BAB IV ANALISIS HASIL PENELITIAN
A. Gambaran Responden
Ada 5 Kantor Akuntan Publik yang auditornya menjadi responden penelitian ini. Kantor Akuntan Publik tersebut meliputi
1. KAP Drs. Erwin, Zikri Togar
2. KAP Purwanto, Sarwoko Sandjaja
3. KAP Drs. Biasa Sitepu
4. KAP Drs. Katio Rekan
5. KAP Hendrawinata, Gani Rekan
Dari kelima Kantor Akuntan tersebut, peneliti memperoleh 38 responden. Dari 38 responden tersebut, ada 1 responden yang tidak
memberikan jawaban secara lengkap, sehingga responden yang tidak memberikan jawaban yang lengkap tersebut tidak dapat digunakan sebagai
sampel penelitian. Berdasarkan demografi responden, maka responden dapat
dikelompokan menjadi beberapa kelompok menurut usia, jenis kelamin, pendidikan, dan lama bekerja. Beberapa gambaran demografi responden
tersebut, dapat dijelaskan sebagai berikut:
Universitas Sumatera Utara
Tabel 4.1 Distribusi Responden Menurut Usia dan Jenis Kelamin
Menurut Usia Menurut Jenis Kelamin
Jumlah Jumlah
30 tahun 3
8,1 Pria
18 48,6
26 - 30 tahun 6
16,2 Wanita
19 51,4
20 - 25 tahun 28
75,7
total
37 100
total
37 100
Sumber : Diolah penulis, 2009 Berdasarkan usia, sebagian besar responden memiliki usia sekitar
diantara 20 s.d 25 tahun sebanyak 28 orang atau sebesar 75,7 , sedangkan menurut jenis kelamin responden wanita lebih mendominasi dibandingkan
responden pria.
Tabel 4.2 Distribusi Responden Menurut Pendidikan dan Lama bekerja
Menurut Pendidikan Menurut Lama Bekerja
Jumlah Jumlah
D3 3
8,1 1 tahun
16 43,2
S1 32
86,5 1 - 3 tahun
18 48,7
S2 2
5,4 3 - 6 tahun
1 2,7
6 tahun 2
5,4
total
37 100
total
37 100
Sumber : Diolah penulis, 2009 Dari 37 orang responden yang diolah, tercatat bahwa sebanyak 32
orang atau 86,5 merupakan akuntan lulusan sarjana S1. Hal ini disebabkan karena tuntutan dalam persaingan dunia kerja. Berdasarkan lama
bekerja, sebagian besar akuntan telah bekerja di kantor akuntan yang terkait dengan rentang masa 1 s.d 3 tahun ada sebanyak 18 responden 48,7 .
Universitas Sumatera Utara
B. Analisis Hasil Penelitian
1. Statistik Deskriptif
Statistik Deskriptif ini memberikan gambaran mengengai nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-rata serta standar deviasi yang
dipergunakan dalam penelitian.
a Budaya Organisasi
Tabel 4.3 berikut ini akan menyajikan deskripsi jawaban responden pada kuesioner tentang budaya organisasi.
Tabel 4.3 Descriptive Statistics Variabel Budaya Organisasi
N Minimum Maximum
Mean std.
Deviation
item1 37
1 5
2.43 1.26
item2 37
1 5
3.84 0.99
item3 37
1 5
1.73 0.87
item4 37
1 5
4.57 0.69
item5 37
1 5
2.65 1.36
item6 37
1 5
3.76 1.04
item7 37
1 5
3.43 1.09
Valid N listwise
37 Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran vi
Berdasarkan tabel 4.3 di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1
Jawaban terhadap pertanyaan pertama yang berkaitan dengan bagaimana atasan diharapkan membantu menyelesaikan masalah
keluarga yang dihadapi oleh anggota organisasi. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 2,43. Hal ini
menunjukkan bahwa para auditor tidak setuju atasan terlibat dalam penyelesaian masalah keluarga. Nilai standar deviasi sebesar 1,26
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
2 Jawaban terhadap pertanyaan kedua yang berkaitan dengan
bagaimana atasan diharapkan memperhatikan apakah anggota organisasi berpakaian pantas dan cukup pangannya. Jawaban terendah
adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,84. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor setuju atasan memberikan perhatian
pada kepantasan berpakaian serta kebutuhan pangan tecukupi. Nilai standar deviasi sebesar 0,99 menunjukkan bahwa tidak terdapat
jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 3
Jawaban terhadap pertanyaan ketiga yang berkaitan dengan bagaimana atasan diharapkan membantu memecahkan masalah
pribadi yang dihadapi oleh anggota organisasi. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 1,73. Hal ini
menunjukkan bahwa para auditor tidak setuju atasan terlibat dalam penyelesaian masalah pribadi. Nilai standar deviasi sebesar 0,87
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
4 Jawaban terhadap pertanyaan keempat yang berkaitan dengan
bagaimana atasan diharapkan memperhatikan pelayanan kesehatan pada segenap anggota organisasi. Jawaban terendah adalah 1, jawaban
tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,57. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor setuju atasan memperhatikan pelayanan kesehatan pada
Universitas Sumatera Utara
segenap anggota organisasi. Nilai standar deviasi sebesar 0,69 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outlier. 5
Jawaban terhadap pertanyaan kelima yang berkaitan dengan bagaimana atasan diharapkan memperhatikan pendidikan anak-anak
dari anggota organisasi. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 2,65. Hal ini menunjukkan bahwa para
auditor tidak setuju atasan terlibat dalam urusan pendidikan anak- anak para anggota organisasi. Nilai standar deviasi sebesar 1,36
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
6 Jawaban terhadap pertanyaan keenam yang berkaitan dengan
bagaimana atasan diharapkan memberikan bantuan hukum bagi anggota organisasi yang mengalami masalah hukum. Jawaban
terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,76. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor setuju atasan memberikan
bantuan hukum bagi anggota organisasi yang mengalami masalah hukum. Nilai standar deviasi sebesar 1,04 menunjukkan bahwa tidak
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
7 Jawaban terhadap pertanyaan ketujuh yang berkaitan dengan
bagaimana manajemen diharapkan memperhatikan anggota organisasi selayaknya memperlakukan anak-anaknya sendiri. Jawaban terendah
Universitas Sumatera Utara
adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,43. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor bersikap netral. Nilai standar
deviasi sebesar 1,09 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
b Konflik Peran
Tabel 4.4 berikut ini akan menyajikan deskripsi jawaban para responden pada kuesioner yang telah diajukan.
Tabel 4.4 Descriptive Statistics Variabel Konflik Peran
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran vii Berdasarkan tabel 4.4 di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut:
1 Jawaban terhadap pertanyaan pertama berkaitan dengan kelompok
kerja auditor yang terdiri dari dua kelompok atau lebih, dengan cara yang berberda-beda dalam melakukan pekerjaan. Jawaban terendah
adalah 2, jawaban tertinggi adalah 4, dengan rata-rata 3,7. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor cenderung setuju bahwa mereka
bekerja dengan dua kelompok atau lebih yang menlakukan
N Minimum Maximum
Mean std.
Deviation
item1 37
2 4
3.7 0.62
item2 37
2 4
2.89 0.99
item3 37
1 5
2.59 1.07
item4 37
1 4
2.19 0.91
item5 37
1 4
1.62 0.68
item6 37
2 4
3.62 0.68
item7 37
1 5
1.92 0.92
item8 37
1 5
2.22 1.06
Valid N listwise
37
Universitas Sumatera Utara
pekerjaannya dengan cara yang berbeda. Nilai standar deviasi sebesar 0,62 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 2
Jawaban terhadap pertanyaan kedua menunjukkan bahwa auditor melakukan hal-hal yang harus dilakukan tidak seperti biasanya.
Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 4, dengan rata- rata 2,89 Hal ini menunjukkan bahwa para auditor tidak setuju bahwa
mereka melakukan hal-hal tidak seperti biasanya. Nilai standar deviasi sebesar 0,99 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang
bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 3
Jawaban terhadap pertanyaan ketiga merupakan pertanyaan inti pada varibel konflik peran, yang menunjukkan bahwa auditor menerima
beberapa permintaan untuk melakukan pekerjaan yang tidak bersesuaian satu sama lain. Jawaban terendah adalah 1, jawaban
tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 2,59. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor tidak setuju untuk melakukan beberapa pekerjaan yang
tidak bersesuaian satu sama lain. Nilai standar deviasi sebesar 1,07 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outlier. 4
Jawaban terhadap pertanyaan keempat menunjukkan kurangnya sumber daya manusia dalam membantu menyelesaikan pekerjaan.
Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 4, dengan rata- rata 2,19. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat sumber daya manusia
Universitas Sumatera Utara
yang cukup dalam penugasan. Nilai standar deviasi sebesar 0,91 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outlier. 5
Jawaban terhadap pertanyaan kelima menunjukkan bahwa auditor harus melanggar peraturan atau kebijakan perusahaan untuk bisa
melakukan penugasan. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 4, dengan rata-rata 1,62. Hal ini menunjukkan bahwa para
auditor tidak melakukan hal-hal yang melanggar peraturan atau kebijakan dalam melakukan penugasan. Nilai standar deviasi sebesar
0,68 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
6 Jawaban terhadap pertanyaan keenam menunjukkan dalam melakukan
pekerjaannya auditor melakukan hal-hal yang mungkin dapat diterima oleh satu pihak, tetapi ditolak oleh pihak lain. Jawaban terendah
adalah 2, jawaban tertinggi adalah 4, dengan rata-rata 3,62. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor dalam melakukan pekerjaannya
cenderung tidak melakukan hal-hal yang bertentangan antara pihak yang satu dengan pihak yang lainnya. Nilai standar deviasi sebesar
0,68 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
7 Jawaban terhadap pertanyaan ketujuh menunjukkan bahwa auditor
melakukan pekerjaan yang dirasa tidak perlu. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 1,92. Hal ini
Universitas Sumatera Utara
menunjukkan bahwa para auditor tidak setuju. Auditor menganggap penting setiap pekerjaan yang dilakukannya. Nilai standar deviasi
sebesar 0,92 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
8 Jawaban terhadap pertanyaan kedelapan menunjukkan bahwa para
auditor melakukan pekerjaan tanpa sumber daya yang cukup dalam membantu pelaksanaan pekerjaan. Jawaban terendah adalah 1,
jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 2,22. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor tidak setuju. Terdapat sumber daya
yang cukup dalam membantu penyelesaian pekerjaan. Nilai standar deviasi sebesar 1,06 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban
yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
c Kompleksitas Tugas
Tabel 4.5 berikut ini akan menyajikan deskripsi jawaban para responden pada kuesioner yang telah diajukan.
Tabel 4.5 Descriptive Statistics Variabel Kompleksitas Tugas
N Minimum Maximum
Mean std.
Deviation
item1 37
3 5
4.19 0.46
item2 37
2 5
4.16 0.83
item3 37
2 5
4.08 0.55
item4 37
1 5
3.95 0.85
item5 37
2 5
3.59 0.93
item6 37
2 5
3.89 0.99
Valid N listwise
37 Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran viii
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1
Jawaban terhadap pertanyaan pertama menunjukkan selalu jelas bagi auditor, tugas mana yang harus dikerjakan. Jawaban terendah adalah
3, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,19. Hal ini menunjukkan pernyataan tersebut benar. Para auditor selalu merasa
jelas tugas mana yang harus dikerjakan. Nilai standar deviasi sebesar 0,46 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat
ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 2
Jawaban terhadap pertanyaan kedua menunjukkan auditor merasa sangatlah tidak jelas alasan dalam melakukan bermacam-macam tugas
yang ada. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,16. Hal ini menunjukkan bahwa benar, auditor
merasa tidak jelas alasan dalam melakukan berbagai macam tugas yang diberikan pada nya. Nilai standar deviasi sebesar 0,83
menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
3 Jawaban terhadap pertanyaan ketiga menunjukkan auditor mengetahui
dengan jelas bahwa suatu tugas dapat diselesaikan. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 4,08. Hal ini
menunjukkan para auditor menyanggah pernyataan tersebut, bahwa dengan berbagai macam tugas yang ada, mereka tidak dapat
mengetahui apakah suatu tugas dapat diselesaikan. Nilai standar
Universitas Sumatera Utara
deviasi sebesar 0,55 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
4 Jawaban terhadap pertanyaan keempat menunjukkan bahwa sangat
membingungkan bagi auditor dalam mengerjakan sejumlah tugas yang berhubungan dengan keseluruhan fungsi dari organisasi.
Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 4, dengan rata- rata 3,59. Hal ini menunjukkan auditor berpendapat netral bahkan
cenderung membenarkan pernyataan tersebut. Nilai standar deviasi sebesar 0,85 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang
bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier. 5
Jawaban terhadap pertanyaan kelima menunjukkan auditor
mengetahui dengan jelas bahwa mereka sedang mengerjakan suatu tugas khusus. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi adalah 5,
dengan rata-rata 3,59. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor bersikap netral bahkan cenderung membenarkan pernyataan tersebut.
Nilai standar deviasi sebesar 0,93 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
6 Jawaban terhadap pertanyaan keenam menunjukkan bahwa sangat
tidak jelas bagi auditor cara mengerjakan setiap jenis tugas yang harus dilakukan selama ini. Jawaban terendah adalah 2, jawaban tertinggi
adalah 5, dengan rata-rata 3,89. Hal ini menunjukkan bahwa para auditor bersikap netral bahkan cenderung membenarkan pernyataan
tersebut. Nilai standar deviasi sebesar 0,99 menunjukkan bahwa tidak
Universitas Sumatera Utara
terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
d Pertimbangan Auditor
Tabel 4.6 berikut ini akan menyajikan deskripsi jawaban para responden pada kuesioner yang telah diajukan.
Tabel 4.6 Descriptive Statistics Variabel Pertimbangan Auditor
N Minimum Maximum
Mean std.
Deviation
item1 37
1 5
3.03 1.48
item2 37
1 5
2.81 1.47
item3 37
1 5
3.24 1.26
item4 37
1 5
3.14 1.27
item5 37
1 5
3.11 1.26
item6 37
1 5
2.95 1.51
item7 37
1 5
2.97 1.38
item8 37
1 5
3.08 1.34
item9 37
1 5
2.84 1.24
item10 37
1 5
2.95 1.41
Valid N listwise
37 Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran ix
Berdasarkan tabel 4.5 di atas dapat dideskripsikan sebagai berikut: 1
Jawaban terhadap pertanyaan pertama dan kedua menunjukkan bagaimana auditor menyikapi klien yang berlaku curang. Jawaban
terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,03 dan 2,81. Hal ini menunjukkan auditor cenderung bersikap netral.
Nilai standar deviasi sebesar 1,48 dan 1,47 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang
outlier.
Universitas Sumatera Utara
2 Jawaban terhadap pertanyaan 3, 4, 5, 6, 7, 8 merupakan pertanyaan
yang berkebalikan namun saling berkaitan. Pertanyaan ini menunjukkan apakah dalam membuat pertimbangan auditor akan
dipengaruhi oleh instruksi atasannya meski hal tersebut bertentangan dengan prinsip independensi. Jawaban terendah adalah 1, jawaban
tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 3,24; 3,14; 3,11; 2,95; 2, 97 dan 3,08. Hal ini lagi-lagi menunjukkan bahwa auditor bersikap netral,
tidak mengikuti ataupun melawan instruksi atasannya untuk alasan independensi. Nilai standar deviasi sebesar 1,26; 1,27; 1,26; 1,51;
1,38; dan 1,34 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim, dan tidak terdapat data yang outlier.
3 Jawaban terhadap pertanyaan kesembilan dan kesepuluh merupakan
pertanyaan yang saling berkaitan. Pertanyaan ini menunjukkan sikap independensi auditor terhadap kliennya, dan bagaimana menyikapi
salah saji material yang disengaja. Jawaban terendah adalah 1, jawaban tertinggi adalah 5, dengan rata-rata 2, 84 dan 2,95. Hal ini
menunjukkan para auditor bersikap netral, malah cenderung mungkin akan melidungi reputasi perusahaan klien, dan tetap melaporkan salah
saji material. Nilai standar deviasi sebesar 1,24 dan 1,41 menunjukkan bahwa tidak terdapat jawaban yang bersifat ekstrim,
dan tidak terdapat data yang outlier.
Universitas Sumatera Utara
2. Hasil Uji Kualitas Data
Data yang diperoleh dari hasil pengisian kuesioner penelitian oleh para responden dapat diuji kualitasnya melalui uji validitas dan reliabilitas. Uji
tersebut masing-masing untuk mengetahui akurasi data dan konsistensi yang dikumpulkan dari penggunaan instrumen. Uji validitas dilakukan dengan
melihat korelasi antara butir skor dengan skor faktor yang harus berkorelasi positif, kemudian membandingkan r tabel dengan r hasil dari tiap butir
pertanyaan. Untuk data sejumlah 37 sampel, penggunaan derajat signifikansi α sebesar 0,05 5 akan menghasilkan r tabel sebesar 0,329 dengan
melihat nilai df=n-1. Uji reliabilitas dilakukan dengan melihat koefisien Cronbach Alpha. Nilai reliabilitas dilihat dari cronbach alpha masing-
masing instrumen penelitian jika memiliki nilai yang lebih dari 0,5 akan dianggap reliabel.
a Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Budaya Organisasi
Tabel 4.7 berikut ini akan menyajikan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel budaya organisasi.
Tabel 4.7 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Budaya Organisasi
Corrected Item-Total Correlation
r-tabel Keterangan
item1 0.4732
0,329 valid
item2 0.2754
0,329 tidak valid
item3 0.1544
0,329 tidak valid
item4 0.3882
0,329 valid
item5 0.4665
0,329 valid
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran x
Pada tabel 4.7 di atas dapat dilihat pada Corrected Item-Total Correlation, inilah nilai korelasi yang didapat yang dapat digunakan
untuk menguji validitas instrumen. Nilai ini kemudian dibandingkan dengan nilai r- tabel pada signifikansi 0,05
α = 5 dengan derajat kebebasan df 37-1=36, yaitu sebesar 0,329. Untuk item 2 dan 3 hasil
uji validitas menunjukkan nilai kurang dari 0,329, maka butir instrument tersebut tidak valid. Oleh sebab itu pengujian ulang dilakukan kembali
sampai didapatkan keseluruhan item pertanyaan yang valid. Hasil pengujian kedua dengan membuang item pertanyaan yang tidak valid
disajikan pada tabel 4.8 berikut.
Tabel 4.8 Hasil Uji Ke-2 Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Budaya Organisasi
Corrected Item- Total Correlation
r-tabel Keterangan
item1 0.3942
0,329 valid
item4 0.3499
0,329 valid
item5 0.4285
0,329 valid
item6 0.4977
0,329 valid
item7 0.5539
0,329 valid
N = 7 Alpha = 0.6790
standardized item alpha = 0.6927
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran x item6
0.4662 0,329
valid item7
0.4412 0,329
valid N = 7
Alpha = 0.6684 standardized item alpha = 0.6654
Universitas Sumatera Utara
Dari output uji ke-2 diatas dapat dilihat pada kolom Corrected Item-Total Correlation, seluruh item pertanyaan telah menghasilkan
koefisien korelasi yang lebih besar dari r-tabel. hasil ini dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan budaya organisasi dinyatakan lolos
uji validitas. Hasil pengujian terhadap reliabilitas kuesioner
menghasilkan nilai Alpha lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,6790. berdasarkan hasil ini dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan variabel
budaya organisasi reliabel.
b Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Konflik Peran
Tabel 4.9 berikut ini akan menyajikan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel konflik peran.
Tabel 4.9 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Konflik Peran
Corrected Item-Total Correlation
r-tabel Keterangan
item1 0,0788
0,329 tidak valid
item2 0.2095
0,329 tidak valid
item3 0.4692
0,329 valid
item4 0,6483
0,329 valid
item5 0,3899
0,329 valid
item6 0,0312
0,329 tidak valid
item7 0.3258
0,329 tidak valid
item8 0.6732
0,329 valid
N = 8 Alpha = 0,6653
standardized item alpha = 0,6345
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xi
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS di atas, item pertanyaan ke-1, 2, 6 dan 7 menunjukkan nilai korelasi yang lebih kecil
dari r- tabel. Keempat pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Oleh sebab itu dilakukan pengujian ulang dengan mengeluarkan item
pertanyaan yang dinyatakan tidak valid pada pengujian di atas. Hasil pengujian kedua disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.10 Hasil Uji ke-2 Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Konflik Peran
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xi Pada tabel 4.10 di atas dapat dilihat seluruh item pertanyaan telah
menghasilkan nilai korelasi yang lebih besar dari r-tabel, sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan variabel konflik peran telah lolos uji
validitas. Dari hasil analisis di atas juga diperoleh nilai Alpha lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,7751. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa
item pertanyaan variabel konflik peran reliabel. Corrected Item-Total
Correlation r-tabel
Keterangan item3
0,3984 0,329
valid item4
0,8240 0,329
valid item5
0,3965 0,329
valid item8
0,7822 0,329
valid N = 4
Alpha = 0,7751 standardized item alpha = 0,7771
Universitas Sumatera Utara
c Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Kompleksitas Tugas
Tabel 4.11 berikut ini akan menyajikan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel kompleksitas tugas.
Tabel 4.11 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Kompleksitas Tugas
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xii
Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS di atas, item pertanyaan ke-3, 4, 5, dan 6 menunjukkan nilai korelasi yang lebih kecil
dari r- tabel, dan ada yang bernilai negatif. Maka keempat pertanyaan tersebut dinyatakan tidak valid. Oleh sebab itu dilakukan pengujian
ulang dengan mengeluarkan item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid pada pengujian di atas. Hasil pengujian kedua disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.12 Hasil Uji Ke-2 Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Kompleksitas Tugas
Corrected Item-Total Correlation
r-tabel Keterangan
item1 0,4892
0,329 valid
item2 0,3614
0,329 valid
item3 0,3167
0,329 tidak valid
item4 0,0451
0,329 tidak valid
item5 0,0008
0,329 tidak valid
item6 -0,0419
0,329 tidak valid
N = 6 Alpha = 0,3157
standardized item alpha = 0,4506
Universitas Sumatera Utara
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xii
Setelah dilakukan uji ke-2, diperoleh hasil koefisien korelasi kedua pertanyaan tersebut di atas lebih besar dari r- tabel. Maka item
pertanyaan variable kompleksitas tugas telah lolos uji validitas. Demikian juga dengan nilai Alpha nya. Berdasarkan uji ke-2 ini,
diperoleh nilai Alpha lebih besar dari 0,5, yaitu sebesar 0,5280. Oleh karena itu dapat disimpulkan bahwa item pertanyaan variabel
kompleksitas tugas reliabel.
d Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Variabel Pertimbangan Auditor
Tabel 4.13 berikut ini akan menyajikan hasil uji validitas dan reliabilitas terhadap item pertanyaan variabel pertimbangan auditor.
Tabel 4.13 Hasil Uji Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Pertimbangan Auditor
Corrected Item-Total Correlation
r-tabel Keterangan
item1 0,6444
0,329 valid
item2 0,5469
0,329 valid
item3 0,5707
0,329 valid
item4 0,5799
0,329 valid
item5 0,1514
0,329 tidak valid
Corrected Item-Total Correlation
r-tabel Keterangan
item1 0,4232
0,329 valid
item2 0,4232
0,329 valid
N = 2 Alpha = 0,5280
standardized item alpha = 0,5947
Universitas Sumatera Utara
item6 0,0844
0,329 tidak valid
item7 -0,4099
0,329 tidak valid
item8 0,2524
0,329 tidak valid
item9 0,2304
0,329 tidak valid
item10 0,7159
0,329 valid
N = 10 Alpha = 0,6484
standardized item alpha = 0,6495
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xiii Berdasarkan hasil pengolahan data dengan SPSS di atas, item
pertanyaan ke-5, 6, 7, 8 dan 9 menunjukkan nilai korelasi yang lebih kecil dari r- tabel, maka kelima pertanyaan tersebut dinyatakan tidak
valid. Oleh sebab itu dilakukan pengujian ulang dengan mengeluarkan item pertanyaan yang dinyatakan tidak valid pada pengujian di atas.
Hasil pengujian kedua disajikan sebagai berikut.
Tabel 4.14 Hasil Uji Ke-2 Validitas dan Reliabilitas Item Pertanyaan Variabel
Pertimbangan Auditor
Corrected Item-Total Correlation
r-tabel Keterangan
item1 0,7425
0,329 valid
item2 0,6007
0,329 valid
item3 0,7058
0,329 valid
item4 0,6867
0,329 valid
item10 0,6953
0,329 valid
N = 5 Alpha = 0,8633
standardized item alpha = 0,8655
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xiii Pada tabel 4.14 di atas dapat dilihat seluruh item pertanyaan telah
menghasilkan nilai korelasi yang lebih besar dari r-tabel, sehingga dapat disimpulkan item pertanyaan variabel pertimbangan auditor telah lolos
Universitas Sumatera Utara
uji validitas. Dari hasil analisis di atas juga diperoleh nilai Alpha lebih besar dari 0,5 yaitu sebesar 0,8633. Oleh karena itu dapat disimpulkan
bahwa item pertanyaan variabel pertimbangan auditor reliabel, bahkan memiliki reliabilitas yang tinggi.
3. Uji Asumsi Klasik
Sebelum melakukan pengujian statistik dengan analisis regresi sederhana, maka perlu dilakukan pengujian untuk mempertimbangkan tidak
adanya pelanggaran terhadap asumsi-asumsi klasik. Pengujian asumsi klasik dalam penelitian ini dilakukan dengan bantuan program statistik. Menurut
Ghozali 2005:123 asumsi klasik yang harus dipenuhi adalah a.
berdistribusi normal b.
non-multikolinieritas, artinya antara variabel independen dalam model regresi tidak memiliki korelasi atau hubungan secara
sempurna ataupun mendekati sempurna c.
Non-Autokorelasi, artinya kesalahan pengganggu dalam model regresi tidak saling berkorelasi
d. Homoskedastisitas, artinya variance variabel independen dari satu
pengamatan ke pengamatan lain adalah konstan atau sama.
a. Uji Normalitas
Uji data statistik model Kolmogorov Smirnov dilakukan untuk mengetahui apakah data sudah terdistribusi secara normal atau tidak,
dengan membuat hipotesis sebagai berikut : H
: data residual terdistribusi secara normal
Universitas Sumatera Utara
H
A
Pedoman untuk pengambilan keputusannya didasarkan pada : data residual tedistribusi tidak normal.
1 Apabila signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka
distribusi data normal. 2
Apabila nilai signifikansi atau nilai probabilitas 0,05, maka distribusi data tidak normal.
Adapun hasil uji normalitas dengan menggunakan model Kolmogorov Smirnov adalah seperti yang ditampilkan dalam tabel 4.15
berikut ini.
Tabel 4.15 Hasil Uji Normalitas
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
37 37
37 37
22.49 20.76
23.86 30.11
4.32 3.86
2.26 6.69
.101 .185
.179 .127
.101 .185
.179 .099
-.075 -.084
-.151 -.127
.617 1.123
1.088 .770
.841 .161
.187 .594
N Mean
Std. Deviation Normal Parameters
a,b
Absolute Positive
Negative Most Extreme
Differences
Kolmogorov-Smirnov Z As ymp. Sig. 2-tailed
budaya organis asi
konflik peran kompleksitas
tugas pertimbangan
auditor
Test distribution is Normal. a.
Calculated from data. b.
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xiv Berdasarkan hasil uji statistic dengan model Kolmogorov Smirnov
seperti yang ditampilkan dalam tabel 4.15 di atas, dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari nilai
signifikansi semua variabel lebih besar dari 0,05, yaitu 1
nilai signifikansi variabel budaya organisasi adalah 0,841
Universitas Sumatera Utara
2 nilai signifikansi variabel konflik peran adalah 0,161
3 nilai signifikansi variabel kompleksitas tugas adalah 0,187
4 nilai signifikansi variabel pertimbangan auditor adalah 0,594
Karena secara keseluruhan data telah terdistribusi secara normal, maka dapat dilakukan pengujian asumsi klasik lainnya. Untuk lebih
jelas, berikut ini ditampilkan grafik histogram dan plot data yang sudah terdistribusi normal.
Regression Standardized Residual
1.75 1.50
1.25 1.00
.75 .50
.25 0.00
-.25 -.50
-.75 -1.00
-1.25 -1.50
-1.75 -2.00
Histogram Dependent Variable: pertimbangan auditor
F requency
6 5
4 3
2 1
Std. Dev = .96 Mean = 0.00
N = 37.00
Gambar 4.1 Histogram
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xv Grafik histogram di atas menunjukkan bahwa data telah
terdistribusi secara normal. Hal ini dapat dilihat dari grafik histogram
Universitas Sumatera Utara
yang menunjukkan distribusi data mengikuti garis diagonal, berbentuk lonceng serta tidak menceng skweness kiri maupun mencen kanan.
Hal ini juga didukung dengan hasil uji normalitas dengan menggunakan grafik plot sebagai berikut :
Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Dependent Variable: pertimbangan auditor
Observed Cum Prob
1.00 .75
.50 .25
0.00
E xp
ect ed C
um P
rob
1.00
.75
.50
.25
0.00
Gambar 4.2 Grafik Normal Plot
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xvi Menurut Ghozali 2005 : 112, pendektesian normalitas dapat
dilakukan dengan melihat penyebaran data titik pada sumbu diagonall dan grafik, yaitu jika data titik menyebar disekitar garis
diagonal dan mengikuti arah garis diagonal, hal ini menunjukkan data yang telah terdistribusi normal. Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data
titik menyebar disekitar dan mendekati garis diagonal. Hal ini sejalan
Universitas Sumatera Utara
dengan hasil pengujian dengan menggunakan histrogam, bahwa data telah terdistribusi normal.
b. Uji Multikolinieritas
Menurut Ghozali 2005:91 “uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar
variabel bebas independen”. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas tersebut, dapat dilihat dari nilai Tolerance
atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor VIF, apabila nilai Tolerance 0,10 atau VIF 10, maka terjadi multikolinieritas dan
apabila nilai Tolerance 0,10 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas Ghozali 2005:92.
Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas
Model Colliniearity Statistics
Tolerance VIF
1 Constant Budaya Organisasi
0,958 1,044
konflik peran 0,975
1,025 kompleksitas tugas
0,982 1,019
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xvii Berdasarkan tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini
bebas dari adanya multikolinieritas. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerance dan VIF. Semua variabel
bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki Tolerance yang lebih besar dari 0,10. Jika dilihat dari VIF nya, bahwa tak satupun
Universitas Sumatera Utara
variabel bebas yang memiliki nilai lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas dalam variabel
bebasnya.
c. Uji Heteroskedastisitas
Ghozali 2005:105 menyatakan bahwa “uji heteroskedastisitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi
ketidaksamaan variabel dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varians dari residual satu ke pengamatan
lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas.
Cara yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hetesroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot
antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika ada pola titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka terjadi
heteroskedastisitas, namun jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas serta di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak
terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini merupakan hasil pengujian dengan menggunakan grafik
Scatterplots untuk menganalisis ada atau tidaknya heteroskedastisitas.
Universitas Sumatera Utara
Scatterplot Dependent Variable: pertimbangan auditor
Regression Standardized Predicted Value
2 1
-1 -2
-3
R egr
essi on S
tudent ize
d R esi
dual
2 1
-1 -2
-3
Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xvii Berdasarkan grafik Scatterplots di atas terlihat bahwa titik-titik
menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi
heteroskedastisitas pada model regresi. Artinya bahwa model ini layak dipakai untuk menjelaskan pengaruh budaya organisasi, konflik peran
dan kompleksitas tugas sebagai variabel independen terhadap pertimbangan auditor sebagai variabel dependen.
Universitas Sumatera Utara
4. Analisis Regresi
Berdasarkan hasil uji asumsi klasik yang telah dilakukan di atas, dapat disimpulkan bahwa model regresi yang dipakai dalam penelitian ini telah
memnuhi model estimasi yang Best Linear Unbiased Estimator BLUE dan layak untuk dilakukan analisis statistik selanjutnya, yaitu melakukan
pengujian hipotesis. Adapun hasil pengolahan data dengan analisis regresi adalah sebagai berikut :
Tabel 4.17 Hasil Analisis Regresi
Coeffi cients
a
44.578 14.581
3.057 .004
-.242 .268
-.156 -.901
.374 -.321
.298 -.185
-1. 079 .289
-9. 96E -02 .506
-.034 -.197
.845 Const ant
budaya organis asi konflik peran
kompleksit as t ugas Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardi zed
Coeffic ien ts
t Sig.
Dependent Variable: pertimbangan audit or a.
Model Summ ary
b
.228
a
.052 -.034
6.81 Model
1 R
R Square Adjust ed
R Square St d. E rror of
the Es timate Predic tors: Constant, komplek sitas tugas, konflik
peran, budaya organisasi a.
Dependent Variable: pertimbangan auditor b.
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xviii Variabel terikat pada regresi ini adalah pertimbangan auditor Y
sedangkan variabel independen adalah variabel budaya organisasi X
1
, konflik peran X
2
, dan kompleksitas tugas X
3
. Model regresi berdasarkan hasil dalam tabel di atas adalah sebagai berikut :
Universitas Sumatera Utara
Y = 44,578 – 0,242 X
1
– 0,321 X
2
– 9,96 X
3
Dimana : + e
Y = Pertimbangan Auditor
X1 = Budaya Organisasi X2 = Konflik Peran
X3 = Kompleksitas Tugas e
= error Persamaan regresi tersebut dapat dijelaskan sebagai berikut :
a. α = 44,578 = konstanta
Nilai konstanta ini menunjukkan bahwa jika budaya organisasi X
1
, konflik peran X
2
, dan kompleksitas tugas X
3
b. b
nilainya adalah 0, maka pertimbangan auditor Y nilainya adalah sebesar 44,578.
1
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel budaya organisasi berpengaruh negatif terhadap pertimbangan yang diambil oleh auditor,
dan akan mempengaruhi pertimbangan auditor sebesar 0,242. = - 0,242
c. b
2
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel konflik peran berpengaruh
negatif terhadap pertimbangan yang diambil oleh auditor, dan akan memberi
pengaruh terhadap pertimbangan auditor sebesar 0,321.
= - 0,321
d. b
3
= - 9,96
Universitas Sumatera Utara
Koefisien regresi ini menunjukkan bahwa variabel kompleksitas tugas berpengaruh negatif terhadap pertimbangan yang diambil oleh auditor,
dan akan memberi pengaruh terhadap pertimbangan auditor sebesar 0,321. e.
Angka koefisien korelasi R sebesar 0,228 menunjukkan bahwa korelasi hubungan variabel pertimbangan auditor dengan variabel
bebas lainnya mempunyai hubungan yang lemah sebesar 22,8.
Dikatakan lemah karena angka tersebut berada di bawah 50.
f. Nilai Adjusted R Square adalah 0,052 atau 5,2, mengindikasikan
bahwa variabel dependen pertimbangan auditor mampu dijelaskan oleh ketiga variabel bebas sebesar 5,2 dan selebihnya 94,8 100-
5,2 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti preferensi klien pengalaman audit pengaruh gender, dan lain sebagainya yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
5. Pengujian Hipotesis
Berikut adalah hipotesis yang dipergunakan dalam penelitian ini. H
A
H : Budaya organisasi, konflik peran, dan kompleksitas tugas baik
parsial maupun parsial berpengaruh secara signifikan terhadap
pertimbangan para auditor.
a. Uji t t- test
: Budaya organisasi, konflik peran, dan kompleksitas tugas baik parsial
maupun parsial berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan para auditor.
Universitas Sumatera Utara
Uji t dilakukan untuk melihat pengaruh masing-masing variabel bebas terhadap variabel terikat. Menurut Ghozali 2005:84, “uji statistik
t pada dasarnya menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel penjelasindependen secara individual menerangkan variasi variabel
dependen.” Adapun kriteria yang digunakan dalam uji t adalah
1 jika statistik t hitung t tabel, maka H
diterima, H
A
2 jika statistik t hitung t tabel, maka H
ditolak. Artinya variabel bebas secara parsial tidak berpengaruh secara
signifikan terhadap variabel terikat
A
diterima, H
Hasil uji t yang diperoleh adalah sebagai berikut : ditolak. Artinya
variabel bebas secara parsial berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat.
Tabel 4.18 Hasil Uji t
44.578 14.581
3.057 .004
-.242 .268
-.156 -.901
.374 .958
1.044 -.321
.298 -.185
-1. 079 .289
.975 1.025
-9. 96E -02 .506
-.034 -.197
.845 .982
1.019 Const ant
budaya organis asi konflik peran
kompleksit as t ugas Model
1 B
St d. E rror Unstandardized
Coeffic ients Beta
St andardi zed
Coeffic ien ts
t Sig.
Tolerance VIF
Collinearity Statistics
Sumber : pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xviii Berdasarkan hasil uji t yang ditunjukkan dalam tabel di atas,
diketahui bahwa 1
Variabel budaya organisasi X1 memiliki nilai t hitung -0,901 dengan nilai signifikansi 0,374. Dengan menggunakan funsi TINV
Universitas Sumatera Utara
pada Microsoft Excel, diperoleh t tabel untuk TINV 0,05;33 adalah 2,035. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -0,901 2,035
yang berarti bahwa H
A
ditolak, H
2 Variabel konflik peran X2 memiliki nilai t hitung -1,079 dengan
nilai signifikansi 0,289. Dengan menggunakan funsi TINV pada Microsoft Excel, diperoleh t tabel untuk TINV 0,05;33 adalah
2,035. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -1,901 2,035 yang berarti bahwa H
diterima artinya bahwa secara parsial budaya organisasi tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pertimbangan auditor.
A
ditolak, H
3 Variabel kompleksitas tugas X3 memiliki nilai t hitung -0,197
dengan nilai signifikansi 0,845. Dengan menggunakan funsi TINV pada Microsoft Excel, diperoleh t tabel untuk TINV 0,05;33 adalah
2,035. Hal ini menunjukkan bahwa t hitung t tabel -0,197 2,035 yang berarti bahwa H
diterima artinya bahwa secara parsial konflik peran tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertimbangan auditor.
A
ditolak, H
b. Uji F ANOVA
diterima artinya bahwa secara parsial kompleksitas tugas tidak berpengaruh secara signifikan
terhadap pertimbangan auditor.
Uji F ini dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas yang terdiri dari budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas
Universitas Sumatera Utara
memiliki pengaruh secara simultan terhadap pertimbangan auditor. Adapun hasil uji F dengan program SPSS adalah sebagai berikut :
Tabel 4.19 Hasil Uji F
ANOVA
83.740 3
27.913 .602
.618 1529.827
33 46.358
1613.568 36
Regres sion Residual
Total Model
1 Sum of
Squares df
Mean Square F
Sig.
Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xviii
Hasil uji F yang ditampilkan dalam tabel 4.19 menunjukkan bahwa nilai F hitung adalah 0,602 dengan tingkat signifikansi 0,618. Dengan
menggunakan fungsi FINV di Microsoft Excel, diperoleh hasil F tabel untuk FINV 0,05;3,33, adalah 2,892. Hal ini menunjukkan bahwa F
hitung F tabel, yang berarti H
A
diterima, H
C. Pembahasan Hasil Penelitian
ditolak, artinya variabel bebas budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas secara
simultan tidak berpengaruh terhadap pertimbangan auditor.
Melalui pengujian variabel penelitian ini diketahui bahwa ketiga variabel bebas yaitu budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas, tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan auditor. hal ini menunjukkan bahwa auditor tetap memegang independensinya dalam
membuat pertimbangan yang berguna dalam membentuk opini auditor nantinya.
Universitas Sumatera Utara
Setiap organisasi memiliki budaya, dan bergantung kepada kekuatannya, budaya dapat mempunyai pengaruh yang bermakna pada sikap
dan perilaku anggota-anggota organisasi. Budaya organisasi akan menentukan keberhasilan suatu organisasi, apapun bentuk dan tujuan
organisasi tersebut. Budaya organisasi yang dianut oleh suatu entitas berbeda dengan entitas lainnya. Dan dari penelitian ini, dapat disimpulkan
bahwa budaya organisasi yang dianut oleh masing-masing kantor akuntan publik tidak berpengaruh terhadap pertimbangan yang dibuat oleh auditor
terhadap perusahaan klien. Atau dengan kata lain tetap menjunjung pada independensinya. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Sri
Trisnaningsih 2007, yang membuktikan bahwa budaya organisasi tidak berpengaruh terhadap kinerja auditor.
Konflik peran merupakan suatu gejala psychologis yang dialami oleh anggota organisasi yang bisa menimbulkan rasa tidak nyaman dalam bekerja
dan secara potensial bisa menurunkan motivasi kerja. Konflik peran dapat memberikan dampak yang negatif terhadap perilaku karyawan, seperti
timbulnya ketegangan kerja, penurunan kepuasan kerja dan penurunan kinerja perusahaan. Konflik peran ini sendiri timbul karena adanya dua
”perintah” yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah saja yang akan mengakibatkan terabaikannya perintah
yang lain. Melalui penelitian ini, diperoleh kesimpulan bahwa konflik peran justru cenderung tidak terjadi, sehingga tidak mempengaruhi kinerja auditor
dalam membuat pertimbangan.
Universitas Sumatera Utara
Kompleksitas tugas dapat terjadi karena faktor tingkat kesulitan tugas dan struktur dari tugas itu sendiri. Auditor, sebagai suatu profesi yang harus
mempertahankan independensi dan profesionalitasnya, selalu dihadapkan dengan tugas-tugas yang kompleks, banyak, berbeda-beda dan saling terkait
satu dengan lainnya. Dan juga terdapat berbagai variasi faktor individual yang dapat mempengaruhi auditor dalam membuat suatu pertimbangan.
Adapun pengaruh faktor individual ini berubah-ubah sesuai dengan kompleksitas tugas. Dari hasil analisis data dengan bantuan program SPSS
dan dari pengujian hipotesis sebelumnya, terlihat bahwa dalam kompleksitas tugas, tidak mempengaruhi auditor dalam membuat pertimbangan. Hal yang
sama juga dikemukakan dengan penelitian yang dilakukan oleh Jamilah 2007, bahwa kompleksitas tugas tidak mempengaruhi audit judgement.
Berdasarkan hasil pengujian variabel penelitian secara simultan yang dilakukan melalui uji F, diperoleh hasil bahwa variabel bebas yang terdiri
dari budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas, secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan
auditor. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi menunjukkan angka sebesar 0,052 mengindikasikan bahwa variabel terikat pertimbangan
auditor mampu dijelaskan oleh variabel bebas budaya organisasi, konflik peran, dan kompleksitas tugas sebesar 5,2. Sementara sisanya sebesar
94,8 dapat dijelaskan oleh faktor-faktor lain seperti preferensi klien, pengalaman audit, pengaruh gender, dan lain sebagainya yang tidak
dimasukkan dalam penelitian ini.
Universitas Sumatera Utara
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Penelitian ini menguji apakah budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas memiliki pengaruh terhadap pertimbangan auditor.
Berdasarkan hasil pengujian terhadap auditor-auditor independen yang bekerja di beberapa kantor akuntan publik di wilayah Medan, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut dapat diambil kesimpulan sebagai berikut : •
budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas secara parsial tidak berpengaruh secara signifikan terhadap pertimbangan
auditor. Koefisien korelasi R sebesar 0,228 menunjukkan bahwa korelasi hubungan variabel pertimbangan auditor dengan variabel
bebas lainnya mempunyai hubungan yang lemah sebesar 22,8. Dikatakan lemah karena angka tersebut berada di bawah 50. Dan
hasil uji hipotesis menunjukkan masing-masing variabel memiliki t hitung t tabel, sehingga hipotesis awal yang menyatakan variabel
bebas secara parsial memiliki pengaruh yang signifikan ditolak. •
budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas secara bersama-sama tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
pertimbangan auditor. Nilai Adjusted R Square atau koefisien determinasi menunjukkan angka sebesar 0,052 mengindikasikan
Universitas Sumatera Utara