Kondisi SDM Program Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2

objek penelitian dengan alasan keterbatasan waktu atau mental dari warga binaan itu sendiri. Berikut adalah identitas dari responden yang akan peneliti paparkan.

1. Identitas Informan Pembimbing

a. Muhammad Kurniawan, S.Sos. Nama pembimbing bernama Muhammad Kurniawan S.Sos ia sering dipanggil dengan sebutan pak Kur. Ia adalah salah satu staff di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 yang menjabat sebagai bagian Bimbingan dan Penyaluran. Ia lahir di Jakarta pada tanggal 14 Januari 1979 dan kini sedang melanjutkan studi di Universitas Indraprasta jurusan Bimbingan dan Konseling. Dari kepribadiannya dpat kita lihat ia sangat ramah terhadap orang-orang yang berada di sekitarnya bahkan kepada Warga Binaan Sosial yang ada di Panti, sehingga memudahkan beliau untuk selalu berkomunikasi dan bersosialisasi dengan siapapun. Dalam kesehariannya selaku pembimbing ia selalu memberikan bimbingan berupa bimbingan do’a dan dzikir pada setiap hari Senin, Rabu dan Kamis pada pukul 07.00 sampai selesai. Ia sangat bertanggung jawab sekali terhadap tugasnya, tak kenal lelah ia terus membimbing Warga Binaan Sosial dalam memberikan ilmu agamanya terutama dalam bimbingan do’a dan dzikir yang selalu ia ajarkan. Dia mengatakan bahwa: “Semua ini saya lakukan agar Warga Binaan Sosial selalu mengingat Allah SWT, berharap hatinya menjadi tenang, dan juga mereka bisa ingat siapa dirinya, dan mereka bisa bertemu kembali dengan keluarganya, saya ingin mereka tidak lagi menopang hidup dijalanan”. 6

2. Identitas Informan Warga Binaan Sosial

Adapun yang menjadi sampel terbimbing berjumlah 5 orang, diantaranya 4 orang wanita dan 1 orang laki-laki. Mereka ialah yang aktif dalam mengikuti bimbingan do’a dan dzikir. Berikut wawancara mengenai identitas dan kisah hidup warga binaan yang yang akan peneliti sampaikan: a. Neneng Heni Neneng lahir di Surabaya pada tanggal 4 Mei 1989, orang tuanya bernama Rumini dan Abudin mereka tinggal di Cianjur, Neneng beragama Islam, ia mempunyai seorang suami, dan seorang anak. Pendidikan terakhir Neneng hanya sampai kelas 2 Sekolah Dasar SD. Dalam hal pekerjaan dia sempat ditawari untuk menjadi tenaga kerja di Malaysia, akan tetapi ia tidak beruntung, ia tidak sampai di tempat tujuan yang akan menjadi tempat kerjanya malaysia, disebabkan ia dibohongi dan ditinggalkan begitu saja oleh seseorang yang mengaku sebagai utusan dari malaysia. Setelah dibohongi Neneng kini tinggal di Jakarta, ia terpaksa melamar untuk bekerja sebagai buruh pabrik, Neneng tidak berani untuk pulang lagi ke kampung halamannya dikarenakan malu oleh keluarga dan tetangganya, hal ini yang sangat membuatnya tertekan dan jiwanya terguncang. 7 6 Wawancara pribadi dengan bapak Kurniawan selaku staff bimbingan dan penyaluran, Jakarta, pada hari senin 8 september 2014. 7 Wawancara pribadi dengan Neneng Heni di Panti, Jakarta, pada hari jum’at 12 september 2014