Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
dipelajari melalui bahan-bahan yang tersedia, misalnya dari buku pelajaran atau siswa dapat mencari melalui internet.
46
2 Student Teams-Achievement Division STAD
Langkah-langkah metode pembelajaran STAD adalah guru membagi peserta didik kedalam beberapa kelompok yang bersifat heterogen. Guru menjelaskan
materi pelajaran. Peserta didik berdiskusi antar anggota dalam kelompoknya untuk membahas materi yang diajarkan oleh guru tadi. Hal ini dilakukan agar
peserta didik yang tidak memahami penjelasan dari guru dapat berkonsultasi dan bertanya mengenai hal yang tidak dipahaminya kepada teman satu kelompoknya.
Sehingga semua anggota kelompok dapat mengerti materi tersebut sebelum dilakukan tes individual. Tes individual kemudian dilakukan untuk mengukur
kemampuan peserta didik secara individu. Oleh karena itu peserta didik tidak diperbolehkan untuk bertanya atau bekerja sama dengan teman-temannya. Siswa
harus mengerjakan tes individual sendiri. Langkah berikutnya adalah menentukan point perkembangan individual yang ditentukan berdasarkan skor kuis individual
dan rata-rata kuis sebelumnya. Point perkembangan individual dari semua anggota kelompok dalam satu kelompok dihitung rata-ratanya dan ditentukan penghargaan
yang akan didapatkan oleh kelompok tersebut, yaitu good team, great team, atau super team.
47
3 Jigsaw
Metode pembelajaran kooperatif jigsaw dilakukan dengan cara guru membagi siswa ke dalam beberapa kelompok kecil, kelompok ini dinamakan
kelompok asal. Siswa dari kelompok asal, dikelompokkan kembali ke dalam kelompok ahli, dimana kelompok ahli ini terdiri dari anggota kelompok asal yang
berbeda-beda. Setiap kelompok ahli, membahas materi tertentu yang berbeda- beda. Anggota kelompok ahli kembali ke kelompok asal mereka dan saling
bertukar informasi yang didapatkannya dari kelompok ahli. Guru kemudian
46
Nuraeni, Siska D. Fatmaryanti dan Ashari, Peningkatan Kemandirian Belajar IPA melalui Pembelajaran Kooperatif Tipe Group Investigation GI di Kelas VIII SMP Negeri 33 Purworejo
Tahun Pelajaran 20112012, Radiasi, 1, 2012, h. 16, http:ejournal.umpwr.ac.id
47
Danel A. Satu, op. cit., h. 69-70
memberikan tes individual kepada peserta didik untuk mengetahui apakah peserta didik sudah menguasai materi tersebut.
48
4 Number Head Together NHT
NHT dilakukan dengan cara peserta didik dikelompokkan menjadi beberapa kelompok. Setiap peserta didik di dalam kelompok memiliki nomor yang berbeda-
beda. Guru memberikan beberapa pertanyaan. Peserta didik mendiskusikan jawabannya bersama-sama dengan anggota dalam satu kelompoknya. Guru
menyebut nomor tertentu maka peserta didik yang memiliki nomor tersebut menjawab pertanyaan yang diberikan guru berdasarkan hasil diskusi dalam
kelompoknya.
49
5 Think-Pair-Share
Metode Think-Pair-share adalah salah satu tipe dari model pembelajaran yang pertama kali dikembangkan oleh Frank Lyman di Univeristas Maryland pada
tahun 1981.
50
Langkah-langkah Think-Pair-Share menurut Ibrahim antara lain:
51
a Thinking berfikir
Guru mengajukan pertanyaan atau isu yang berhubungan dengan pelajaran, kemudian peserta didik diminta untuk memikirkan pertanyaan atau isu tersebut
secara mandiri untuk beberapa saat. b
Pairing berpasangan Guru meminta peserta didik berpasangan dengan peserta didik lain untuk
mendiskusikan apa yang telah dipikirkan pada tahp pertama.
c Sharing berbagi
48
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 143-144.
49
Ibid., h. 153.
50
Joko Widodo, Efektifitas Penggunaan Metode Think Pair Share dalam Pembelajaran Ekonomi Pokok Bahasan Pembentukan Harga Pasar di SM, Jurnal Pendidikan Ekonomi. 2, 2007,
h. 99.
51
Ibid., h. 100-101.
Guru meminta peserta didik kepada pasangan untuk memberikan atau berbagi dengan seluruh kelas tentang apa yang telah mereka diskusikan.
6 Talking Chips Kancing Gemerincing
Talking Chips dikembangkan oleh Spencer Kagan. Langkah pertama metode Talking Chips adalah guru menyiapkan kancing-kancing atau dengan
menggunakan benda-benda kecil lainnya. Setiap anggota dalam kelompok mendapatkan dua atau tiga kancing. Peserta didik memberikan satu kancing
kepada guru atau meletakkannya di tengah-tengah meja kelompok jika peserta didik tersebut selesai berbicara atau mengutarakan pendapatnya. Jika kancing
yang dimiliki peserta didik sudah habis maka dia tidak diperbolehkan berbicara lagi.
52
Beberapa metode pembelajaran kooperatif lainnya antara lain: 1
Mencari Pasangan Make a Match Langkah pertama metode ini adalah guru menyiapkan beberapa kartu yang
berisi konsep atau topik tertentu. Setiap peserta didik memperoleh satu kartu. Peserta didik kemudian mencari pasangan berdasarkan nama kartu yang
didapatkannya.
53
2 Dua Tinggal Dua Tamu Two Stay Two Stray
Peserta didik bekerja sama dalam kelompok yang terdiri dari empat orang. Dua peserta didik dari masing-masing kelompok akan meninggalkan
kelompoknya dan bertamu ke kelompok yang lainnya. Dua peserta didik yang tinggal dalam kelompok bertugas membagikan hasil kerja dan informasi mereka
ke tamu mereka. Dua orang tamu kembali ke kelompoknya masing-masing dan membahas hasil kerja mereka. Kelompok mencocokkan dan membahas hasil-hasil
kerja mereka.
54
52
Anita Lie, Cooperative Learning Mempraktikkan Cooperative Learning di Ruang-Ruang Kelas, Jakarta: Grasindo, 2005, h. 63.
53
Sri Sulastri, op. cit., h. 25.
54
Anita Lie, op. cit., h. 62.