Tujuan dan Fungsi Bimbingan Rohani Islam

ketegangan psikologis seperti kesulitan atau emosi negatif yang dihasilkan dari konflik hubungan sosial. 12 Namun, dalam perkembangannya, kata stres semakin meluas. Stres, yang semula merupakan konstruk fisika, kemudian di pergunakan juga pada biologi, kedokteran, dan psikologi untuk menggambarkan manusia. Orang awam banyak mengatakan bahwa mereka berada dalam keadaan stres ketika mereka sedang berada dalam keadaan penurunan emosi karena kelelahan atau marah. Istilah stres semakin popular, stres kemudian dianggap sebagai gejala umum masyarakat pada abad modern. Saat ini istilah stres telah meluas dipergunakan di berbagai kalangan, termasuk ilmuan dan masyarakat muslim. Al-Qur’an sendiri sebenarnya telah menggunakan kata beban pada punggung untuk menggambarkan masalah berat yang dihadapi oleh manusia. Dan kami telah menghilangkan dari pada-Mu bebanmu. Yang memberatkan punggungmu. QS. Al-Insyirah 1-3. Ayat ini, dalam pemaparannya telah menggunakan permisalan dari prinsip mekanika beban, dimana punggung merupakan daerah yang mendapatkan tenaga. Daerah yang mendapatkan tenaga, dalam prinsip mekanika beban disebut stres. Menurut Hans selye, dalam bukunya Dadang Hawari, yang dimaksud stres ialah “Respon tubuh yang sifatnya Non Spesifik terhadap setiap tuntutan beban atas nya. 13 Stres adalah respon tubuh yang tidak 12 Aliah B. Purwakania Hasan, Pengantar Psikologi Kesehatan Islami ,Jakarta: Rajawali Press, 2008, h. 75. 13 Dadang Hawari, Manajemen Stres Cemas dan Depresi, Jakarta: Gaya Baru, 2001, h.17. spesifik lagi terhadap suatu fenomena yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari dan tidak dapat dihindari, yang mana semua orang pasti mengalaminya. Stres memberi dampak secara total pada individu yaitu terhadap fisik, psikologis, intelektual, sosial dan spiritual, stres dapat mengancam keseimbangan fisiologis. 14 Menurut peneliti stres merupakan suatu respon ketegangan dalam jiwanya atau dalam hidupnya yang diakibatkan oleh banyaknya tuntutan, kesulitan, persaingan hidup serta berbagai permasalahan dalam kehidupan yang sampai saat ini permasalahan tersebut semakin sulit untuk dipecahkan, sehingga dapat memicu ketegangan psikologis seseorang yang sedang mengalami stres. Lebih lanjut disebutkan bahwa stres yang berlarut-larut dan dalam intensitas yang tinggi dapat menyebabkan penyakit fisik dan mental seseorang, yang akhirnya dapat menurunkan produktfitas kerja dan buruknya hubungan interpersonal. 15 Menurut Hans Selye Stres terbagi menjadi 2 jenis yaitu: Distress dan Eustres, Distres adalah stres yang biasanya di dapat dari sebuah tuntutan yang tidak menyenangkan sehingga membawa efek atau akibat yang buruk atau negatif. Sedangkan Eustress adalah biasanya disebut stres baik karena dapat membawa efek baik atau positif, contohnya dari efek yang ditimbulkan dari jenis stres ini adalah membuat seseorang bersemangat untuk berusaha memenuhi tuntutan yang ada. 14 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan, Jakarta: Sagung Seto, 2004, h. 9. 15 Rasmun, Stres, Koping dan Adaptasi teori dan pohon masalah keperawatan, Jakarta: Sagung Seto, 2004, h. 8

2. Penyebab Stres