informasi lebih lanjut. Jika informasi terus-menerus datang, akan muncul pertimbangan dan keputusan baru.
Bonner 1994 dalam Zulaikha 2006 mengatakan bahwa inti keputusan yang bersumber dari berbagai informasi dapat digunakan
oleh auditor untuk membuat judgment dalam suatu penugasan audit independen. Auditor dapat mengidentifikasi salah saji dalam laporan
keuangan, mempelajari dan menganalisis informasi kunci tentang risiko yang ada inharent risk, risiko pengendalian control risk, hasil
prosedur analitis, pengujian pengendalian, dan hasil dari pengujian substantif.
5. Organisasi Kantor Akuntan Publik
Kantor akuntan publik atau independen bisa berbentuk firma persekutuan, perseroan atau perusahaan perseorangan. Yang lazim,
terdapat adalah persekutuan. Supaya bisa bekerja efisien, kantor harus mempunyai organisasi yang rapi. Dalam kantor akuntan, para akuntan
profesional biasanya diberi posisi menurut tanggung-jawab dan pengalamannya. Kantor akuntan publik berukuran menengah paling tidak
biasanya mempunyai pegawai dari berbagai tingkatan Arthur, 1996 : 52.
a. Para Partner
Para partner kantor akuntan mempunyai wewenang puncak, walaupun tugas mereka berbeda-beda menurut besarnya kantor.
Kebanyakan penugasan profesional diperoleh melalui hubungan langsung dengan para partner. Di perusahaan nasional atau
Universitas Sumatera Utara
internasional yang lebih besar, para partner di kantor lokal bertanggung-jawab kepada para partner di kantor regional atau di
kantor nasional. Menurut Mulyadi 2002 : 33, partner menandatangani laporan audit dan management letter, dan bertanggung jawab terhadap
penagihan fee audit dari klien. Para partner tersebut memilih staf, memimpin dan merencanakan pelatihan mereka, dan menentukan
kebijakan operasional perusahaan. Laporan audit disetujui oleh para partner. Sebelum mengakhiri penugasan, para manajer atau kadang-
kadang para penyelia membahas audit tersebut dengan para partner, yang akan menentukan apakah seluruh pekerjaan audit sudah
dilaksanakan dengan tepat, sesuai dengan syarat-syarat yang ditentukan dalam kontrak, apakah sudah dilaksanakan sesuai dengan
norma pemeriksaan akuntan, dan apakah hasil audit tersebut menyajikan secara wajar kondisi keuangan dan hasil operasi
perusahaan yang diaudit.
Kepemimpinan dan peran serta dalam masyarakat profesional dan masyarakat bisnis serta organisasi sangat diharapkan dari para
partner. Para partner inilah anggota kantor akuntan yang paling sering berkapasitas untuk memberikan nasihat mengenai kegiatan usaha,
melakukan penyelidikan khusus, dan memberikan jasa membuat laporan. Banyak kantor akuntan publik mempunyai seorang partner
penanggung-jawab dan beberapa partner lain yang menangani
penerimaan pegawai, pajak, jasa nasihat manajemen, dan sebagainya.
Universitas Sumatera Utara
b. Para Manajer
Menurut Arthur 1996 : 52, para manajer kantor akuntan publik bertanggung-jawab kepada para partner dan membebaskan mereka
dari tugas-tugas administratif. Dalam kantor akuntan yang besar, seorang manajer melaksanakan sebagian besar dari fungsi seorang
partner atau bertindak sebagai pejabat, penghubung antara partner dan
anggota staf lainnya.
Para manajer dapat mengelola banyak kontrak kerja sekaligus. Mereka bertindak sebagai pengawas audit; bertugas untuk membantu
auditor senior dalam merencanakan program audit dan waktu audit; me-review kertas kerja, laporan audit dan management letter Mulyadi,
2002 : 34. Pekerjaan manajer tidak berada di kantor klien, melainkan di kantor auditor dalam bentuk pengawasan terhadap pekerjaan yang
dilaksanakan para auditor senior. Seringkali para manajer bertanggung-jawab langsung atas pelatihan staf. Dengan persetujuan
para partner, para manajer berhak menyelesaikan masalah-masalah akuntansi yang pengaruhnya material dengan klien. Biasanya mereka
juga membahas laporan dan hasil audit dengan klien.
Seorang manajer harus mampu mengatasi masalah kecil dan waspada terhadap masalah besar. Ia harus betul-betul memahami
seluk-beluk akuntansi dalam literatur yang terbaru dan memiliki informasi mutakhir tentang pengolahan data elektronik, prosedur audit
terbaru, pajak, dan persyaratan yang diminta oleh badan-badan
Universitas Sumatera Utara
pengatur. Seorang manajer harus mempunyai sudut pandang eksekutif. Sebagai atasan dari para karyawan yang melakukan audit, ia harus
hati-hati dalam me-review audit tersebut, jangan sampai ia terseret oleh jalan pikiran orang-orang yang melakukan pemeriksaan di lapangan.
Dalam review tersebut harus digunakan pola pemikiran alternatif, sehingga kesalahan yang sama bisa dihindari, dan bisa ditarik
kesimpulan yang tepat. c.
Para Penyelia Supervisor
Para penyelia merupakan kelompok karyawan antara manajer dan para akuntan senior. Kantor akuntan yang besar biasanya
mempunyai kelompok penyelia, sedangkan di kantor akuntan yang kecil fungsi manajer dan penyelia digabung saja. Jika ada manajer,
maka penyelia biasanya bertanggung-jawab kepadanya dalam segala hal. Para penyelia ditempatkan di lapangan untuk melaksanakan
banyak kontrak dan melapor kepada manajernya Arthur, 1996 : 53. d.
Akuntan Senior
Ada beberapa tingkatan dalam klasifikasi akuntan senior. Tingkatan tersebut biasanya diukur dengan faktor-faktor seperti mutu
pekerjaan; sulitnya penugasan; kemampuan untuk menyelia orang lain dan bekerja sama dengan para anggota staf, para penyelia, para
manajer, dan para partner; dan kemampuan untuk pindah dari tugas yang satu ke tugas yang lain, menepati jadwal waktu, dan membuat
atau paling tidak mengajukan laporan audit. Para senior harus mampu
Universitas Sumatera Utara
merencanakan audit, menyelia akuntan yang setengah senior dan staf serta mengatur pekerjaan mereka, dan memikul tanggung jawab untuk
penyelesaian audit di lapangan – semuanya sesuai dengan kebijakan atau instruksi yang didelegasikan oleh partner atau manajer. Mereka
harus mengkoordinasikan kertas kerja yang dibuat oleh para akuntan staf dan memberitahukan cara menyusun pekerjaan mereka itu menjadi
unit yang terkoordinasi. Auditor senior biasanya akan menetap di kantor klien sepanjang prosedur audit dilaksanakan Mulyadi, 2002 :
34. Di lapangan, para senior melaksanakan prosedur audit yang lebih penting, seperti memeriksa strutur modal, menentukan ketepatan dasar
penilaian aktiva, dan mengumpulkan data untuk pengisian surat pemberitahuan pajak. Naskah asli dari laporan audit seringkali dibuat
oleh para akuntan senior. e.
Akuntan Semisenior
Kategori ini mencakup orang-orang yang memang belum mencapai taraf akuntan senior tetapi sudah menunjukkan
kemampuannya untuk memimpin audit atau suatu bagian dari audit dengan sedikit penyediaan. Akuntan semisenior harus lulus perguruan
tinggi, yang sudah atau sedang memperoleh ijazah akutan publik. Kategori akuntan semisenior ini tidak terdapat di kantor akuntan yang
kecil. Akuntan semisenior harus mampu menggambarkan bagaimana bermacam-macam bagian dari audit saling berkaitan di dalam audit
yang terpadu agar bisa memahami tahapan penugasan mereka.
Universitas Sumatera Utara
f. Akuntan Staf