Gambar 4.6 Aktivitas Pembelajaran Kolaboratif dan Kelompok Belajar Tradisional yang Dominan Dilakukan Guru di MAN Jakarta Selatan.
Indikator-indikator pembelajaran kolaboratif pada gambar diatas antara lain: Indikator pertama persiapan, indikator kedua proses
belajar, dan indikator ketiga evaluasi. Sedangkan indikator-indikator kelompok belajar tradisional pada gambar diatas antara lain: Indikator pertama guru membiarkan adanya siswa yang
mendominasi atau menggantungkan diri, indikator kedua akuntabilitas individual sering diabaikan, indikator ketiga pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan, dan indikator
keempat guru sering tidak memperhatikan proses kelompok.
Berdasarkan Gambar 4.6 diatas, indikator 2 yaitu proses belajar memperoleh nilai rata-rata tertinggi dalam pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dibandingkan
indikator lainnya. Indikator 2 memperoleh nilai rata-rata 3,67. Proses belajar yang dilakukan guru adalah membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas dan
bekerja secara kooperatif.
Indikator 1, 3.33
Indikator 2, 3.67
Indikator 3; 3,17
1 2
3 4
Tidak Pernah
Pembelajaran Kolaboratif
Selalu
Indikator 1, 1.33
Indikator 2, 1.89
Indikator 3; 2
Indikator 4; 1
1 2
3 4
Tidak Pernah
Kelompok Belajar
Tradisional
Selalu
Sedangkan indikator yang memperoleh nilai rata-rata terendah adalah indikator 3, yaitu tahap persiapan dengan nilai rata-rata 3,17. Tahap persiapan
yang dilakukan adalah mempersiapkan materi ajar untuk dikerjakan siswa secara berkelompok, mempersiapkan penilaian untuk kerjasama siswa, mempersiapkan
perilaku untuk kerjasama siswa, membagi siswa ke dalam kelompok, menjelaskan tugas kolektif baik secara akademik maupun sosial dan mempersiapkan bentuk
kerjasama yang akan dilakukan dalam kelompok. Berdasarkan Gambar 4.6, indikator kelompok belajar tradisional yang
memperoleh nilai rata-rata tertinggi adalah indikator 3 yaitu pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak dilakukan. Indikator 3 mendapat nilai rata-
rata 2 berdasarkan skala 1-4. Ini menunjukkan bahwa guru jarang tidak melakukan observasi dan intervensi dalam kegiatan belajar mengajar.
Indikator kelompok belajar tradisional yang memperoleh nilai rata-rata terendah adalah indikator 4, yaitu guru sering tidak memperhatikan proses
kelompok. Indikator 4 memperoleh nilai 1. Hal ini mengindikasikan bahwa guru tidak pernah mengacuhkan atau tidak memperhatikan proses kelompok.
c. Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif yang Dominan Dilakukan
oleh Peserta Didik
Siswa yang terlibat dalam penelitian ini adalah siswa kelas XI. Angket siswa berupa pertanyaan tertutup yaitu pertanyaan yang memiliki alternatif
jawaban. Angket siswa bertujuan untuk memperoleh data tentang prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang dominan dilakukan siswa. Data pelaksanaan
pembelajaran kooperatif, dan kelompok belajar lainnya menurut persepsi siswa dapat diamati pada Gambar 4.7.
Gambar 4.7 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran Kolaboratif, dan Kelompok Belajar Tradisional menurut Persepsi Siswa.
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif termasuk kategori baik, pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dan kelompok belajar tradisional
termasuk kategori kurang.
Indikator dalam pelaksanaan pembelajaran kooperatif adalah tanggung jawab perseorangan, ketergantungan positif, tatap muka, komunikasi antar
anggota, dan evaluasi kelompok. Pelaksanaan pembelajaran kooperatif, kolaboratif, dan kelompok belajar tradisional di setiap MAN menurut persepsi
siswa dapat diamati pada Gambar 4.8.
Gambar 4.8 Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif, Pembelajaran Kolaboratif, dan Kelompok Belajar Tradisional di Setiap MAN menurut Persepsi Siswa.
Pelaksanaan pembelajaran kooperatif menurut persepsi siswa di MAN A, MAN B, dan MAN C termasuk
kategori baik.
Berdasarkan angket siswa, ketiga sekolah yang merupakan lokasi penelitian lebih sering menerapkan pembelajaran kooperatif dibandingkan model
pembelajaran lainnya. Prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang
79
61 55
Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran Kolaboratif
Kelompok Belajar
Tradisional
80 75
82 66
58 61
55 56
55
10 20
30 40
50 60
70 80
90
MAN A MAN B
MAN C Pembelajaran
Kooperatif Pembelajaran
Kolaboratif Kelompok Belajar
Tradisional
dominan dilakukan siswa di MAN A dan MAN C adalah prinsip komunikasi antar anggota kelompok. Aktivitas yang dilakukan siswa berkaitan dengan prinsip
komunikasi antar anggota adalah siswa menempatkan diri sebagai pendengar yang baik ketika anggota lain sedang berbicara, siswa menghargai perbedaan pendapat
yang terjadi di dalam kelompoknya sendiri dan dengan kelompok lain. Prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang dominan dilakukan
siswa di MAN B adalah evaluasi proses kelompok. Kegiatan yang berkaitan dengan evaluasi proses kelompok adalah tugas atau hasil dari kerja kelompok
siswa dinilai oleh guru dan keaktifan siswa dalam kelompok dinilai oleh guru. Prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang dominan dilakukan siswa di
MAN se-Jakarta Selatan dapat diamati pada Gambar 4.9.
Gambar 4.9 Prinsip-Prinsip Dasar Pembelajaran Kooperatif yang Dominan Dilakukan Siswa di MAN Jakarta Selatan.
Indikator-indikator prinsip-prinsip dasar pembelajaran kooperatif yang dominan dilakukan siswa di MAN Jakarta Selatan antara lain: indikator pertama
tanggung jawab perseorangan, indikator kedua ketergantungan positif, indikator ketiga tatap muka, indikator keempat komunikasi antar anggota, indikator kelima evaluasi proses kelompok.
Berdasarkan Gambar 4.9, indikator kelima yaitu evaluasi proses kelompok mendapatkan nilai rata-rata tertinggi sebesar 3,55 dibandingkan indikator
pembelajaran kooperatif lainnya. Bentuk evaluasi proses kelompok yang dilakukan adalah menilai tugas hasil dari kerja kelompok siswa serta menilai
keaktifan siswa dalam kelompok. Indikator pembelajaran kooperatif yang mendapatkan nilai rata-rata
terendah adalah indikator 3 yaitu tatap muka. Indikator 3 memperoleh nilai rata 2,83. Kegiatan tatap muka yang dilakukan siswa antara lain melakukan diskusi
Indikator 1, 2.86
Indikator 2, 3.22
Indikator 3; 2,83
Indikator 4; 3,45
Indikator 5, 3.55
1.00 2.00
3.00 4.00
Tidak Pernah
Pembelajaran Kooperatif
Selalu
untuk menyelesaikan permasalahan, aktif bertanya, memberikan sanggahan jika ada pendapat yang kurang sesuai, dan menyamakan pendapat untuk memperoleh
kesepakatan dalam memecahkan permasalahan. Pelaksanaan pembelajaran kolaboratif di MAN Jakarta Selatan menurut persepsi siswa dapat diamati pada
Gambar 4.10.
Gambar 4.10 Prinsip-Prinsip Pembelajaran Kolaboratif dan Kelompok Belajar Tradisional yang Dominan Dilakukan Siswa di MAN Jakarta Selatan.
Indikator-indikator prinsip-prinsip pembelajaran kolaboratif antara lain: Indikator pertama saling ketergantungan positif, indikator
kedua terjadi interaksi langsung dengan siswa, indikator ketiga pertanggung jawaban individu jelas, indikator keempat keterampilan berinteraksi antar individu dan kelompok akan terbangun,
indikator kelima terjadi keefektifan proses belajar kelompok, dan indikator keenam kerjasama antara lembaga pendidikan dengan industri atau lembaga lainnya. Sedangkan Indikator-indikator
prinsip-prinsip pembelajaran kelompok belajar tradisional pada antara lain: indikator pertama akuntabilitas individual sering diabaikan, indikator kedua kelompok belajar biasanya homogen,
indikator ketiga pemimpin kelompok ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih sendiri, dan indikator keempat penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas.
Indikator 1, 3.31
Indikator 2, 3.31
Indikator 3; 2,93
Indikator 4; 2,79
Indikator 5, 2.44
Indikator 6, 1.71
1.00 2.00
3.00 4.00
Tidak Pernah
Pembelajaran Kolaboratif
Selalu
Indikator 1, 2.31
Indikator 2, 1.97
Indikator 3; 2,45
Indikator 4; 1,84
1.00 2.00
3.00 4.00
Tidak Pernah
Pembelajaran Kelompok Belajar Tradisional
Selalu