pada umumnya auditor yang bekerja di instansi pajak, di Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan BPKP,
dan Badan Pemeriksa Keuangan BPK menggunakan kriteria undang-undang, prinsip akuntansi yang berlaku
umum dan peraturan-peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah, perusahaan swasta, Badan Usaha Milik Negara,
Badan Usaha Milik Swasta, serta insatansi pajak yang terkait. Jadi, kriteria yang dipakai dalam suatu audit tergantung
kepada tujuan audit yang bersangkutan. 5
Penyampaian hasil kepada pihak yang berkepentingan. Penyampaian hasil ini dilakukan dengan secara tertulis dalam
bentuk laporan audit audit report yang merupakan hasil- hasil temuan kepada para pemakai laporan. Laporan yang
satu dapat berbeda dengan laporan yang lainnya, tetapi pada dasarnya semuanya harus mampu menyampaikan kepada
pihak yang berkepentingan seberapa jauh tingkat kesesuaian dari informasi yang sedang mereka periksa dengan kriteria
yang telah ditetapkan sebelumnya.
b. Jenis Audit
Menurut Arthur W. Holmes seperti yang dikutip dari Singh
2008 : 12 “Audit dikelompokkan menjadi general audit dan special
audit. General audit adalah pemeriksaan terhadap laporan keuangan, dan audit yang lain termasuk special audit”.
Universitas Sumatera Utara
Audit yang dilakukan auditor atau profesi akuntan sangant banyak macamnya, antara lain audit operasional, audit manajemen,
audit kinerja, financial audit, fraud and forensic audit, quality audit, tax audit, compliance audit, banking audit dan internal control system
audit. Berdasarkan tujuan atau objektif, audit dapat dikelompokkan
menjadi beberapa macam audit, antara lain: 1
Compliance Audit, antara lain financial audit, legal audit, fraud and forensic audit.
2 Recommendation, antara lain operational audit,
management audit, internal control system audit. 3
Quality Assurance, antara lain evaluated audit dan Quality Audit.
Menurut Agoes 2004:9, ditinjau dari luasnya pemeriksaan, audit bisa dibedakan atas
1 General Audit Pemeriksaan Umum
Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh kantor akuntan publik yang indenpenden,
dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.
Pemeriksaan tersebut harus dilakukan sesuai Standar Profesi Akuntan Publik SPAP, dan memerhatikan kode etik
Universitas Sumatera Utara
akuntan Indonesia yang telah ditetapka oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
2 Special Audit pemeriksaan khusus
Suatu pemeriksaan khusus atau terbatas sesuai dengan permintaan auditor yang dilakukan oleh kantor akuntan
publik yang independen dan pada akhir pemerikasaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran
keuangan secara kesseluruhan. Pendapat yang diberikan terbatas pada pos atau masalah tertentu yang diperiksa,
karena prosedur audit yang dilakukannya terbatas.
c. Pengertian Pertimbangan Auditor
Jamilah et.al 2007 mendefinisikan pertimbangan auditor
sebagai berikut :
Pertimbangan auditor merupakan kebijakaan auditor dalam menentukan pendapat mengenai hasil auditnya, yang mengacu
pada pembentukan suatu keputusan, gagasan, pendapat atau perkiraan tentang suatu objek, peristiwa, status, atau jenis
peristiwa lain.
Kemudian Hogarth 1992 dalam Jamilah et.al, 2007 mengartikan pertimbangan auditor itu sebagai proses kognitif yang
merupakan perilaku pemilihan dan pembentukan keputusan, dimana pertimbangan itu sendiri merupakan suatu proses yang terus menerus
dalam perolehan informasi termasuk umpan balik dari tindakan sebelumnya, pilihan untuk bertindak atau tidak bertindak, penerimaan
Universitas Sumatera Utara
informasi lebih lanjut. Jika informasi terus-menerus datang, akan muncul pertimbangan dan keputusan baru.
Bonner 1994 dalam Zulaikha 2006 mengatakan bahwa inti keputusan yang bersumber dari berbagai informasi dapat digunakan
oleh auditor untuk membuat judgment dalam suatu penugasan audit independen. Auditor dapat mengidentifikasi salah saji dalam laporan
keuangan, mempelajari dan menganalisis informasi kunci tentang risiko yang ada inharent risk, risiko pengendalian control risk, hasil
prosedur analitis, pengujian pengendalian, dan hasil dari pengujian substantif.
5. Organisasi Kantor Akuntan Publik