
Universitas Sumatera Utara
pada umumnya auditor yang bekerja di instansi pajak, di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP,
dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK menggunakan kriteria undang-undang, prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Swasta, serta insatansi pajak yang terkait. Jadi, kriteria yang dipakai dalam suatu audit tergantung
kepada tujuan audit yang bersangkutan. 5
Penyampaian hasil kepada pihak yang berkepentingan. Penyampaian hasil ini dilakukan dengan secara tertulis dalam
bentuk laporan audit audit report yang merupakan hasil- hasil temuan kepada para pemakai laporan. Laporan yang
satu dapat berbeda dengan laporan yang lainnya, tetapi pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan kepada
pihak yang berkepentingan seberapa jauh tingkat kesesuaian dari informasi yang sedang mereka periksa dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Jenis Audit