2 Manajemen gagal dalam mendefinisikan peranan dan tugas
masing-masing orang atau bagian secara jelas sehingga terjadi ketumpang-tindihan peranan.
3 Komunikasi yang lemah atau munculnya kesalahpahaman
tentang apa yang perlu dilakukan dan kapan. Ini terkait dengan keputusan yang tidak jelas atau sosialisasi kebijakan yang
tidak jelas. 4
Kegagalan dalam mengontrol diri atau kehilangan kendali losing temparement.
5 A personalitiy clash yang bentuknya macam-macam. Kalau
ada orang yang tidak suka terhadap gaya kempemimpinan atau gaya kerja orang-orang tertentu mungkin
ini bisa
menimbulkan konflik di tempat kerja. 6
Kurang pengalaman dalam menduduki posisi tertentu atau peranan tertentu. Orang yang baru menduduki posisi
atau jabatan tertentu, biasanya sering melakukan hal-hal yang bisa
menimbulkan konflik.
b. Pengertian Peran
Pengertian peran sendiri menurut Syam et al., 2006 adalah seperangkat pengharapan yang ditujukan kepada pemegang jabatan
pada posisi tertentu.
Menurut Horton dan Hunt 1993 : 129 peran role adalah
perilaku yang diharapkan dari seseorang yang memiliki suatu status.
Universitas Sumatera Utara
Sedangkan, Abu Ahmadi 1982 : 50 mendefinisikan peran sebagai suatu kompleks pengharapan manusia terhadap caranya
individu harus bersikap dan berbuat dalam situasi tertentu berdasarkan
status dan fungsi sosialnya. c.
Pengertian Konflik Peran
Konflik peran menurut Cahyono 2005 adalah kemunculan dua atau lebih penyampai peran secara berbarengan yang saling
bertentangan. Cahyono kemudian mengidentifikasi banyak jenis konflik peran, tetapi yang paling relevan dengan praktek akuntan publik adalah
konflik antar penyampai peran dan konflik individu- peran. Konflik antar penyampai peran terjadi bila pengharapan seorang penyampai
peran manajer audit bertentangan dengan pengharapan-pengharapan penyampai peran lain manajer audit lain. Konflik individu-peran
terjadi bilamana tuntutan-tuntutan peran tidak sesuai dengan kebutuhan-
kebutuhan, niat-niat atau kapasitas si individu.
Syam 2006 menyatakan bahwa individu akan mengalami konflik peran apabila ada dua tekanan atau lebih yang terjadi secara bersamaan
yang ditujukan kepada seseorang, sehingga apabila individu tersebut mematuhi satu diantaranya akan mengalami kesulitan atau tidak
mungkin mematuhi yang lainnya. Sehingga konflik peran terjadi jika individu mempunyai peran ganda yang bertentangan atau menerima
berbagai pengharapan atas peran yang bertentangan atas jabatan
tertentu.
Universitas Sumatera Utara
Konflik peran timbul karena adanya dua ”perintah” yang berbeda yang diterima secara bersamaan dan pelaksanaan salah satu perintah
saja yang akan mengakibatkan terabaikannya perintah yang lain. Seorang profesional dalam melaksanakan tugasnya, terutama ketika
menghadapi suatu masalah tertentu akan sering menerima dua perintah sekaligus. Perintah yang pertama datangnya dari kode etik profesi,
sedangkan yang kedua dari sistem pengendalian yang berlaku di perusahaan kekuasaan birokratis. Apabila profesional bertindak sesuai
dengan kode etiknya, maka ia akan merasa tidak berperan sebagai karyawan perusahaan yang baik, dan sebaliknya jika ia bertindak sesuai
dengan prosedur yang berlaku di perusahaan, maka ia akan merasa
bertindak secara tidak profesional.
3. Kompleksitas Tugas