1 ingatkan siswa apa yang telah dipelajari, 2 informasi baru harus berkaitan dengan apa yang sudah mereka pelajari atau
apa yang akan dipelajari, 3 sediakan kesempatan untuk menerapkan atau menggunakan informasi yang
mereka dapat.
h. Kendala-Kendala dalam Pembelajaran Kooperatif
Slavin mengidentifikasi kendala-kendala utama dalam pembelajaran kooperatif antara lain:
37
1 Free Rider
Pembelajaran kooperatif dapat menyebabkan free rider jika tidak dirancang dengan baik. Free rider adalah beberapa peserta didik yang tidak bertanggung
jawab secara personal pada tugas kelompoknya. Free rider hanya mengandalkan teman sekelompoknya untuk menyelesaikan tugas. Sementara free rider tidak
berkontribusi dalam kelompoknya. 2
Diffusion of Responsibility Diffusion of responsibility merupakan suatu kondisi ketika beberapa anggota
yang dianggap tidak mampu diabaikan oleh anggota- anggota lain yang “lebih
mampu”. Contoh, saat kelompok tersebut mendapatkan tugas berhitung, maka peserta didik yang dianggap kurang mampu berhitung akan diabaikan oleh teman-
teman sekelompoknya. 3
Learning a Part of Task Specialization Dalam metode pembelajaran jigsaw, setiap kelompok memiliki tugas untuk
mempelajari materi yang berbeda. Hal ini menyebabkan peserta didik hanya fokus untuk menguasai materi yang ditugaskan di kelompoknya, sedangkan materi
lainnya cenderung dihiraukan.
37
Miftahul Huda, Cooperative Learning Metode, Teknik, Struktur dan Model Penerapan, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2011, h. 68.
i. Kekurangan dan Kelebihan Pembelajaran Kooperatif
1 Kekurangan Pembelajaran Kooperatif
Pembelajaran kooperatif juga memiliki beberapa kelemahan. Kelemahan- kelemahan pembelajaran kooperatif lainnya antara lain:
38
1. Jika dilihat dari sarana kelas, maka dalam pembentukan kelompok mengalami
kendala dalam mengatur dan mengangkat tempat duduk. Karena tempat duduk terlalu berat untuk dipindah-pindahkan.
2. Guru kurang maksimal dalam mengamati belajar kelompok secara bergantian
mengingat jumlah peserta didik yang cukup banyak. 3.
Guru dituntut untuk menyelesaikan tugasnya secara cepat seperti mengoreksi pekerjaan peserta didik siswa dan menentukan perubahan kelompok belajar.
4. Persiapan dan pelaksanaan pembelajaran kooperatif membutuhkan waktu dan
biaya yang banyak. Kekurangan pembelajaran kooperatif antara lain:
39
a Dalam kelompok dengan keahlian kurang, seringkali siswa yang lebih
kuat harus mengajar siswa yang lebih lemah dan mengerjakan sebagian besar tugas kelompok.
b Waktu pada pembelajaran ini hanya cukup untuk fokus tugas pada
tingkatan yang paling mendasar. c
Strategi ini mungkin hanya mendukung pemikiran tingkat rendah dan mengabaikan strategi pemikiran kritis dan tingkat tinggi.
Guru terkadang mengalami kendala dalam mengaplikasikan pembelajaran kooperatif di kelas. Kendala-kendala lainnya yang sering timbul dalam
pembelajaran kooperatif di mata pelajaran sains dan matematika adalah sebagai berikut:
40
a perlu untuk mempersiapkan materi tambahan yang akan digunakan di kelas, b ketakutan kehilangan cakupan konten, c tidak mempercayai
siswa dalam memperoleh pengetahuan dengan caranya sendiri, d guru
38
Ruhadi, Model Pembelajaran Kooperatif Tipe “STAD” Salah Satu Alternatif dalam Mengajarkan Sains IPA yang Menggunakan Kurikulum Berbasis Kompetensi, Jurnal Pendidikan
Serambi Ilmu, 6, 2008, h. 49.
39
Zulfiani, Tonih Feronika, dan Kinkin Suartini, op. cit., h. 136-137.
40
Effandi Zakaria dan Zanaton Iksan, Promoting Cooperative Learning in Science and Mathematics Education: A Malaysian Perspective. Eurasian Journal of Mathematics, Science
Technology Education. 3, 2007, h. 38.