Hipotesis statistik METODOLOGI PENELITIAN
kemampuan berpikir kritis matematis antara kelompok eksperimen kelompok dengan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have dengan
kelompok kontrol kelompok yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 3 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok kontrol
Statistik Deskriptif Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 31
31 Maksimum
94 86
Minimum 42
31 Rata-rata
68,65 60,02
Median Me 70,19
61,13 Modus Mo
73 63,83
Varians 199,1
258,92 Simpangan Baku S
14,11 16,09
Kemiringan –0,31
-0,24
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata, nilai maksimum, median dan modus pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol. Berarti siswa pada kelompok eksperimen memiliki kemampuan berpikir kritis dengan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol terlihat dari nilai rata-rata seluruh siswa dan nilai individu siswa yang lebih tinggi terlihat dari nilai maksimum yang diperoleh oleh siswa
pada kelompok eksperimen. Nilai terbanyak yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen memiliki selisih 9,17 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
terbanyak yang diperoleh oleh siswa kelompok kontrol. Dilihat dari sebaran data kedua kelompok terlihat bahwa kelompok kontrol memiliki sebaran yang sedikit
lebih heterogen karena memiliki nilai varian dan simpangan baku yang lebih besar
dari kelompok eksperimen. Berarti kemampuan berpikir kritis matematis pada kelompok kontrol lebih bervariasi dan menyebar terhadap rata-rata kelas,
sedangkan kemampuan berpikir kritis matematis pada kelompok eksperimen sedikit lebih mengelompok dan cenderung sama. Tingkat kemiringan di kelompok
eksperimen sebesar –0,31, sedangkan kemiringan di kelompok kontrol sebesar -
0,24. Karena kedua kelas memiliki kemiringan bernilai negatif, maka kecenderungan data mengumpul di atas nilai rata-rata.