Uji Multikolinieritas Uji Heteroskedastisitas

dengan hasil pengujian dengan menggunakan histrogam, bahwa data telah terdistribusi normal.

b. Uji Multikolinieritas

Menurut Ghozali 2005:91 “uji multikolinieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas independen”. Untuk mengetahui ada atau tidaknya korelasi antar variabel bebas tersebut, dapat dilihat dari nilai Tolerance atau sama dengan nilai Variance Inflation Factor VIF, apabila nilai Tolerance 0,10 atau VIF 10, maka terjadi multikolinieritas dan apabila nilai Tolerance 0,10 atau VIF 10 maka tidak terjadi multikolinieritas Ghozali 2005:92. Tabel 4.16 Hasil Uji Multikolinieritas Model Colliniearity Statistics Tolerance VIF 1 Constant Budaya Organisasi 0,958 1,044 konflik peran 0,975 1,025 kompleksitas tugas 0,982 1,019 Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xvii Berdasarkan tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa penelitian ini bebas dari adanya multikolinieritas. Hal ini bisa dilihat dengan membandingkannya dengan nilai Tolerance dan VIF. Semua variabel bebas yang digunakan dalam penelitian ini memiliki Tolerance yang lebih besar dari 0,10. Jika dilihat dari VIF nya, bahwa tak satupun Universitas Sumatera Utara variabel bebas yang memiliki nilai lebih dari 10. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi multikolinieritas dalam variabel bebasnya.

c. Uji Heteroskedastisitas

Ghozali 2005:105 menyatakan bahwa “uji heteroskedastisitas memiliki tujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variabel dan residual dari satu pengamatan ke pengamatan yang lain”. Jika varians dari residual satu ke pengamatan lainnya tetap, maka disebut homokedastisitas, jika berbeda disebut dengan heteroskedastisitas. Cara yang dilakukan untuk melihat ada tidaknya hetesroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat grafik Scatterplot antara nilai prediksi variabel terikat dengan residualnya. Jika ada pola titik-titik yang membentuk pola tertentu yang teratur maka terjadi heteroskedastisitas, namun jika tidak ada pola yang jelas serta titik menyebar di atas serta di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas. Berikut ini merupakan hasil pengujian dengan menggunakan grafik Scatterplots untuk menganalisis ada atau tidaknya heteroskedastisitas. Universitas Sumatera Utara Scatterplot Dependent Variable: pertimbangan auditor Regression Standardized Predicted Value 2 1 -1 -2 -3 R egr essi on S tudent ize d R esi dual 2 1 -1 -2 -3 Gambar 4.3 Hasil Uji Heteroskedastisitas Sumber : Pengolahan data dengan SPSS, 2009 Lampiran xvii Berdasarkan grafik Scatterplots di atas terlihat bahwa titik-titik menyebar secara acak serta tersebar di atas maupun di bawah angka 0 pada sumbu Y, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas pada model regresi. Artinya bahwa model ini layak dipakai untuk menjelaskan pengaruh budaya organisasi, konflik peran dan kompleksitas tugas sebagai variabel independen terhadap pertimbangan auditor sebagai variabel dependen. Universitas Sumatera Utara

4. Analisis Regresi

Dokumen yang terkait

Pengaruh Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor Dengan Konflik Peran dan Ketidakjelasan Peran Sebagai Variabel Moderating (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Medan)

4 108 125

Pengaruh Tekanan Ketaatan, Independensi Auditor, Dan Kompleksitas Tugas Terhadap Judgment Auditor Pada Kantor Akuntan Publik Di Medan

1 54 62

PENGARUH TEKANAN KETAATAN, PENGALAMAN DAN KOMPLEKSITAS TUGAS TERHADAP PERTIMBANGAN AUDITOR DALAM PEMBERIAN OPINI (Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Kota Malang)

0 6 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 2 19

PENGARUH KONFLIK PERAN, KETIDAKJELASAN PERAN, INDEPENDENSI, DAN KOMITMEN ORGANISASI TERHADAP KINERJA Pengaruh Konflik Peran, Ketidakjelasan Peran, Independensi, dan Komitmen Organisasi Terhadap Kinerja Auditor (Studi empiris pada Kantor Akuntan Publik di

0 3 17

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

0 2 15

PENGARUH GENDER, KOMPLEKSITAS TUGAS, TEKANAN KETAATAN, DAN PENGALAMAN AUDITOR TERHADAP Pengaruh Gender, Kompleksitas Tugas, Tekanan Ketaatan, Dan Pengalaman Auditor Terhadap Pertimbangan Audit ( Studi Empiris Pada Kantor Akuntan Publik di Surakarta dan D

1 7 14

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI TERHADAP KINERJA AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI MALANG DAN SURABAYA

0 0 15

PENGARUH BUDAYA ORGANISASI, KOMITMEN PROFESIONAL AUDITOR, DAN TINGKAT RELIGIUSITAS AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN ETIS AUDITOR PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SURABAYA Repository - UNAIR REPOSITORY

0 1 173

PENGARUH IKLIM ORGANISASI, KONFLIK PERAN DAN KELEBIHAN PERAN TERHADAP KINERJA AUDITOR ( STUDI EMPIRIS PADA KANTOR AKUNTAN PUBLIK DI SEMARANG) - Unika Repository

0 0 8