Identitas Informan Pembimbing Pengungkapan dan Penjelasan Data

terakhirnya yaitu Sekolah Menengah Pertama SMP di Tegal. Dia kini bekerja sebagai pengemis, juga mempunyai sampingan pekerjaan sebagai Pembantu Rumah Tangga untuk cuci dan gosok pakaian. Pendapatan yang ia dapatkan dari mengemi sebesar Rp. 150.000 dalam sehari, suaminya bekerja dibengkel dekat Balai Kota yang berpenghasilan tidak menentu. Pada saat suaidah sedang bekerja terkadang ia merasakan semangat dan lelah yang berlebihan. Jika peneliti lihat dalam kondisi kesehatannya ia mempunyai sakit di kepala, kepalanya sering terasa pusing dan kemanapun ia pergi selalu membawa balsem untuk mengurangi sakit dikepalanya, Suaidah mempunyai beban pikiran terhadap anaknya, karena ia merasa biaya kehidupannya sehari-hari belum bisa terpenuhi, yang kini membuat Suaidah terpaksa bekerja dijalanan sebagai pengemis dan bekerja sampingan sebagai Pembantu Rumah Tangga, itupun jika diperlukan. Suaidah tertangkap oleh SatPol PP sebelum di masukkan ke Panti pada saat ia sedang mengemis dijalanan. 9 c. Siti Nurfarida Nama Siti Nurfarida ia lahir pada tanggal 8 Juni 1969 di Sukabumi. Kini ia bertempat tinggal di Bekasi Timur, pendidikan terakhirnya yaitu Sekolah Menengah Pertama SMP di Sukabumi. Siti ditinggalkan cerai oleh suaminya, sampai saat ini ia merasakan kehilangan karena ditinggal oleh suaminya. Siti mempunyai seorang anak, orang tua dari Siti sudah meninggal dan keluarga lainnya tinggal di Bekasi, ia sempat bekerja sebagai Tenaga Kerja Wanita di Malaysia selama 3 tahun, siti pun tidak 9 Hasil wawancara dengan ibu Suaidah, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014. bisa bertahan untuk tinggal di Malaysia, dikarenakan kondisi disana ia tidak mempunyai tempat tinggal yang menetap. Akhirnya Siti terpaksa kembali pulang ke Indonesia dan bekerja sebagai pengemis diJakarta. Siti merasakan tekanan dalam hidupnya yang semakin besar, ia berfikir hidup dijakarta sangat besar resikonya untuk hidup sehari-hari, pendapatan yang ia dapatkan selama ia bekerja sebagai pengemis yaitu sebesar Rp.350.000 dalam sehari. Ia kini merasa senang dengan pekerjaannya dan sangat menikmatinya. Sebelum Siti masuk ke Panti, ia tertangkap oleh Satpol PP pada saat istirahat tidur disamping jalan tepatnya didepan toko. 10 d. Masna Nama Masna lahir di Bogor tanggal 15 April tahun 1960, ia mempunyai seorang suami dan mempunyai dua orang anak, Masna ditinggalkan pergi begitu saja oleh suaminya, dan suaminya membawa pergi kedua anaknya. Pendidikan terakhir Masna yaitu Sekolah Dasar SD di Bogor. Setelah ia ditinggalkan oleh keluarga kecilnya ia kini memutuskan untuk pergi bekerja sebagai pengemis diJakarta karena ia merasa bahwa ia tidak akan lagi berguna jika masih tinggal dikampungnya, masna tidak mempunyai tempat tinggal yang tetap diJakarta, ia hanya tinggal dijalanan tanpa mempunyai rumah atau kontrakan yang bisa ia tempati. 11 10 Hasil wawancara dengan ibu Siti Nurfarida, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014. 11 Hasil wawancara dengan ibu Masna, Warga Binaan Sosial di Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2, Jakarta 12 september 2014