Akuntan Staf Organisasi Kantor Akuntan Publik

f. Akuntan Staf

Akuntan staf akuntan junior mengurus pekerjaan yang terinci dalam penugasan , biasanya di bawah penyeliaan langsung dari seorang senior atau orang yang tingkatnya lebih tinggi. Tanggung jawab awalnya terbatas, tetapi pekerjaannya penting untuk kantor akuntan maupun untuk klien. Akuntan staf tidak perlu mempunyai bekal pengalaman, tetapi harus berpendidikan formal yang baik di perguruan tinggi dengan titik berat pada bidang akuntansi dan masalah-masalah yang ada kaitannya. Dewasa ini kantor akuntan cenderung memilih para lulusan perguruan tinggi berdasarkan tes yang dilakukan oleh AICPA, dan diseleksi oleh direktur personalia dari kantor akuntan bersangkutan. Pada umunya kerja lapangan seorang akuntan staf – sekedar menyebutkan beberapa diantara tugas-tugasnya – meliputi pembuktian penjumlahan, perkalian, dan pembukuan perkiraan dari jurnal ke buku besar; menelusuri bukti-bukti asli ke catatan, membuat analisis dan jadwal; dan membuat rekonsiliasi. Akuntan staf harus melaporkan kesalahan dan segala masalah dan situasi yang tidak lazim secara langsung kepada senior dan bukan kepada orang lain. Kecakapan yang dikembangkan oleh seorang akuntan staf merupakan landasan untuk mencapai keberhasilan di kemudian hari. Walaupun tugas-tugas pemeriksaan itu seringkali menjemukan, tetapi kebiasaan menghadapi tugas semacam itu sangat perlu. Akuntan staf Universitas Sumatera Utara harus mampu melakukan kerja-sama yang erat dengan mereka yang sudah berpengalaman dan berpertimbangan matang; harus belajar untuk tidak membocorkan informasi kepada klien atau para karyawan klien; harus belajar untuk tidak sok pintar sendiri; harus mencintai pekerjaan; harus senantiasa ingin belajar; dan harus mempunyai kemampuan untuk mengembangkan diri. Ia diharapkan untuk senantiasa menjunjung tinggi harkat profesi, kantornya dan para atasannya. Jika akuntan staf baru pertama kali diterima bekerja, mereka dapat ditempatkan di kantor selama beberapa minggu untuk mempelajari manual audit perusahaan yang bersangkutan, yang menggariskan prosedur pelaksanaan audit, penyiapan kertas kerja, studi tentang pengendalian internal, isi laporan, dan sebagainya. Akuntan staf mungkin juga diminta untuk mencocokkan laporan yang sudah diketik dengan konsep tulisan tangan, untuk memeriksa semua perhitungan yang ada dalam konsep laporan, dan untuk menghadiri ceramah-ceramah yang diberikan oleh partner dan manajer. g. Variasi dalam Posisi Di kantor akuntan yang lebih kecil, enam tingkatan jabatan yang sudah diuraikan di atas mungkin dijadikan tiga saja, yaitu: akuntan staf, akuntan senior dan partner. Ada variasi dalam posisi karena perbedaan besarnya organisasi, penyebaran kantor cabang, dan jenis serta jumlah klien Arthur, 1996 : 55. Universitas Sumatera Utara Tidak ada garis batas yang pasti antara tugas dan tanggung-jawab posisi di berbagai tingkatan jabatan tersebut. Sebaliknya, pemisahan tugas dari tingkatan yang satu ke tingkatan lainnya tidak begitu jelas dan di beberapa titik tumpang-tindih. B. Tinjauan Penelitian Terdahulu Tabel 2.1 Tinjauan Penelitian terdahulu Peneliti Judul Populasi Sampel Hasil Penelitian Tri Ramaraya Koroy 2005 Pengaruh Preferensi Klien dan Pengalaman Audit terhadap Pertimbangan Auditor Auditor yang terdapat pada KAP di Indonesia Auditor dari KAP Jakarta, Surabaya, Yogyakarta, Denpasar dan Banjarmasin kepentingan klien tidak berpengaruh terhadap pertimbangan yang diambil auditor. Pengalaman audit menunjukkan karakteristik auditor yang benar-benar berbeda dalam struktu kognitif mereka. Sri Trisnaningsih 2007 Independensi Auditor dan Komitmen Organisasi Sebagai Mediasi Pengaruh Pemahaman Good governance, Gaya Kepemimpina dan Budaya Organisasi terhadap Kinerja auditor yang bekerja di KAP di seluruh Indonesia, yang tercatat pada Directory Ikatan Akuntan Indonesia IAI 510 auditor menunjukkan bahwa Pemahaman good governance dan budaya organisasi tidak berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor, sebaliknya, gaya kepemimpinan yang terdapat pada 53 KAP di Jawa Timur Universitas Sumatera Utara Organisasi Komparte men Akuntan Publik 2006 berpengaruh langsung terhadap kinerja auditor Dwi Cahyono 2005 Pengaruh Mentoring terhadap Kepuasan kerja, Konflik Peran dan Prestasi Kerja serta Niatan untuk Pindah Studi Empiris di Lingkungan Kantor Akuntan Publik. Auditor secara individu yang terdapat pada KAP yang tercatat di direktori IAI-KAP tahun 2004 Auditor berdasarkan jumlah populasi KAP mentoring formal dan informal berpengaruh positif terhadap peningkatan prestasi kerja dan kepuasan kerja auditor independent. Sedangkan prestasi kerja berpengaruh negative tidak signifikan terhadap niatan untuk pindah. Di sisi lain pengaruh mentoring terhadap konflik peran belum dapat didukung. Siti Jamilah dan Zaenal 2007 Pengaruh Gender, Tekanan, Ketaatan, dan Kompleksitas Tugas terhadap Audit Judgement. seluruh auditor yang bekerja pada KAP yang terdaftar di Directory KAP yang dikeluarka n oleh IAI pada tahun 2003. 47 auditor level yunior hingga senior yang bekerja di KAP Jawa Timur. Tidak ada pengaruh gender terhadap pengambilan judgement, demikian halnya dengan kompleksitas tugas. Tetapi tekanan ketaatan dari atasan maupun klien akan berpengaruh secara signifikan terhadap audit Universitas Sumatera Utara judgement. Dalam arti auditor cenderung membuat keputusan yang kurang tepat Sumber : Disusun Penulis, 2009

C. Kerangka Konseptual

Cara pandang auditor dalam menanggapi informasi berhubungan dengan tanggung jawab dan risiko audit yang akan dihadapi oleh auditor sehubungan dengan pertimbangan yang dibuatnya. Pertimbangan seorang auditor memiliki pengaruh yang kuat terhadap opini yang akan dikeluarkan kemudian. Sementara itu, seorang auditor dalam melakukan tugasnya membuat audit judgment tersebut dipengaruhi oleh banyak faktor, baik bersifat teknis ataupun non teknis. Aspek perilaku individu, sebagai salah satu faktor yang banyak mempengaruhi pembuatan audit judgment. Peranan budaya organisasi pun tidak dapat diremehkan sebagai sarana dalam membangun dan mewujudkan perilaku individu sesuai harapan organisasi. Setiap organisasi memiliki budaya, dan budaya dapat mempunyai pengaruh yang bermakna pada sikap dan perilaku anggota-anggota organisasi, yang terdiri dari sumber daya manusia dengan latar belakang dan tingkatan yang berbeda. Sementara budaya melekat pada masing-masing individu akan tercermin dalam sikap dan perilaku individu pada saat melaksanakan pekerjaan, dan akan menjadi budaya yang akan diyakini oleh kelompok, yang akhirnya membentuk budaya organisasi. Budaya organisasi Universitas Sumatera Utara

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

4 108 125

Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi Auditor, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Judgment Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan

1 54 62

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, PENGALAMAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang)

0 6 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 2 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 3 17

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

0 2 15

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

1 7 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MALANG DAN SURABAYA

0 0 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR, DAN TINGKAT RELIGIUSITAS AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN ETIS AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 173

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KONFLIK PERAN DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR ( STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 8