c. Penyusunan rencana penyediaan, pemeliharaan, dan perawatan
prasarana dan sarana teknis panti. d.
Pelaksanaan pendekatan awal meliputi penjangkauan, observasi, identifikasi, motivasi, seleksi
e. Pelaksanaan
penerimaan meliputi
registrasi, persyaratan,
administrasi, dan penempatan dalam panti f.
Pelaksanaan perawatan dan pemeliharaan fisik dan kesehatan. g.
Pelaksanaan asessmen meliputi penelaahan, pengungkapan, dan pemahaman masalah serta potensi.
h. Pelaksanaan bimbingan fisik serta bimbingan mental dan sosial
i. Pelaksanaan penyaluran kembali kepada keluarga, persiapan
pemulangan ke daerah asal dan rujukan kepanti terkait. j.
Pelaksanaan dan pengembangan koordinasi, kerja sama dan kemitraan dengan lembaga pelayanan sosial sejenis dalam bentuk
panti maupun bukan panti yang dikelola masyarakat. k.
Pelaksanaan pembinaan lanjut meliputi monitoring, konsultasi, asistensi, pemantapan dan terminasi.
l. Pelaksanaan monitoring dn evaluasi kelayakan penggunaan
prasarana dan sarana panti.
6. Tujuan dan Sasaran
Tujuan dari Panti Sosial Bina Insan Bangun Daya 2 ialah Mencegah dan mengurangi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial
PMKS agar tidak kembali kejalanan. Sasarannya ialah para PMKS hasil penertiban di wilayah DKI Jakarta.
7. Asal WBS
Adapun identitas dari Warga Binaan Tersebut yang akan mendapat bimbingan di Panti ialah warga binaan:
a.
Hasil penertiban dan penjangkauan sosial
b. Rujukan dari rumah sakit
c. Rujukan dari kepolisian RI
d. Masyarakat
8. Pembinaan
Berikut macam-macam bimbingan yang akan di berikan kepada Warga Binaan Sosial yang tinggal di Panti selama 3 atau 6 bulan:
a. Bimbingan Fisik
Bimbingan Fisik ialah suatu kegiatan yang dilaksanakan berupa senam kesegaran jasmani SKJ setiap satu minggu dua kali, ada juga
futsall, bola voli, tenis meja, bulu tangkis, dan kerja bakti kebersihan lingkungan panti.
b. Bimbingan Sosial dan Case Conference
Bimbingan sosial dilaksanakan secara individu maupun kelompok sehingga WBS dapat memahami permasalahannya serta untuk
memperoleh masukan sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan rujukan penyaluran sesuai dengan permasalahan yang dilanjutkan melalui
kegiatan case conference pembahasanan kasus.
c. Bimbingan Psikologis
Kegiatan yang dilaksanakan berupa konseling individu dan kelompok sebagai sarana untuk mengungkapkan pikirna, perasaan,
pengalaman, dan harapan WBS.
d. Bimbingan Mental dan Spiritual
Memberikan bimbingan keagamaan yang berkaitan dengan ibadah, akhlak, dan hakekat kehidupan.
e. Bimbingan Hukum
Pada bimbingan hukum yang diberikan oleh Panti kepada Warga Binaan Sosial, yaitu mengenai pemahaman tentang perda No. 8 tahun 2007
tentang ketertiban umum dan peraturan perundang-undangan lainnya. Hal ini dilakukan agar para Warga Binaan Sosial dapat mengerti dan
memahami betul bahwa pekerjaan yang mereka lakukan di jalanan termasuk pelanggaran dan harus mentaati peraturan yang berlaku.
f. Bimbingan Keterampilan
Bimbingan keterampilan dilaksanankan sebagai upaya pemberian bekal keterampilan agar Warga Binaan Sosial dapat mengembangkan diri
setelah kembali ke masyarakat antara lain dengan: membuat keset, membuat pot, dan berkebun sayur. Selain itu agar Warga Binaan Sosial
tidak lagi turun ke jalan dan mengerjakan kembali pekerjaan yang sebelumnya yaitu pekerjaan mengemis, mengamen, memulung, ataupun
pekerjaan yang lain-lain. Pekerjaan-pekerjaan di atas di samping merupakan pekerjaan-pekerjaan yang memiliki tingkat resiko yang sangat