Uji Validitas Alat Ukur TEIQue

Tabel 4.6: Keterangan dari hasil Factor Matrix No. Komponen ADMC Skor Tingkat Kompetensi dalam Pengambilan keputusan 1. RF Tinggi Rendah 2. RSN Tinggi Tinggi 3. UO Tinggi Rendah 4. ADR Tinggi Rendah 5. CRP Tinggi Tinggi 6. RSC Tinggi Rendah 7. PI Tinggi Tinggi

4.2.2. Uji Validitas Alat Ukur TEIQue

Uji validitas alat ukur TEIQue dilakukan dengan Confirmatory Factor Analysis CFA. Berikut ini ialah hasil penghitungan analisis faktor untuk kecerdasan emosional menggunakan SPSS. Tabel 4.7 Goodness-of-fit Test Chi-Square Df Sig. 20.890 32 .934 Pada tabel 4.7, untuk kecerdasan emosional yang terdiri dari 4 faktor 13 subskala, terlihat bahwa nilai Chi-Square yang diperoleh = 20,890, nilai df = 32, dan nilai signifikan 0,934. Karena p 0,05, berdasarkan hipotesis yang diajukan maka dapat disimpulkan bahwa hipotesis nihil yang diajukan untuk uji validitas konstruk TEIQue-SF diterima tidak signifikan. Sehingga dapat diketahui bahwa ke-13 subskala TEIQue-SF ialah fit sesuai dengan data untuk mengukur 4 faktor, yaitu WB, SC, Em, dan So. Namun, bila membandingkan tabel 4.8 hasil analisis faktor exploratory yang diikuti dengan rotasi Varimax dan tabel 4.9 hasil analisis faktor exploratory yang diikuti dengan rotasi Oblimin dengan faktor dan subskala yang terdapat pada teori ditemukan beberapa kerancuan, karena tidak sesuai dengan teorinya, juga terdapat beberapa subskala yang kurang jelas posisinya. Tabel 4.8: Rotated Factor Matrix a Factor 1 2 3 4 Assertiveness .127 .283 .613 .067 E_Perception .407 .277 .123 .297 E_Expression .114 .325 .529 .357 E_Management .164 .280 .647 .065 E_Regulation .037 .500 .337 .215 Impulsiveness .020 .081 .062 .172 Relationships .994 -.003 .100 .019 Self_Esteem .006 -.170 .409 .112 Social_Awareness .476 .475 .242 .177 S_Managemet .228 .082 -.123 .962 Empathy .133 .036 .446 -.171 Happiness .510 .249 .174 .162 Optimism .304 .935 -.015 .180 Extraction Method: Maximum Likelihood. Rotation Method: Varimax with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 5 iterations. Tabel 4.9: Pattern Matrix a Factor 1 2 3 4 Assertiveness .044 .006 .170 .620 E_Perception .369 -.249 .161 .056 E_Expression .011 -.302 .180 .520 E_Management .081 .013 .157 .649 E_Regulation -.067 -.156 .429 .339 Impulsiveness -.007 -.168 .042 .054 Relationships 1.056 .061 -.165 -.044 Self_Esteem -.014 -.104 -.263 .419 Social_Awareness .416 -.092 .361 .177 S_Managemet .177 -.995 -.095 -.210 Empathy .113 .223 -.022 .454 Happiness .489 -.098 .132 .099 Optimism .195 -.085 .908 -.063 Extraction Method: Maximum Likelihood. Rotation Method: Oblimin with Kaiser Normalization. a. Rotation converged in 12 iterations. Untuk membuktikan hal ini, penulis melakukan uji analisis faktor pada ke-4 faktor TEIQue-SF satu per satu, dengan menyesuaikan teori yang telah dipaparkan. Ke-4 faktor + 2 faktor mandiri tersebut yaitu: 1 Well-Being, yang terdiri dari Self-Esteem, Trait Optimism, Trait Happiness; 2 Self- Control, yang terdiri dari Emotion Regulation, Stress Management, Low Impulsiveness; 3 Emotionality, yang terdiri dari Emotion Perception, Emotion Expression, Trait Empathy, Relationships; 4 Sociability, yang terdiri dari Assertiveness, Social Awareness, Emotion Management; 5 Adaptability; 6 Self-Motivation. Skor-skor itu diberi nama: WB, SC, Emotion, Social, Adaptability, Self_Motivation. Selain menggunakan program SPSS, penulis juga melakukan penghitungan dan pembandingan antara faktor dan subskala yang didapatkan dari teori yang telah ada dengan menggunakan program Lisrel versi 8.80, hasilnya dapat dilihat pada gambar 4.2 dan tabel 4.10. Alasan dilakukan pengujian ulang dengan Lisrel ialah agar bisa diuji item mana yang sigifikan. Prosedur ini tidak tersedia dalam SPSS. Tetapi, dengan menggunakan SPSS, penulis dengan mudah dapat menghitung ’factor score’ yang justru dalam Lisrel diperlukan cara yang lebih rumit. Oleh sebab itu, penulis menggunakan SPSS untuk menghasilkan factor score bagi setiap subjek penelitian yang dalam hal ini sebenarnya ialah true score yang bebas dari kesalahan pengukuran. Skor inilah yang dijadikan data dalam penelitian ini untuk selanjutnya dianalisis dalam kaitannya dengan DV yang telah ditetapkan. Gambar 4.2: Hasil Analisis Faktor TEIQue menggunakan Lisrel Tabel 4.10: Hasil Lambda X menggunakan Lisrel Dari hasil penghitungan dengan menggunakan Lisrel dapat terlihat bahwa seluruh subskala TEIQue-SF fit sesuai dengan faktor-faktornya, namun ada 2 subskala indikator yang memiliki loading muatan di dua faktor sekaligus, yaitu happiness dan optimism, yang dalam hal ini di samping mengukur well-being juga mengukur emotionality. Jika dilihat angkanya pada tabel 4.10, happiness memiliki muatan 0,12 pada well-being dan muatan 3,12 pada emotionality, keduanya signifikan. Sedangkan optimism memiliki muatan -2,34 pada well-being dan muatan 3,68 pada emotionality. Angka-angka itu menunjukkan kecenderungan bahwa happiness dan optimism tampaknya lebih tepat untuk mengukur faktor emotionality daripada well-being. Kesimpulannya, jika faktor dan subskala TEIQue-SF ini diuji analisis faktor yang sifatnya CFA dengan menggunakan program Lisrel, teori yang telah dipaparkan terbukti kebenarannya dengan catatan bahwa subskala happiness dan optimism masuk ke faktor emotionality.

4.3. Uji Hipotesis Penelitian

Dokumen yang terkait

Pengaruh Kecerdasan Emosional Terhadap Sikap Siswa dalam Pembelajaran Bermuatan Multikultural di Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Yayasan Perguruan Sultan Iskandar Muda (YPSIM)

0 47 150

Pengaruh Kecerdasan Intelektual Dan Kecerdasan Emosional Terhadap Tingkat Pemahaman Pelajaran Akuntansi Dengan Minat Sebagai Variabel Moderating (Studi Pada Siswa Smk Bisnis Dan Manajemen Di Kota Sibolga Kelas XII Jurusan Akuntansi)

4 120 134

KEPEMIMPINAN KEPALA SEKOLAH DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN TENTANG PELANGGARAN TATA TERTIB Kepemimpinan Kepala Sekolah Dalam Pengambilan Keputusan Tentang Pelanggaran Tata Tertib Di SD Negeri 1 Kedungjati.

0 3 19

DUKUNGAN KREATIFITAS KEPALA SEKOLAH, KECERDASAN EMOSIONAL GURU, DAN KOMPENSASI TERHADAP KINERJA Dukungan Kreatifitas Kepala Sekolah, Kecerdasan Emosional Guru, dan Kompetensi terhadap Kinerja Guru SD Negeri di Kecamatan Gemuh Kabupaten Kendal.

0 0 16

PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH PENGELOLAAN SISTEM INFORMASI TERHADAP PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH (STUDI KASUS : SD MUHAMMADIYAH 2 SURAKARTA).

0 1 16

PENGARUH KOMPETENSI, KECERDASAN EMOSIONAL, KEPEMIMPINAN ENTREPRENEUR DAN BUDAYA SEKOLAH TERHADAP MUTU KINERJA KEPALA SEKOLAH PADA SMA DI KABUPATEN BOGOR.

0 0 98

Hubungan antara kecerdasan emosional dan pengambilan keputusan pada penerbang TNI AU.

0 0 139

View of HUBUNGAN KEPEMIMPINAN VISIONER DAN KECERDASAN EMOSIONAL DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN KEPALA SEKOLAH

0 0 17

PENGARUH KECERDASAN EMOSIONAL DAN KOMPETENSI TERHADAP KINERJA PEGAWAI

0 0 8

HUBUNGAN KECERDASAN EMOSIONAL KEPALA SEKOLAH DENGAN PENGAMBILAN KEPUTUSAN DI SD SE KECAMATAN KOTA SELATAN - Tugas Akhir

0 0 10