Teknik Analisis Data KESIMPULAN DAN SARAN A.
peran, interaksi langsung diantara siswa, tanggungjawab setiap anggota kelompok atas belajarnya dan juga teman-teman sekelompoknya, peran guru dalam
mengembangkan keterampilan-keterampilan interpersonal siswa, dan interaksi guru dengan kelompok. Kisi-kisi angket pengetahuan guru aspek ciri-ciri
pembelajaran kooperatif dapat diamati pada Tabel 3.3.
Tabel. 3.3 Kisi-Kisi Angket Pengetahuan Guru Aspek Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kooperatif
Aspek Indikator
Deskriptor No Item
C ir
i- C
ir i Pem
b elaja
ran Ko
o p
er atif
1. Definisi
pmbelajaran kooperatif
a. Pengertian pembelajaran kooperatif
1,2 2.
Setiap anggota mempunyai
peran b.
Setiap anggota kelompok mempunyai tugasperan masing-masing
3, 12 3.
Interaksi langsung
diantara siswa a.
Siswa dalam kelompok berdiskusi dalam menyelesaikan tugas
b. Siswa dalam kelompok menyampaikan
pendapat dalam penerapan pembelajaran kooperatif
3, 12 3, 12
4. Tanggungjawab
setiap anggota
kelompok atas
belajarnya dan juga
teman- teman
sekelompoknya a.
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab terhadap belajarnya dengan cara berusaha
memahami materi tugas yang diberikan b.
Setiap anggota kelompok bertanggung jawab atas belajar teman-teman sekelompoknya
dengan cara membantu teman sekelompoknya yang mengalami kesulitan dalam memahami
pelajaran 3, 12
3, 12 5.
Peran guru
dalam mengembangka
n keterampilan- keterampilan
interpersonal siswa
a. Guru membimbing siswa untuk bekerja sama
dalam kelompok b.
Guru membimbing
siswa dalam
mengembangkan kemampuan komunikasi c.
Guru membimbing siswa untuk memberikan dukungan emosional kepada orang lain
d. Guru membantu siswa untuk mengelola dan
mengatasi konflik dengan orang lain. 3, 12
3, 12 3, 12
3, 12 6.
Interaksi guru dengan
kelompok.
17
a. Siswa lebih mandiri dan tidak terlalu
bergantung kepada guru b.
Guru tidak terlalu mengatur atau terlalu ikut campur dalam aktivitas kelompok
3, 12 3, 12
17
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, Strategi Pembelajaran Sains, Jakarta: Lembaga Penelitian UIN Jakarta , 2009, h. 132.
Indikator dalam kisi-kisi angket pengetahuan aspek ciri-ciri pembelajaran kolaboratif antara lain : pembagian tugas dalam kelompok, setiap anggota tim
saling memberi masukan, para anggota tim saling menanyakan untuk lebih mengerti secara mendalam, setiap anggota tim menguasakan kepada anggota lain
untuk berbicara dan memberi masukan, pertanggungjawaban kerja tim kepada orang lain dan kepada dirinya sendiri, dan diantara anggota tim ada saling
ketergantungan. Kisi-kisi angket pengetahuan guru aspek ciri-ciri pembelajaran kolaboratif dapat diamati pada Tabel 3.4.
Tabel. 3.4 Kisi-Kisi Angket Pengetahuan Guru Aspek Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kolaboratif
Aspek Indikator
Deskriptor No Item
C ir
i- C
ir i Pem
b elaja
ran Ko
lab o
ratif 1.
Pembagian tugas
dalam kelompok Adanya pembagian tugas bagi setiap
anggota kelompok dalam menyelesaikan permasalahan
6, 7, 12
2. Setiap anggota tim
saling memberi
masukan Setiap
anggota kelompok
saling memberikan
masukan untuk
lebih memahami masalah yang dihadapi
6, 7, 12
3. para anggota tim
saling menanyakan
untuk lebih mengerti secara mendalam
Para anggota tim saling menanyakan jika mengalami hambatanmasalah agar lebih
mengerti secara mendalam serta untuk memperoleh keragaman pendapat
6, 7, 12
4. setiap anggota tim
menguasakan kepada anggota lain untuk
berbicara dan
memberi masukan Setiap anggota kelompok didorong untuk
mengutarakan pendapat, sehingga semua siswa
berbicara dan
mengeluarkan pendapat serta masukan.
6, 7, 12
5. Pertanggungjawaban
kerja tim
kepada orang
lain, dan
kepada dirinya
sendiri Guru menanyakan pendapat beberapa
siswa permasalahan
yang diberikan
sebelumnya, namun pendapat mereka bukan sebagai perwakilan pendapat dari
kelompok 6, 7, 12
6. Diantara anggota tim
ada saling
ketergantungan.
18
Setiap anggota kelompok merasa saling membutuhkan satu sama lain.
6, 7, 12
Indikator dalam kisi-kisi angket pengetahuan guru aspek ciri-ciri pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar tradisional antara lain :
kelompok belajar biasanya homogen, pemimpin kelompok sering ditentukan oleh guru atau kelompok dibiarkan untuk memilih pemimpinnya dengan cara masing-
masing, keterampilan sosial kemampuan komunikasi, menjalin hubungan dengan orang lain, menghargai diri sendiri dan orang lain, mendengarkan pendapat orang
lain, memberi dan menerima kritik sering tidak secara langsung diajarkan, dan penekanan sering hanya pada penyelesaian tugas. Tabel kisi-kisi angket
pengetahuan guru aspek ciri-ciri model pembelajaran kelompok belajar tradisonal dapat diamati pada Tabel 3.5.
Tabel. 3.5 Kisi-Kisi Angket Pengetahuan Guru Aspek Ciri-Ciri Model Pembelajaran Kelompok Belajar Tradisional
Aspek Indikator
Deskriptor No Item
C ir
i- C
ir i
Kelo m
p o
k B
elaja r
T rad
is io
n al
1. Kelompok belajar
biasanya homogen. Pembagian siswa yang berprestasi
tinggi, sedang, dan rendah, jenis kelamin serta latar belakang etnik
kurang merata
pada tiap-tiap
kelompok. 9, 10, 12
2. Pemimpin kelompok
sering ditentukan
oleh guru
atau kelompok dibiarkan
untuk memilih
pemimpinnya dengan cara masing-
masing. a.
Pemimpin kelompok ditentukan oleh guru
b. Kelompok diberikan kebebasan
dalam memilih
pemimpin kelompok
9, 10, 12 9, 10, 12
3. Keterampilan sosial a. Guru mempercayai kemampuan 9, 10, 12
18
Djoko Apriono, Meningkatkan Keterampilan Kerjasama Siswa dalam Belajar melalui Pembelajaran Kolaboratif, Prospektus, 2011, h. 163.
kemampuan komunikasi,
menjalin hubungan dengan orang lain,
menghargai diri
sendiri dan orang lain, mendengarkan
pendapat orang lain, memberi
dan menerima
kritik sering tidak secara
langsung diajarkan. komunikasi telah dimiliki siswa
tanpa harus diajarkan b.
Guru meyakini keterampilan menjalin hubungan dengan orang
lain akan berkembang dengan sendirinya dengan menerapkan
pembelajaran kelompok tanpa perlu diajarkan oleh guru
c. Guru meyakini keterampilan
menghargai diri sendiri dan orang lain akan berkembang dengan
sendirinya dengan menerapkan pembelajaran kelompok tanpa
perlu diajarkan oleh guru d.
Guru meyakini keterampilan mendengarkanpendapat
orang lain akan berkembang dengan
sendirinya dengan menerapkan pembelajaran kelompok tanpa
perlu diajarkan oleh guru e.
Guru meyakini keterampilan member dan menerima kritik
akan berkembang
dengan sendirinya dengan menerapkan
pembelajaran kelompok tanpa perlu diajarkan oleh guru
9, 10, 12
9, 10, 12
9, 10, 12
9, 10, 12
4. Penekanan
sering hanya pada
penyelesaian tugas.
19
a. Guru hanya menilai tugas tiap-
tiap kelompok b.
Guru kurang menilai proses atau aktivitas dalam kelompok
9, 10, 12 9, 10, 12
Angket pengetahuan guru aspek metode-metode pembelajaran terdiri dari tiga model pebelajaran pembelajaran kelompok, yakni pembelajaran kooperatif,
kolaboratif, dan kelompok belajar tradisional. Angket pengetahuan guru aspek
19
Khamim Thohari, Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Jigsaw II pada Mata
Pelajaran Matematika
Konsep Transformasi,
2013, h.
13-14, http:bdksurabaya.kemenag.go.id.
metode bertujuan untuk mendata pemahaman guru metode-metode dalam pembelajaran kooperatif. Indikator dalam metode pembelajaran kooperatif antara
lain : Student Teams-Achievement Division, Number Head Together, Think-Pair- Share, Talking Chips, Make a Match, Jigsaw, Two Stay Two Stray, dan Group
Investigation. Kisi-kisi angket pengetahuan guru aspek metode pembelajaran kooperatif dapat diamati pada Tabel 3.6.
Tabel. 3.6 Kisi-Kisi Angket Pengetahuan Guru Aspek Metode-Metode Pembelajaran Kooperatif
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Me to
d e
Pem b
elaja ran
Ko o
p er
atif STAD
a. Guru membagi siswa kedalam beberapa kelompok
yang bersifat heterogen. b.
Siswa berdiskusi antar anggota dalam kelompoknya untuk membahas materi yang diajarkan oleh guru
tadi. c.
Tes individual dilakukan setelah siswa berdiskusi dalam kelompok
d. Guru menentukan point perkembangan individual
yang ditentukan berdasarkan skor kuis individual dan rata-rata kuis sebelumnya.
e. Guru mengumumkan kelompok yang mendapat
penghargaan good team, great team, atau super team.
20
4, 5 4, 5
4, 5 4, 5
4, 5
NHT a.
Siswa dikelompokkan menjadi beberapa kelompok dan setiap siswa dalam kelompok memiliki nomor
yang berbeda-beda. b.
Guru lalu memberikan beberapa pertanyaan untuk didiskusikan dalam kelompok.
c. Siswa mendiskusikan jawabannya bersama-sama
dengan anggota dalam satu kelompoknya. d.
Guru menyebut nomor tertentu maka siswa yang memiliki nomor tersebut menjawab pertanyaan yang
4, 5
4, 5 4, 5
4, 5
20
Danel A. Satu, Pembelajaran Kooperatif dan Aplikasinya di Kelas, Telabang, 1, 2008, h. 69.
diberikan guru berdasarkan hasil diskusi dalam kelompoknya
21
Think Pair Share
a. Guru mengajukan pertanyaan, kemudian siswa
diminta untuk memikirkan jawaban pertanyaan itu secara mandiri.
b. Guru meminta siswa berpasangan dengan siswa lain
untuk mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahap pertama.
c. Guru meminta siswa dan pasangan untuk berbagi
dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan.
22
4, 5
4, 5
4, 5 Talking
Chips a.
Guru menyiapkan kancing-kancing atau dengan menggunakan benda-benda kecil lainnya.
b. Setiap anggota dalam kelompok mendapatkan dua
atau tiga kancing. c.
Siswa memberikan satu kancing kepada guru atau meletakkannya di tengah-tengah meja kelompok jika
siswa tersebut selesai berbicara atau mengutarakan pendapatnya.
d. Jika kancing yang dimiliki siswa sudah habis maka
dia tidak diperbolehkan berbicara lagi.
23
4, 5 4, 5
4, 5
4, 5 Make
a Match
a. Guru menyiapkan beberapa kartu yang berisi konsep
atau topik tertentu. b.
Setiap siswa memperoleh satu kartu. c.
Siswa mencari pasangan berdasarkan nama kartu.
24
4, 5 4, 5
4, 5 Jigsaw
c. Guru mengelompokkan siswa ke dalam beberapa
kelompok kelompok asal d.
Siswa dari kelompok asal, dikelompokkan kembali ke dalam kelompok ahli, dimana kelompok ahli ini
terdiri dari anggota kelompok asal yang berbeda- 5
5
21
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 153.
22
Joko Widodo, Efektifitas Penggunaan Metode Think Pair Share dalam Pembelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pembentukan Harga Pasar di SM, Jurnal Pendidikan Ekonomi. 2,
2007, h. 100.
23
Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang- Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo, 2005, h. 64.
24
Sri Sulastri, Model Pembelajaran Kooperatif, Jurnal Kependidikan, 2012, h. 25, http:jurnal.pdii.lipi.go.id.
beda. Setiap kelompok ahli, membahas topik yang berbeda-beda.
e. Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal
mereka dan
saling bertukar
informasi yang
didapatkannya dari kelompok ahli.
25
5
Dua tinggal dua
tamu Two Stay Two
Stray a.
Siswa bekerja sama dalam kelompok berempat seperti biasa
b. Setelah selesai, dua siswa dari masing-masing
kelompok akan meninggalkan kelompoknya dan masing-masing bertamu ke kelompok yang lain
c. Dua siswa yang tinggal dalam kelompok bertugas
membagikan hasil kerja dan informasi mereka ke tamu mereka
d. Tamu mohon diri dan kembali ke kelompok mereka
sendiri dan melaporkan temuan mereka dari kelompok lain
e. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil
kerja mereka
26
5 5
5
5
5 Group
Investigati on GI
a. Guru membagi kelas menjadi beberapa kelompok
yang beranggotakan 5 hingga 6 siswa dengan karakteristik yang heterogen.
b. Pembagian kelompok dapat juga didasarkan atas
kesenangan berteman atau kesamaan minat terhadap suatu topik tertentu.
c. Para siswa memilih topik yang ingin dipelajari,
mengikuti investigasi mendalam terhadap berbagai subtopik yang telah dipilih, kemudian menyiapkan
dan menyajikan suatu laporan di depan kelas secara keseluruhan.
27
5
5
5
Indikator dalam kisi-kisi angket pengetahuan aspek metode-metode pembelajaran kolaboratif antara lain : strategi pembelajaran kolaboratif berbasis
25
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 143-144.
26
Anita Lie, op. cit., h. 62.
27
Rahmi Agustina, Upaya Meningkatkan Minat Belajar Mahasiswa Melalui Model Pembelajaran Group Investigation pada Mata Kuliah Pengetahuan Lingkungan di Program
Studi Pendidikan Biologi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Jabal Ghafur, Sains Riset Volume 1, 2011, h. 3.
masalah. Langkah-langkah strategi pembelajaran berbasis masalah antara lain : mengajukan masalah, siswa memiliki kesempatan unutk mengidentifikasi masalah
dan merencanakan
penyelesaiannya, pembentukan
kelompok, dan
memperesentasikan penyelesaian masalah. Kisi-kisi angket pengetahuan guru aspek metode-metode pembelajaran kolaboratif dapat diamati pada Tabel 3.7.
Tabel. 3.7 Kisi-Kisi Angket Pengetahuan Guru Aspek Metode-Metode Pembelajaran Kolaboratif
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Me to
d e
Pem b
elaja ran
Ko la
b o
ratif Strategi
pembelajaran kolaboratif
berbasis masalah
a. Guru
mengajukan pertanyaan
atau permasalahan kepada siswa.
b. Setiap siswa mendapatkan kesempatan
beberapa saat untuk mengidentifikasi masalah dan merencanakan strategi penyelesaiannya
secara individualmandiri. c.
Pembentukan kelompok dan siswa belajar dalam
kelompok-kelompok kecil
untuk memecahkan masalah.
d. Siswa diminta untuk mempresentasikan
penyelesaikan masalah yang didapatkannya, maka ia tidak dalam peran mewakili kelompok,
tetapi menyampaikan hasil belajarnya sendiri.
28
8 8
8
8
Indikator dalam kisi-kisi angket pengetahuan guru aspek metode-metode pembelajaran dengan menggunakan kelompok belajar tradisional antara lain :
diskusi dan dan metode kerja kelompok. Tabel kisi-kisi angket pengetahuan guru aspek metode-metode model pembelajaran kelompok belajar tradisonal dapat
diamati pada Tabel 3.8.
28
Djamilah Bondan Widjajanti , “Strategi Pembelajaran Kolaboratif Berbasis
Masalah ”, Makalah disampaikan pada Seminar Nasional Matematika dan Pendidikan
Matematika 2008, Universitas Negeri Yogyakarta, Yogyakarta, 2008, h. 2108.
Tabel. 3.8 Kisi-Kisi Angket Pengetahuan Guru Aspek Metode-Metode Kelompok Belajar Tradisional
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Metode pembelajaran dengan
menggunakan kelompok
belajar tradisional
Diskusi Siswa saling bertukar pendapat dalam
kelompok tentang
materi yang
dipelajari.
29
11
Metode kerja kelompok
Siswa menyampaikan bahan ajar dengan cara membentuk kelompok belajar.
30
11
Angket pelaksanaan guru bertujuan untuk memperoleh data tentang aktivitas yang dominan dilakukan oleh guru berdasarkan langkah-langkah
pembelajaran kooperatif menurut Slavin dan Arends. Angket pelaksanaan guru terdiri dari tiga model pebelajaran pembelajaran kelompok, yakni pembelajaran
kooperatif, kolaboratif, dan kelompok belajar tradisional. Aktivitas yang dilakukan guru dalam penerapan pembelajaran kooperatif antara lain : materi
pembelajaran, menetapkan siswa dalam kelompok, menentukan skor awal, menyiapkan pembelajaran prestasi pelajaran, dan tahap pembelajaran. Kisi-kisi
angket guru aspek pelaksanaan model pembelajaran kooperatif dapat diamati pada Tabel 3.9.
Tabel. 3.9 Kisi-Kisi Angket Guru Aspek Pelaksanaan Model Pembelajaran Kooperatif
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Pelak san
aa n
p em
b elaja
ran
k o
o p
er atif
1. Materi
pembelajaran a.
Guru terlebih dahulu menyiapkan Lembar Kegiatan Siswa yang akan dipelajari oleh siswa
dalam kelompok 19
2. Menetapkan
siswa dalam
kelompok a.
Guru meranking siswa berdasarkan prestasi akademik di dalam kelas
b. Guru membagi siswa ke dalam kelompok yang
terdiri dari siswa dengan prestasi yang 20
21
29
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 100.
30
Ibid., h. 101.
seimbang c.
Guru mempertimbangkan kriteria heterogenitas lainnya dalam pembentukan kelompok seperti
jenis kelamin dan latar belakang sosial. 22
3. Menentukan
skor awal a.
Guru menentukan skor rata-rata siswa secara individu pada tes sebelumnya atau nilai akhir
siswa secara
individual pada
semester sebelumnya
23
4. Menyiapkan
Pembelajaran Prestasi
Pelajaran a.
Guru membimbing latihan kerjasama kelompok sebelum
memulai kegiatan
pembelajaran kooperatif
b. Guru
membimbing siswa
dalam mengembangkan keterampilan kooperatif
24
25 5.
Tahap pembelajaran
31
a. Guru membimbing siswa menyelesaikan tugas
atau LKS b.
Guru menilai tugas hasil dari kerja kelompok dalam pembelajaran kooperatif
c. Selain tugas, guru melakukan evalusi terhadap
proses dalam kelompok 26
27 28
Indikator dalam kisi-kisi angket guru aspek pelaksanaan pembelajaran kolaboratif antara lain : persiapan, proses belajar, dan evaluasi. Kisi-kisi angket
guru aspek pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dapat diamati pada Tabel 3.10.
Tabel. 3.10 Kisi-Kisi Angket Guru Aspek Pelaksanaan Model Pembelajaran Kolaboratif
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Pelak san
aa n
p em
b elaja
ran k
o lab
o ratif
1. Persiapan
a. Guru mempersiapkan materi ajar untuk dikerjakan
siswa secara berkelompok b.
Guru mempersiapkan penilaian untuk kerjasama siswa dengan pembelajaran berkelompok
c. Guru mempersiapkan perilaku untuk kerjasama
siswa dengan pembelajaran berkelompok 9
10 11
31
Sri Sulastri, op. cit., h. 23-25.
d. Guru membagi siswa ke dalam kelompok-kelompok
belajar e.
Guru menjelaskan tugas kolektif baik secara akademik maupun sosial
f. Guru mempersiapkan bentuk kerjasama yang akan
dilakukan dalam kelompok 12
13 14
2. Proses
belajar a.
Saya membimbing siswa dalam menyelesaikan tugas b.
Saya membimbing siswa bekerja secara kooperatif 15
16 3.
Evaluasi
32
a. Saya melakukan evaluasi hasil belajar siswa
b. Saya melakukan evaluasi keterampilan berkolaborasi
siswa 17
18
Indikator dalam kisi-kisi angket guru aspek pelaksanaan kelompok belajar tradisional antara lain : guru sering membiarkan adanya siswa yang mendominasi
kelompok atau menggantungkan diri pada kelompok, akuntabilitas individual sering diabaikan, pemantauan melalui observasi dan intervensi sering tidak
dilakukan oleh guru, dan guru sering tidak memperhatikan proses kelompok yang terjadi dalam kelompok kelompok belajar. Kisi-kisi angket guru aspek
pelaksanaan kelompok belajar tradisional dapat diamati pada Tabel 3.11.
Tabel. 3.11 Kisi-Kisi Angket Guru Aspek Pelaksanaan Kelompok Belajar Tradisional
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Pelak san
aa n
k elo
m p
o k
b elaja
r tr
ad is
io n
al 1.
Guru sering
membiarkan adanya siswa
yang mendominasi
kelompok atau
menggantungkan diri pada kelompok.
a. Guru tidak bisa berbuat apa-apa jika ada
siswa yang siswa yang mengandalkan “mendompleng”siswa
lain dalam
penyelesaian tugas b.
Guru tidak bisa berbuat apa-apa jika ada siswa
yang mendominasi
dalam penyelesaian tugas
1
2
32
Fatimah, Pelatihan Pembelajaran Kolaboratif Berbasis Asesmen Otentik untuk Meningkatkan Pembelajaran Guru-Guru PSKn di Gugus 01 Kecamatan Waru Kabupaten
Sidoarjo, 2013, h. 3, http: jurnal.unesa.ac.id.
2. Akuntabilitas
individual sering
diabaikan a.
Adanya siswa yang mendominasi dalam penyelesaian tugas sehingga kerja anggota
kelompok lainnya kurang optimal b.
Kelompok lebih
menekankan penyelesaian tugas secepatnya meskipun
tidak semua
anggota kelompok
berkontribusi c.
Tidak ada pembagian tugas dalam kelompok
3
4
5 3.
Pemantauan melalui observasi
dan intervensi
sering tidak dilakukan oleh
guru a.
Saya mengobservasi aktivitas siswa dalam kelompok
b. Saya percaya siswa dapat melakukan
aktivitas pembelajaran kelompok secara mandiri tanpa perlu saya awasi
6 7
4. Guru sering tidak
memperhatikan proses
kelompok yang terjadi dalam
kelompok kelompok belajar.
33
a. Aktivitas siswa dalam kelompok kurang
diperhatikan guru 8
Angket siswa bertujuan untuk memperoleh data tentang prinsip yang dominan dilakukan oleh siswa MAN di Jakarta Selatan dalam penerapan
pembelajaran kooperatif. Angket siswa terdiri dari tiga model pebelajaran pembelajaran kelompok, yakni pembelajaran kooperatif, kolaboratif, dan
kelompok belajar tradisional. Indikator dalam angket siswa aspek pelaksanaan pembelajaran kooperatif antara lain : tanggung jawab perseorangan,
ketergantungan positif, tatap muka, komunikasi antar anggota, dan evaluasi proses kelompok. Kisi-kisi angket siswa aspek pelaksanaan pembelajaran
kooperatif dapat diamati pada Tabel 3.12.
33
Khamim Thohari, loc. cit.
Tabel 3.12 Kisi-Kisi Angket Siswa Aspek Pelaksanaan Pembelajaran Kooperatif
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Pem b
elaja ran
k o
o p
er atif
1. Tanggung
jawab perseorangan
a. Setiap anggota kelompok menjalankan
tugasnya masing-masing b.
Setiap anggota bertanggung jawab atas tugasnya masing-masing kepada semua anggota
kelompok 1
2
2. Ketergantung
an positif a.
Semua anggota kelompok bekerja sama dalam menyelesaikan tugas
b. Sebagai anggota kelompok, siswa merasa
membutuhkan anggota
lainnya untuk
menyelesaian tugas c.
Semua anggota kelompok bekerja sama agar memperoleh predikat menjadi kelompok terbaik
3 4
5 3.
Tatap muka a.
Siswa melakukan diskusi untuk menyelesaikan permasalahan
b. Siswa aktif bertanya dalam penerapan
pembelajaran kooperatif c.
Siswa memberikan sanggahan jika ada pendapat yang kurang sesuai
d. Siswa menyamakan pendapat untuk
memperoleh kesepakatan dalam memecahkan permasalahan
6 7
8 9
4. Komunikasi
antar anggota a.
Siswa menempatkan diri sebagai pendengar yang baik ketika anggota lain sedang berbicara
b. Siswa menghargai perbedaan pendapat yang
terjadi di dalam kelompok saya sendiri c.
Siswa tidak menghargai perbedaan pendapat yang terjadi dengan kelompok lain
10 11
12 5.
Evaluasi proses
kelompok
34
a. Tugas hasil dari kerja kelompok siswa dinilai
oleh guru b.
Keaktifan siswa dalam kelompok dinilai oleh guru
13 14
34
Ibid., h. 21.
Indikator dalam angket siswa aspek pelaksanaan pembelajaran kolaboratif antara lain : saling ketergantungan positif, terjadi interaksi langsung dengan siswa,
pertanggungjawaban individu jelas, keterampilan berinteraksi antara individu dan kelompok akan terbangun, terjadi keefektifan proses belajar kelompok, kerjasama
antara lembaga pendidikan dengan industri atau lembaga lainnya. Kisi-kisi angket siswa aspek pelaksanaan pembelajaran kolaboratif dapat diamati pada Tabel 3.13.
Tabel 3.13 Kisi-Kisi Angket Siswa Aspek Pelaksanaan Pembelajaran Kolaboratif
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Pem b
elaja ran
k o
lab o
ratif 1.
Saling ketergantungan positif
Siswa merasa
membutuhkan anggota
kelompok untuk meningkatkan pemahaman 15
2. Terjadi
interaksi langsung dengan
siswa Siswa bertukar pendapat untuk memperoleh
jawaban terhadap permasalahan 16
3. Pertanggungjawaban
individu jelas Siswa bertanggung jawab terhadap diri saya
sendiri dalam memahami materi 17
4. Keterampilan
berinteraksi antara individu dan kelompok
akan terbangun a.
Siswa merasa keterampilan siswa dalam berinteraksi sosial lebih baik dengan
mengikuti pembelajaran kelompok b.
Siswa merasa keterampilan berinteraksi antara
kelompok siswa
dengan kelompok
lain lebih
baik dalam
pembelajaran kelompok 18
19
5. Terjadi
keefektifan proses
belajar kelompok
35
a. Siswa merasa lebih nyaman jika setiap
anggota menyampaikan
kesimpulan masing-masing daripada membuat satu
kesimpulan bersama b.
Siswa merasa lebih nyaman membuat kesimpulan bersama daripada setiap
anggota kelompok membuat kesimpulan masing-masing
20
21
35
Fatimah, op. cit., h. 2.
Kerjasama antara
lembaga pendidikan
dengan industri
atau lembaga lainnya
36
a. Siswa mengunjungi industri atau
lembaga lainnya
dalam kegiatan
pembelajaran secara berkelompok b.
Dalam pembelajaran berkelompok, siswa mendapatkan tugas individu ketika
mengunjungi industri c.
Siswa secara berkelompok berdiskusi untuk
menyelesaikan tugas
dalam kunjungan ke industri
d. Siswa mengumpulkan tugas kunjungan
ke industri secara individu kepada guru 22
23
24
25
Indikator dalam angket siswa aspek pelaksanaan pembelajaran kelompok belajar tradisional antara lain : Kisi-kisi angket siswa aspek pelaksanaan
kelompok belajar tradisional dapat diamati pada Tabel 3.14.
Tabel 3.14 Kisi-Kisi Angket Siswa Aspek Pelaksanaan Kelompok Belajar Tradisional
Aspek Indikator
Deskriptor Nomor
Item
Kelo m
p o
k b
elaja r
tr ad
is io
n al
1. Akuntabilitas
individual sering
diabaikan a.
Dalam pembelajaran kelompok, siswa mendominasi dalam penyelesaian tugas
b. Dalam pembelajaran kelompok, siswa
merasa ada siswa yang “mendompleng” tidak bekerja sama
c. Dalam pembelajaran kelompok, siswa
“mendompleng” tidak bekerja sama d.
Dalam pembelajaran kelompok, siswa tidak senang jika ada siswa yang
“mendompleng” tidak bekerja sama e.
Dalam pembelajaran
kelompok, kelompok siswa lebih menekankan
26 27
28 29
30
36
Didik Nurhadi, Model Pembelajaran Kolaboratif antara Lembaga Pendidikan dengan Industri di Daerha Terpencil Studi Kasus di Politeknik Kotabaru, Teknologi dan
Kejuruan, 2000, h. 122.
penyelesaian tugas secepatnya meskipun tidak
semua anggota
kelompok berkontribusi
f. Di dalam kelompok siswa, tidak ada
pembagian tugas dalam kelompok 31
2. Kelompok
belajar biasanya homogen.
a. Siswa
dikelompokkan ke
dalam kelompok yang siswanya pintar-pintar
b. Siswa
dikelompokkan ke
dalam kelompok yang siswanya kurang pintar
c. Siswa
dikelompokkan ke
dalam kelompok yang siswanya campuran
antara siswa pintar dan kurang pintar 32
33 34
3. Pemimpin kelompok
sering ditentukan
oleh guru
atau kelompok dibiarkan
untuk memilih
pemimpinnya dengan cara masing-masing.
a. Dalam pembelajaran kelompok, ketua
kelompok siswa dipilih oleh guru b.
Kelompok siswa menentukan sendiri ketua kelompok
35 36
4. Penekanan
sering hanya
pada penyelesaian tugas.
37
Keaktifan siswa dalam kelompok kurang dinilai guru
37
37
Khamim Thohari, loc. cit.
65
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN