Cara Menghilangkan Stres Stres
suatu harapan, serta meminta perlindungan dari segala macam marabahaya.
Do’a adalah wujud ketergantungan manusia yang lemah dan hina kepada penciptanya yang Maha Perkasa dan Maha Mulia. Dialah Allah
SWT, satu-satunya yang patut dijadikan sandaran, tempat bergantung, dan tempat kembali yang mutlak.
36
Do’a merupakan bagian dari dzikir, ia adalah permohonan. Setiap dzikir kendati dalam redaksinya tidak terdapat permohonan, tetapi
kerendahan hati dan rasa butuh kepada Allah yang selalu menghiasi pezikir, menjadikan dzikir mengandung do’a.
37
Perbedaan do’a dan dzikir hanyalah terletak pada rangkaian isi kalimat yang terkandung antara dzikir
dan do’a yang diucapkan. Perbedaan juga hanya terdapat pada ketika seseorang mengucapkan do’a biasanya diawali dengan ucapan-ucapan
dzikir terlebih dahulu, dan antara dzikir dan do’a merupakan dua perbedaan yang saling melengkapi, hal ini sebagaimana tertuang dalam
firman Allah SWT mengenai do’a dan dzikir yaitu QS. Ali imran ayat 191 yang berbunyi:
“yaitu orang yang mengingat Allah sambil berdiri, duduk, atau dalam keadaan berbaring, dan mereka memikirkan tentang penciptaan
langit dan bumi seraya berkata “Ya Tuhan kami, tidaklah Engkau
36
Muhammad Syafii A, Sukses Besar dengan Intervensi Allah, h.14
37
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir Doa, Jakarta: Lentera Hati, 2006, h. 177
menciptkan semua ini sia-sia, maha suci Engkau, lindungilah kami dari azab neraka”. QS. Ali Imran:191
Sebelum berdo’a terlebih dahulu diawali dengan dzikir kemudian diakhiri dengan do’a berupa permohonan ampun dari segala dosa dan
kesalahan. Jadi pada dasarnya tidak ada perbedaan yang mendasar antara dzikir dengan do’a. Dzikir yang dilakukan merupakan rangkaian dari suatu
cara do’a yang akan dilakukan seorang hamba. Do’a dalam istilah Agamawan adalah permohonan hamba kepada
Tuhan agar memperoleh anugerah pemeliharaan dan pertolongan, baik buat si pemohon maupun pihak lain. Permohonan tersebut harus lahir dari
lubuk hati yang terdalam disertai dengan ketundukan dan pengagungan kepadaNya.
38
Adapun ayat Al Qur’an yang menjelaskan mengenai Do’a tertera dalam QS. Al Baqarah ayat 186.
“Apabila hamba-hambaKu bertanya kepadamu tentang Aku, maka jawablah bahwa Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang
berdoa apabila dia berdoa kepadaKu, maka hendaklah mereka memenuhi segala perintahKu dan hendaklah mereka beriman kepadaKu, agar
mereka selalu berada dalam kebenaran”.
Dalam doa terkandung unsur dzikir, dan dzikir memiliki pengaruh terapi terhadap jiwa. Ada do’a ketika seseorang sedang mengalami
kesusahan, penderitaan, ketakutan dan sebagainya. Ada pula do’a ketika manusia memperoleh kesenangan, kepuasan, dan kegembiraan. Ada pula
38
M. Quraish Shihab, Wawasan Al-Qur’an tentang Zikir Doa, Jakarta: Lentera Hati, 2006, h. 179