Uji Hipotesis Teknik Analisis Data 1.
Gambar 4.1 Histogram dan Poligon Frekuensi
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Kelompok Eksperimen
2.
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelompok Kontrol
Hasil tes yang diberikan kepada kelompok kontrol yang menggunakan strategi pembelajaran konvensional memiliki nilai terendah adalah 31 dan nilai
tertinggi adalah 86 yang masing-masing diperoleh 1 orang siswa. Untuk lebih jelasnya, data hasil tes kemampuan berpikir kritis matematis kelompok kontrol
disajikan dalam bentuk tabel distribusi frekuensi sebagai berikut:
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Kemampuan Berpikir Kritis Matematis
Kelompok Kontrol No.
Interval Batas
Bawah Batas
Atas Frekuensi
f
i
fi f
k
1 31
– 40 30.5
40.5 5
16.13 5
2 41
– 50 40.5
50.5 4
12.90 9
3 51
– 60 50.5
60.5 6
19.35 15
4 61
– 70 60.5
70.5 8
25.81 23
5 71
– 80 70.5
80.5 4
12.90 27
786 81
– 90 80.5
90.5 4
12.90 31
Jumlah 31
100.00
41,5 50,5
59,5 68,5
77,5 95,5
86,5 5
7 9
2 8
6 4
3 1
Nilai Frekuensi
Pada kelompok kontrol diperoleh nilai rata-rata sebesar 60.02. Terdapat 16 orang siswa kelompok kontrol mendapat nilai di atas rata-rata atau sebesar
51,61 dari seluruh siswa kelompok kontrol, sedangkan siswa yang nilainya dibawah rata-rata ada 15 orang atau sebesar 48,39. Siswa yang kemampuan
berpikir kritis matematisnya rendah, yaitu sebanyak 16.13 pada interval 31-40, sedangkan siswa yang kemampuan berpikir kritis matematisnya tinggi berada
pada interval 81-90 dengan persentase sebesar 12,9. Persentase tertinggi terdapat pada interval 61-70 sebesar 25,81. Sebaran dari kemampuan berpikir
kritis matematis pada kelompok kontrol lebih besar dari kelompok eksperimen, ditunjukan dengan skor varians adalah 258,92 dan skor simpangan baku adalah
16,09. Secara visual penyebaran data kemampuan berpikir kritis matematis pada kelompok kontrol dengan pembelajaran menggunakan strategi konvensional dapat
dilihat pada histogram dan poligon frekuensi berikut:
Gambar 4.2 Histogram dan Poligon Frekuensi
Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Kelompok Kontrol
Berdasarkan uraian mengenai kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok eksperimen dan kemampuan berpikir kritis matematis siswa kelompok
kontrol dapat terlihat adanya perbedaan. Untuk lebih memperjelas perbedaan
5 7
9
2
1
8 6
4 3
1
Nilai Frekuensi
30,5 40,5
50,5 60,5
70,5 90,5
80,5
kemampuan berpikir kritis matematis antara kelompok eksperimen kelompok dengan strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have dengan
kelompok kontrol kelompok yang diajarkan dengan strategi pembelajaran konvensional, dapat dilihat pada tabel berikut:
Tabel 4. 3 Perbandingan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa Kelompok
Eksperimen dan Kelompok kontrol
Statistik Deskriptif Kelompok
Eksperimen Kontrol
Jumlah Siswa 31
31 Maksimum
94 86
Minimum 42
31 Rata-rata
68,65 60,02
Median Me 70,19
61,13 Modus Mo
73 63,83
Varians 199,1
258,92 Simpangan Baku S
14,11 16,09
Kemiringan –0,31
-0,24
Dari Tabel 4.3 dapat diketahui bahwa nilai rata-rata, nilai maksimum, median dan modus pada kelompok eksperimen lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol. Berarti siswa pada kelompok eksperimen memiliki kemampuan berpikir kritis dengan rata-rata yang lebih tinggi dibandingkan
kelompok kontrol terlihat dari nilai rata-rata seluruh siswa dan nilai individu siswa yang lebih tinggi terlihat dari nilai maksimum yang diperoleh oleh siswa
pada kelompok eksperimen. Nilai terbanyak yang diperoleh siswa pada kelompok eksperimen memiliki selisih 9,17 lebih tinggi dibandingkan dengan nilai
terbanyak yang diperoleh oleh siswa kelompok kontrol. Dilihat dari sebaran data kedua kelompok terlihat bahwa kelompok kontrol memiliki sebaran yang sedikit
lebih heterogen karena memiliki nilai varian dan simpangan baku yang lebih besar