Kendala-Kendala dalam Pembelajaran Kooperatif

Keunggulan pembelajaran kooperatif menurut Wina Sanjaya antara lain: 44 a Peserta didik tidak terlalu bergantung kepada guru. Peserta didik menjadi lebih percaya diri, mencari berbagai informasi yang dibutuhkan secara mandiri dan dapat belajar dari teman sekelasnya. b Peserta didik dapat mengeluarkan ide-idenya secara lisan dan dapat membandingkan dengan gagasan-gagasan peserta didik lainnya. c Peserta didik lebih peduli kepada orang lain dan menghargai berbagai perbedaan yang ada. d Peserta didik lebih bertanggung jawab dalam belajar. e Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik, kemampuan sosial, dan kemampuan mengatur waktu peserta didik. f Peserta didik lebih percaya diri untuk berusaha memecahkan masalah dengan caranya sendiri tanpa merasa takut untuk melakukan kesalan, sebab keputusan yang diambil merupakan tanggung jawab kelompoknya. g Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan peserta didik menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil. h Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.

j. Aplikasi Pembelajaran Kooperatif

Beberapa metode pembelajaran kooperatif menurut Daniel A. Satu yaitu: Group Investigation GI, Student Teams-Achievement Divisions STAD, Jigsaw, Number Head Together NHT, Think-Pair-Share, dan Talking Chips. 45 1 Group Investigation GI Menurut Slavin sebagaimana yang dikutip oleh Nuraeni pengertian Group investigation adalah: Group Investigation GI merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi informasi pelajaran yang akan 44 Wina sanjaya, op. cit., h. 249-250. 45 Danel A. Satu, op. cit., h. 68. dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet. 46 2 Student Teams-Achievement Division STAD Langkah-langkah metode pembelajaran STAD adalah guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang bersifat heterogen. Guru menjelaskan materi pelajaran. Peserta didik berdiskusi antar anggota dalam kelompoknya untuk membahas materi yang diajarkan oleh guru tadi. Hal ini dilakukan agar peserta didik yang tidak memahami penjelasan dari guru dapat berkonsultasi dan bertanya mengenai hal yang tidak dipahaminya kepada teman satu kelompoknya. Sehingga semua anggota kelompok dapat mengerti materi tersebut sebelum dilakukan tes individual. Tes individual kemudian dilakukan untuk mengukur kemampuan peserta didik secara individu. Oleh karena itu peserta didik tidak diperbolehkan untuk bertanya atau bekerja sama dengan teman-temannya. Siswa harus mengerjakan tes individual sendiri. Langkah berikutnya adalah menentukan point perkembangan individual yang ditentukan berdasarkan skor kuis individual dan rata-rata kuis sebelumnya. Point perkembangan individual dari semua anggota kelompok dalam satu kelompok dihitung rata-ratanya dan ditentukan penghargaan yang akan didapatkan oleh kelompok tersebut, yaitu good team, great team, atau super team. 47 3 Jigsaw Metode pembelajaran kooperatif jigsaw dilakukan dengan cara guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, kelompok ini dinamakan kelompok asal. Siswa dari kelompok asal, dikelompokkan kembali ke dalam kelompok ahli, dimana kelompok ahli ini terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda-beda. Setiap kelompok ahli, membahas materi tertentu yang berbeda- beda. Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal mereka dan saling bertukar informasi yang didapatkannya dari kelompok ahli. Guru kemudian 46 Nuraeni, Siska D. Fatmaryanti dan Ashari, Peningkatan Kemandirian Belajar IPA melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation GI di Kelas VIII SMP Negeri 33 Purworejo Tahun Pelajaran 20112012, Radiasi, 1, 2012, h. 16, http:ejournal.umpwr.ac.id 47 Danel A. Satu, op. cit., h. 69-70