Langkah-Langkah Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran Kooperatif

i. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif

1 Kekurangan Pembelajaran Kooperatif Pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan- kelemahan pembelajaran kooperatif lainnya antara lain: 38 1. Jika dilihat dari sarana kelas, maka dalam pembentukan kelompok mengalami kendala dalam mengatur dan mengangkat tempat duduk. Karena tempat duduk terlalu berat untuk dipindah-pindahkan. 2. Guru kurang maksimal dalam mengamati belajar kelompok secara bergantian mengingat jumlah peserta didik yang cukup banyak. 3. Guru dituntut untuk menyelesaikan tugasnya secara cepat seperti mengoreksi pekerjaan peserta didik siswa dan menentukan perubahan kelompok belajar. 4. Persiapan dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif membutuhkan waktu dan biaya yang banyak. Kekurangan pembelajaran kooperatif antara lain: 39 a Dalam kelompok dengan keahlian kurang, seringkali siswa yang lebih kuat harus mengajar siswa yang lebih lemah dan mengerjakan sebagian besar tugas kelompok. b Waktu pada pembelajaran ini hanya cukup untuk fokus tugas pada tingkatan yang paling mendasar. c Strategi ini mungkin hanya mendukung pemikiran tingkat rendah dan mengabaikan strategi pemikiran kritis dan tingkat tinggi. Guru terkadang mengalami kendala dalam mengaplikasikan pembelajaran kooperatif di kelas. Kendala-kendala lainnya yang sering timbul dalam pembelajaran kooperatif di mata pelajaran sains dan matematika adalah sebagai berikut: 40 a perlu untuk mempersiapkan materi tambahan yang akan digunakan di kelas, b ketakutan kehilangan cakupan konten, c tidak mempercayai siswa dalam memperoleh pengetahuan dengan caranya sendiri, d guru 38 Ruhadi, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “STAD” Salah Satu Alternatif dalam Mengajarkan Sains IPA yang Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jurnal Pendidikan Serambi Ilmu, 6, 2008, h. 49. 39 Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 136-137. 40 Effandi Zakaria dan Zanaton Iksan, Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education: A Malaysian Perspective. Eurasian Journal of Mathematics, Science Technology Education. 3, 2007, h. 38. tidak memiliki keakraban dengan metode pembelajaran kooperatif, dan e siswa tidak memiliki keterampilan untuk bekerja dalam kelompok. 2 Kelebihan Pembelajaran Kooperatif Penelitian yang dilakukan Webb menunjukkan bahwa dengan menggunakan pembelajaran kooperatif, sikap dan perilaku peserta didik berkembang ke arah suasana demokratisasi dalam kelas. 41 Berdasarkan hasil penelitian Rong, pembelajaran kooperatif memberikan beberapa pengaruh positif bagi perkembangan anak, yaitu: 42 a Metode tradisional cenderung hanya menekankan pada aspek kognitif dan keterampilan saja. Sedangkan pembelajaran kooperatif cenderung menekankan pada pengembangan kemampuan secara keseluruhan. b Pembelajaran kooperatif dapat mengkombinasikan ilmu pengetahuan dengan perkembangan kemampuan berpikir inovatif. c Pembelajaran kooperatif dapat membantu perkembangan peserta didik dari yang terbiasa belajar pasif menjadi belajar aktif. d Pembelajaran kooperatif dapat menciptakan proses belajar peserta didik akan yang lebih menyenangkan dan menggembirakan. e Kemampuan sosial siswa akan lebih berkembang dengan menggunakan pembelajaran kooperatif. Alasan pencapaian dengan pembelajaran kooperatif lebih baik menurut Jacob antara lain: Pertama, pembelajaran kooperatif memberikan kemungkinan siswa lebih banyak untuk berpartisipasi. Kedua, siswa memiliki lebih banyak peluang untuk memberi atau mendapat bantuan baik dari guru maupun dari teman satu kelompoknya. Ketiga, Siswa lebih termotivasi untuk sukses karena kesuksesan bukan hanya untuk dirinya sendiri melainkan untuk teman-teman sekelompoknya juga, Keempat, siswa yang kurang dalam strategi belajar dapat menyaksikan permodelan siswa dengan strategi yang lebih efisien. Kelima, meningkatkan tangggung jawab siswa. 43 41 Etin Solihatin dan Raharjo, Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS, Jakarta: Bumi Aksara, 2008, h. 13. 42 Yudha M. Saputra dan Iis Marwan, Strategi Pembelajaran Kooperatif, Bandung: Bintang WarliArtika, 2008, h. 35. 43 Danel A. Satu, Pembelajaran Kooperatif dan Aplikasinya di Kelas, Telabang, 1, 2008, h. 67. Keunggulan pembelajaran kooperatif menurut Wina Sanjaya antara lain: 44 a Peserta didik tidak terlalu bergantung kepada guru. Peserta didik menjadi lebih percaya diri, mencari berbagai informasi yang dibutuhkan secara mandiri dan dapat belajar dari teman sekelasnya. b Peserta didik dapat mengeluarkan ide-idenya secara lisan dan dapat membandingkan dengan gagasan-gagasan peserta didik lainnya. c Peserta didik lebih peduli kepada orang lain dan menghargai berbagai perbedaan yang ada. d Peserta didik lebih bertanggung jawab dalam belajar. e Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan prestasi akademik, kemampuan sosial, dan kemampuan mengatur waktu peserta didik. f Peserta didik lebih percaya diri untuk berusaha memecahkan masalah dengan caranya sendiri tanpa merasa takut untuk melakukan kesalan, sebab keputusan yang diambil merupakan tanggung jawab kelompoknya. g Pembelajaran kooperatif dapat meningkatkan kemampuan peserta didik menggunakan informasi dan kemampuan belajar abstrak menjadi nyata riil. h Peserta didik lebih termotivasi untuk belajar.

j. Aplikasi Pembelajaran Kooperatif

Beberapa metode pembelajaran kooperatif menurut Daniel A. Satu yaitu: Group Investigation GI, Student Teams-Achievement Divisions STAD, Jigsaw, Number Head Together NHT, Think-Pair-Share, dan Talking Chips. 45 1 Group Investigation GI Menurut Slavin sebagaimana yang dikutip oleh Nuraeni pengertian Group investigation adalah: Group Investigation GI merupakan salah satu bentuk model pembelajaran kooperatif yang menekankan pada partisipasi dan aktivitas siswa untuk mencari sendiri materi informasi pelajaran yang akan 44 Wina sanjaya, op. cit., h. 249-250. 45 Danel A. Satu, op. cit., h. 68.