Pengujian Hipotesis Analisis Data 1.
penyelesaian masalah pertanyaan dari kelompok lain. Berikut merupakan contoh hasil pekerjaan siswa dalam tahap menyelesaikan masalah pada LKS 1:
Gambar 4.7 Tahap Penyelesaian Masalah pada LKS 1
Pada tahap penyelesaian masalah siswa melakukan proses diskusi untuk menemukan jawaban yang paling relevan atas pertanyaan dari kelompok lain.
Setiap siswa dapat memberikan pendapat dan pada akhirnya menetapkan satu keputusan mengenai jawaban yang dianggapnya paling relevan. Tahap ini
menuntut siswa untuk memutuskan suatu tindakan berupa mendapatkan solusi paling benar, jelas, fokus dan akurat.
Terlihat respon yang diberikan siswa saat pertama kali mengenal strategi pembelajaran aktif teknik Question Student Have sangat antusias, karena
pembelajaran bersifat berkelompok dan menggunakan LKS berbeda dengan cara mereka belajar sebelumnya, namun respon yang baik ini belum sejalan dengan
keefektifan pembelajaran berkelompok pada pertemuan pertama. Hal tersebut disebabkan karena siswa belum terbiasa. Siswa kurang percaya diri dalam
mengerjakan LKS, hal ini terlihat dari seringnya siswa bertanya pada guru atas hasil pekerjaan mereka pada kegiatan dalam ilustrasi benar atau salah. Guru
membimbing siswa secara lisan dan siswa mengikuti arahan yang diberikan guru. Selain itu siswa juga banyak bertanya pada tahap merumuskan pertanyaan. Pada
awal pertemuan siswa kebingungan membuat pertanyaan yang akan diajukan.
Guru mengarahkan untuk membuat pertanyaan yang mereka belum pahami berkaitan dengan materi dalam ilustrasi yang diberikan. Pertemuan-pertemuan
selanjutnya menunjukan perkembangan dari pertemuan pertama. Siswa mulai
terbiasa melakukan setiap tahap dalam LKS.
Pada kelas kontrol pembelajaran menggunakan strategi konvensional. Sebagai upaya meningkatkan berpikir kritis pada pembelajaran konvensional,
pembelajaran dibuat bersifat lebih interaktif. Berbeda dengan kelas eksperimen yang pembelajarannya bersifat mandiri, pembentukan konsep pada kelas kontrol
tidak secara langsung menemukan konsep, tetapi melalui penjelasan dari guru. Guru sebagai pusat pembelajaran memudahkan dalam mengajak siswa berpikir
melalui cara berpikir guru tetapi jika siswa hanya melihat tanpa ikut dalam proses akan sulit melatih kemampuan berpikir kritisnya, maka diperlukan interaksi agar
siswa tidak hanya melihat tetapi ikut berpikir dalam merumuskan konsep walaupun tidak secara langsung. Pada proses interaksi guru dengan siswa dapat
membantu siswa dalam mengembangkan kemampuan berpikir kritisnya. Tes akhir kemampuan berpikir kritis matematis untuk kelas eksperimen
dilakukan pada hari yang sama dengan kelas kontrol. Soal tes kemampuan berpikir kritis matematis terdiri dari 9 soal uraian yang terdiri atas 4 indikator
berpikir kritis.
a Memfokuskan Pertanyaan
Indikator berpikir kritis yang pertama adalah memfokuskan pertanyaan mengidentifikasi atau merumuskan masalah terdapat 1 butir soal yang mengukur
indikator ini, yaitu soal nomor 3.
Soal nomor 3
Diketahui himpunan-himpunan berikut: P = {bilangan prima kurang dari 11}
Q = {x| 3x≤ 13, x ∈ bilangan ganjil} R = {semua faktor dari 20}
S = {4 bilangan pertama kelipatan dari 5} Bagaimana cara kamu menemukan kebenaran pernyataan di bawah?
a. P ∩ Q ∩ R = {5}
b. P ∪ Q ∪ R = {2, 3, 5, 7, 10, 20}
c. P ∩ R ∪ S = {2, 5}
d. Q ∪ R ∩ S = {5, 7, 9, 10, 11, 13}
Cara menjawab siswa kelompok kontrol
Cara menjawab siswa kelompok eksperimen
Gambar 4.8 Cara Menjawab Soal Nomor 3 pada Kelompok Eksperimen dan
Kontrol