Teori Belajar Vygotsky Belajar

tertentu dengan cara mengupayakan kondisi lingkungan sehingga memungkinkan kegiatan belajar. Tujuan kegiatan pembelajaran adalah untuk memperoleh perubahan perilaku peserta didik melalui proses interaksi antara peserta didik dengan pendidik dan sumber belajar. Prinsip-prinsip belajar dan pembelajaran adalah sebagai berikut: 23 a. Motivasi Motivasi berfungsi sebagai motor penggerak aktivitas. Jika motivasi tidak ada, maka aktivitas tidak akan terjadi. Apabila motivasi lemah dampaknya aktivitas yang terjadi akan lemah juga. Motivasi belajar peserta didik berkaitan dengan tujuan yang hendak dicapai oleh peserta didik. Jika peserta didik menyadari bahwa tujuan yang hendak dicapai berguna bagi dirinya maka dalam diri peserta didik akan muncul motivasi untuk belajar yang kuat. Motivasi tersebut merupakan motivasi intrinsik. Sebaliknya motivasi eksternal merupakan motivasi yang muncul untuk mencapai tujuan yang berada di luar tujuan pembelajaran yang peserta didik pelajari. b. Perhatian Perhatian berkaitan erat dengan motivasi. Guru harus mengupayakan agar perhatian peserta didik terpusat pada pembelajaran sehingga proses pembelajaran dan hasil pembelajaran yang dihasilkan semakin baik. Perhatian seseorang muncul dapat disebabkan karena beberapa hal. Pertama, karena peserta didik merasa objek tersebut berkaitan dengan dirinya, misalnya dengan kebutuhan, cita-cita maupun minat peserta didik. Kedua, karena objek tersebut unik, memiliki sesuatu yang lain dari yang lain atau berbeda dari yang umumnya muncul. c. Aktivitas Belajar merupakan suatu aktivitas mental dan emosional. Dalam kegiatan pembelajaran terkandung aktivitas yang berbeda-beda. Kegiatan peserta didik untuk mendengarkan guru memberikan penjelasan sudah menunjukkan adanya aktivitas belajar. Namun kadarnya perlu ditingkatkan dengan dengan memanfaatkan berbagai metode mengajar. 23 Ibid., h. 8-12. d. Umpan Balik Umpan balik diperlukan peserta didik agar peserta didik mengetahui apa yang dilakukan dalam proses pembelajaran atau tugas yang peserta didik kerjakan sudah benar atau salah. Umpan balik sangat penting dalam memperbaiki kesalahan yang dilakukan peserta didik. e. Perbedaan Individual Peserta didik di dalam suatu kelas tentunya berbeda-beda satu dengan yang lain. Perbedaan tersebut mungkin dalam hal pengalaman, minat, bakat, kecerdasan, tipe belajar dan sebagainya. Guru yang bijaksana akan memperlakukan peserta didik sesuai hakikat masing-masing peserta didik. Guru tersebut tidak menyamaratakan peserta didik, menganggap dan memperlakukan peserta didik sama. Dalam menggunakan metode mengajar, variasi dalam penggunaan metode mengajar sangat penting. Karena peserta didik memiliki tipe belajar yang berbeda-beda.

3. Pembelajaran Kooperatif

a. Pengertian Pembelajaran Kooperatif

Menurut Suyatno “Model pembelajaran kooperatif adalah kegiatan pembelajaran dengan cara berkelompok untuk bekerja sama saling membantu mengkonstruksi konsep, menyelesaikan persoalan, atau inkuiri”. 24 Pembelajaran kooperatif menyebar secara luas melalui program persiapan guru, penataran pengembangan profesi, dan publikasi yang dilakukan oleh praktisi. Salah satu kekuatan dari pembelajaran kooperatif adalah beragamnya cara untuk mengoperasionalkannya. 25 Sedangkan menurut Slavin yang dikutip oleh Zulfiani “pembelajaran kooperatif merupakan strategi belajar dimana siswa belajar dalam kelompok kecil, saling membantu untuk memahami suatu bahan pelajaran, 24 Suyatno, Menjelajah Pembelajaran Inovatif, Surabaya: Masmedia Buana Pustaka, 2009, h 51. 25 David W. Johnson dan Roger T. Johnson, Cooperative Learning Methods – A Meta Analysis. Journal of Research in Education Fall, 12, 2002, h. 5.